Friday, August 2, 2019

MANUSIA MULIA YANG DIMURKAI ALLAH

MANUSIA MULIA YANG DIMURKAI ALLAH
______
Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata 'Yahudi'? Sepertinya semua orang, khususnya umat Islam akan terbersit satu gambaran tentang kekejaman, kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina. Mungkin juga ada yang tergambarkan tentang pengkhianatan mereka kepada Para Anbiya.

Semua itu merupakan hasil daripada opini umum yang selama ini terbentuk di tengah-tengah umat mengenai Yahudi. Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka memang kejam dan jahat. Ulama-ulama Tafsir sendiri ketika menafsirkan ''Al-Maghdluubi 'alaihim" dalam ayat terakhir Surat Al-Fatihah adalah 'Al-Yahudu'.

Mereka itulah yang dimaksud kaum yang dimurkai oleh Allah swt. Berungkali Allah sebutkan mereka dengan kata-kata hina di dalam Al-Qur'an, mulai dari bangsa kera hingga keledai. Keras sekali Allah melaknat mereka hingga istilah-istilah kasarpun Allah sematkan kepadanya.

Padahal jika kita tarik jalur nasab mereka, maka kita akan menemukan satu fakta bahwa mereka adalah keturunan manusia-manusia mulia. Ia merupakan cicit Nabiyullah Ibrahim as., cucu Nabiyullah Ishaq as., anak Nabiyullah Ya'qub as.
Nabi Ishaq sendiri merupakan adik daripada Nabiyullah Isma'il as. Ishaq adalah anak Nabi Ibrahim as. dari istrinya yang bernama Sarah, sementara Isma'il merupakan anak Nabi Ibrahim dari istri keduanya yang bernama Hajar. Antara Ishaq dan Isma'il sejatinya adalah satu ayah beda ibu.

Yahudi merupakan salah satu dari 12 orang putra Ya’kub (yang merupakan putra Ishaq) yang semuanya bernama Ruben, Simeon, Lewi Yehuda, Isakhar, Zebulon, Yusuf as., Benyamin, Dan, Naftali, Gad, dan Asyer.
Menariknya, jika Yahudi merupakan keturunan Para Nabi yang notabene adalah manusia-manusia mulia, lalu mengapa saat ini justru mereka dimurkai oleh Allah swt.? Ya, karena mereka tidak sejalan dengan orang tuanya. Tidak taat kepada aturan-aturan Allah sebagaimana para pendahulunya.

Kemungkaran yang pertamakali ia lakukan adalah manakala mencelakakan Nabi Yusuf as. ke dalam sebuah sumur. Sebagai orang yang merasa paling senior dan paling berpengalaman, ia tidak suka dengan kehadiran Yusuf as. yang digadang-gadang bakal mengambil alih perhatian orang tuanya.

Berikutnya, dari mereka lahirlah keturunan-keturunan yang semakin parah pembangkangannya terhadap Syariat-syariat Allah swt. Mereka kriminalkan para pendakwah, bahkan hingga berani membunuhnya. Terlebih lagi kepada Nabi yang bukan termasuk dari kalangannya (Israel), seperti Nabi Muhammad saw.
Mereka merasa menjadi kaum yang paling mulia, sehingga ia tidak mau mendengar berbagai nasehat yang disampaikan oleh orang-orang di luar kelompoknya. Merasa menjadi Ahlul Kitab, sehingga ia menolak Al-Qur'an sebagai kitab suci yang akan meluruskan kekeliruannya. Mereka selalu merasa benar sekalipun sudah jelas-jelas salah.

Begitulah kaum Yahudi. Mereka dimurkai Allah bukan karena mereka tidak mengerti Al-Kitab, mereka dilaknat Allah bukan karena mereka keturunan manusia-manusia yang hina. Mereka dimurkai oleh Allah disebabkan mereka selalu menentang Syariat-syariat Allah swt. Tidak heran, sekalipun mereka pandai membaca Al-Kitab, keturunan Para Nabi yang Allah muliakan, tetap saja Allah akan lemparkan mereka ke dalam Neraka Jahannam.

Lalu bagaimana apabila yang menentang Aturan-aturan Allah itu hanya sekedar anak keturunan ulama dan kiai ? Orang tuanya begitu taat sementara ia sendiri menjadi penentang Syariat.

# Alumni212
# ReturnTheKhilafah
Cirebon, 2 Agustus 2019

No comments: