Saturday, July 20, 2019

ISRA' MI'RAJ

ISRA' MI'RAJ

Copas Dari Twitter KH. Hafidz Abdurrahman
1- Peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad saw terjadi, setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah. Setelah tekanan terhadap dakwah meningkat, dan Nabi mencari dukungan [nushrah] untuk melindungi dakwah. Tapi, dukungan yang dicari gagal.
2- Nabi mendatangi Bani Hanifah, Bani Hamdan, Bani Amir bin Sha'sha'ah, dan lain-lain, termasuk Bani Tsaqif di Thaif. Semuanya menolak seruan dakwah Nabi, termasuk permintaan dukungan. Bahkan di Thaif, Nabi dilempari batu hingga berdarah.
3- Nabi beristirahat di kebun anggur, milik Utbah dan Syaibah bin Rabi'ah. Di sana Nabi berdoa mengadukan nasibnya kepada Allah. Termasuk penghinaan dan penistaan mereka kepada Nabi. Dari kebun ini, Nabi bermalam di Wadi Nakhlah.
4- Di Wadi Nakhlah, Malaikat Jibril dan Malaikat Penunggu Gunung datang menemui Nabi, menawarkan bantuan untuk membinasakan Bani Tsaqif, tapi ditolak Nabi. Justru baginda saw. doakan, "Semoga kelak dari mereka ada yang menyembah-Nya."
5- Ini isyarat, bahwa Allah telah mengabulkan doa Nabi, sekaligus datangnya pertolongan-Nya. Nabi kembali ke Makkah, singgah di Jabal Nur, tepatnya di Gua Hira'. Zaid bin Harisah diutus menemui Muth'im agar mau memberi perlindungan.
6- Nabi saw pun kembali ke Makkah di bawah perlindungan Muth'im bin Adi. Tidak lama setelah kembali ke Makkah, Nabi saw. pun benar-benar mendapatkan pertolongan Allah, melalui bisyarah [kabar gembira], perjalanan Isra' dan Mi'raj.
7- Inilah peristiwa sebelum Isra' dan Mi'raj. Dalam perjalanan itu, Malaikat Jibril memberi pilihan kepada Nabi, khamer dan susu. Nabi pun memilih susu. Pilihan yang tepat, kata Jibril, "Anda telah membimbing umat Anda kepada fitrah".
8- Umat Fitrah. Umat yg hanif. Umat yang menjadi tulang punggung tegaknya Islam, untuk memimpin dunia, menggantikan Bani Israel. Dua syarat ini, Islam sebagai agama yang memuaskan akal dan sesuai dengan fitrah, diemban oleh umat fitrah.
9- Nabi kemudian ditunjuk menjadi imam bagi para Nabi dan Rasul di pelataran yang sekarang berdiri Masjid Kubah Shakhra'. Ini sekaligus mengesahkan pengalihan mandat memimpin dunia, dari Bani Israel kepada Nabi saw. dan umatnya.
10- Setelah itu, Nabi pun dimi'rajkan ke Sidratul Muntaha, disambut oleh para penghuni langit. Seolah Allah ingin katakan kepada Nabi, "Meski penduduk bumi menolakmu, tapi lihatlah para penghuni langit! Mereka menerima dan menyambutmu."
11- Setelah peristiwa ini, Nabi saw. pun kembali ke Makkah. Pendek kata, setelah itu, pertolongan Allah benar-benar datang. Kaum Aus dan Khazraj dari Yatsrib pun bersedia memenuhi seruan Nabi. Mereka masuk Islam. Mush'ab dikirim ke sana.
12- Peristiwa masuk Islamnya Aus dan Khazraj ini kemudian ditandai dengan Bai'at Aqabah I. Setelah mereka dipersiapkan Mush'ab selama 1 tahun, mereka kembali menemui Nabi di Makkah, dan memberikan Bai'at Aqabah II, menyerahkan kekuasaan.
13- Begitulah, Isra' dan Mi'raj memiliki arti yang sangat penting dan strategis, bukan sekedar titah shalat 5 waktu. Tetapi, lebih dari itu, penyerahan mandat memimpin dunia, dari Bani Israel kepada Nabi Muhammad saw. dan umatnya.
14- Moment Isra' dan Mi'raj 27 Rajab, sekaligus dijadikan moment Runtuhnya Khilafah 28 Rajab, yang merupakan konspirasi Yahudi, Inggris dan Perancis, mewakili Bani Israel, boleh jadi karena paham makna di balik peristiwa 27 Rajab.
15- Sayangnya, banyak umat Islam yang tidak mengerti. Maka, mestinya, moment 27 dan 28 Rajab harus dijadikan momen Kebangkitan Umat Nabi Muhammad saw. untuk merebut kembali tampuk kepemimpinan dunia, dengan syariah dan Khilafah.
# KhilafahAjaranIslam
# ReturnTheKhilafah

No comments: