Tuesday, July 23, 2019

_KH. Dr. Ir. Achmad Nawawi, MA (Ketua MUI Depok)_

HTI PENGAMAL PANCASILA SEJATI*

_KH. Dr. Ir. Achmad Nawawi, MA (Ketua MUI Depok)_

_Selama bergaul dengan syabab Hizbut Tahrir, saya tidak menemukan bahwa HTI anti Pancasila atau tuduhan-tuduhan miring lainnya._

*Analisa ringan saya tentang ide yang ditawarkan HTI dengan Pancasila sbb:*
.
_1. Pada sila pertama dari Pancasila jelas terlihat bahwa HTI memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan kalimat Tauhid. Pada s.ila pertama ini ditunjukkan bahwa kalimat *"Ketuhanan Yang Maha Esa"* adalah kalimat Tauhid, yakni_ ﻻﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ .
.
2_ . Pada sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab, HTI selalu menunjukkan keadilan, bahkan menuntut keadilan di semua sektor kehidupan sebagai masukan kepada penyelenggara negara. Tujuannya adalah agar negeri ini (Indonesia) menjadi bangsa yang terdepan dalam menegakkan keadilan hukum, ekonomi, pendidikan, dll. Begitu juga HTI menginginkan agar bangsa kita sebagai bangsa yang terdepan dalam adab (berakhlak mulia). Dan ini juga (beradab) telah dimainkan oleh para syabab HTI. Mereka para pemuda gerakan Islam yang memuliakan dan melayani ulama, para tokoh, mengedepankan tata krama sopan santun dan berdialog untuk kemajuan. Hal ini saya secara pribadi merasakan kehangatan persaudaraan tsb. Inilah yang membuat HTI dicintai alim ulama (para kyai, habaib, ustadz) dan para tokoh._
.
_3. Pada sila ke-3, saya tidak pernah mendengar dari para aktifis HTI mempermasalahkan persatuan di negeri ini. HTI sangat anti perpecahan, apalagi sampai NKRI dipecah menjadi beberapa koloni negara2 bagian kekuatan asing, seperti lahirnya Papua merdeka dll. Yang terbaca justru HTI menginginkan menjadi kuat dalam persatuan, sehingga tidak menutup kemungkinan negara/bangsa lain tanpa paksaan akan bergabung dengan negeri kita untuk melawan penjajahan di atas dunia sebagai yang termaktub dalam amanah pembukaan UUD 1945._
.
_4. Pada sila ke-4 malah semakin terlihat jika HTI cinta pada kepemimpinan yang hikmah dengan azas musyawarah (lihat Ali Imron ayat 159). Boleh saya sampaikan disini bhw tertera dalam teks Pancasila tidak ada pernyataan bahwa negara Indonesia dalam mempertahankan kepemimpinan menggunakan sistem demokrasi ala Barat yang liberal, yang pemilihan langsung oleh rakyat. Yang ada justru dengan PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, yang dalam Islam ditunjuk melalui lembaga AHLU AL-HALLI WA AL-AQDI. Saya melihat bahwa pembentukan MPR merupakan representasi lembaga AHLU AL-HAALLI tsb, meskipun untuk sekarang semakin menghilang peranan dan fungsinya karena adanya amandemen dari UUD 1945._
.
_5. Pada sila ke-5 saya malah semakin melihat bahwa HTI ingin menjadikan Indonesia menjadi negara terkuat di dunia dengan mewujudkan keadilan sosial. Hal ini terbaca dengan seringnya HTI menyuarakan adanya perampokan SDA Indonesia yang super kaya dan makmur, bahkan bisa dikatakan sebagai surganya dunia. Dan ini oleh HTI tidak boleh dikuasai pihak asing. Jadi dalam hal ini HTI meminta pemerintah untuk mengevaluasi ulang kerjasama dengan pihak asing, seperto dengan Freeport dll-nya._
Jika *usulan HTI ini* dijadikan rujukan para penyelenggara negara, *_maka kemakmuran dan kenyamaan rakyat dalam arti luas akan semakin terasa. Yang merasakan bahagia tinggal di Indonesia tidak hanya pada kelompok tertentu, seperi tidak hanya umat Islam, tapi juga semua umat beragama._*
Inilah yang disebut *BALDAH THOYIBAH WA ROBBUN GHOFUR...* Dan ini akan mewujudkan RAHMATAN LIL ALAMIN."

No comments: