Saturday, August 17, 2019

KH1L4F4H BERJASA PADA NUSANTARA

Alih-alih mengancam, sejarawan yang jujur mengungkapkan justru kh1l4f4h berjasa pada Nusantara. Lantas apa sebenarnya yang menjadi ancaman negeri berpenduduk mayoritas Muslim ini?
+++
.
KH1L4F4H BERJASA PADA NUSANTARA
(Moeflich Hasbullah, Sejarawan UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
.
.
Berbeda dengan sejarah sekularisasi yang dibawa penjajah Belanda dan sejarah komunis yang berulang kali berontak di Indonesia, justru sejarah islamisasi Nusantara yang tak lepas dari peran Kh1l4f4h Islam membawa kebaikan bagi negeri ini.
.
Hal itu terekam jelas dalam catatan sejarah, sebagiannya diungkap oleh sejarawan yang sudah 25 tahun menjadi dosen sejarah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Moeflich Hasballah ketika diwawancarai wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo. Berikut petikannya.
.
.
SEPERTI APA HUBUNGAN ANTARA KH1L4F4H ISLAM DAN NUSANTARA?
.
Hubungan antara Kh1l4f4h Islamiyah dan Nusantara itu tak terpisahkan dalam hubungan psikologis, dakwah, ekonomi politik dan legitimasi keagamaan. Ketika Islam masuk dan berkembang di Nusantara, di dunia Islam sedang berkembang Daulah Umayyah.
.
.
HUBUNGAN PSIKOLOGISNYA SEPERTI APA?
.
Hubungan psikologis adalah bahwa Kesultanan Turki Ustmani sebagai penguasa Islam dan kebanggaan umat persis seperti sekarang para pengagum Barat melihat Amerika dan Eropa sebagai contoh negara yang berperadaban maju. Dulu juga begitu, orang Islam melihat Kh1l4f4h Turki Ustamani seperti orang melihat Amerikalah sebagai penguasa dunia.
.
Dulu orang Islam membanggakan keKh1l4f4hannya, sekarang orang melihat Amerika membanggakan demokrasinya. Snouck Hurgronje, sebagaimana yang dikutip oleh Deliar Noer, mengungkapkan bahwa masyarakat pribumi Nusantara pada umumnya, melihat Stambol atau Istanbul, ibu kota Kh1l4f4h Usmaniyah, itu sebagai kedudukan seorang raja semua orang Mukmin. Jadi hubungan psikologisnya begitu karena penguasa dunia Islam saat itu adalah Kh1l4f4h Turki Utsamani.
.
.
KALAU HUBUNGAN DAKWAHNYA?
.
Proses dakwah di Nusantara juga tak lepas dari peranan para kh4l1f4h. Misalnya, Ayzumardi Azra menjelaskan bahwa pada tahun 718 M atau 100 H, Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Kh4l1f4h Umar bin Abdul Aziz dari Kh1l4f4h Bani Umayyah. Raja itu meminta dikirim para ulama atau dai yang bisa menjelaskan Islam kepadanya.
.
Dikirimlah utusan dan dua tahun kemudian, tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, dinyatakan masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam. Itu bukti dari hubungan dakwah.
.
Walaupun kebenaran sumbernya belum bisa dipastikan, para wali atau wali songo dikenal sebagai utusan-utusan Kh1l4f4h Turki Utsmani. Pada tahun 808H/1404M disebutkan, Kh4l1f4h Muhammad I mengutus beberapa ulama ke Pulau Jawa yang kelak dikenal dengan wali songo.
.
Setiap periode ada utusan yang tetap dan ada pula yang diganti. Pengiriman ini dilakukan selama beberapa kali. Itu menurut Rahimsyah dalam bukunya Kisah Wali Songo, terbitan Karya Agung Surabaya. Ini mungkin benar, bisa juga tidak karena sumbernya belum pasti. Makanya, penelitian sejarah harus terus dilakukan.
.
.
HUBUNGAN EKONOMI POLITIKNYA SEPERTI APA?
.
Dalam kerja sama ekonomi politik, pada tahun 1563, saat Aceh terancam oleh ekspansi Portugis, penguasa Muslim di Aceh mengirim seorang utusan ke Istanbul untuk meminta bantuan melawan Portugis.
.
Dikirimlah 19 kapal perang dan sejumlah kapal lainnya pengangkut persenjataan dan persediaan; sekali pun konon hanya satu atau dua kapal yang tiba di Aceh. Tetapi sejarah Aceh minta bantuan ke Turki Utsmani ini sudah diakui kebenarannnya dalam sejarah Indonesia.
.
.
SEDANGKAN HUBUNGAN LEGITIMASI KEAGAMAANNYA BAGAIMANA?
.
Sedangkan hubungan legitimasi keagamaan, tampak dalam penganugerahan gelar-gelar kehormatan. Misalnya tahun 1638 M, Abdul Qadir dari Kesultanan Banten, dianugerahi gelar Sultan Abulmafakir Mahmud Abdul Kadir oleh Syarif Zaid.
.
Siapa dia? Dia adalah Syarif Makkah saat itu yang berada dalam penguasaan Turki Utsmani. Pangeran Rangsang dari Kesultanan Mataram memperoleh gelar sultan pun dari Syarif Makkah dengan gelar, Sultan Abdullah Muhammad Maulana Matarami. Banten sejak awal menganggap dirinya sebagai Kesultanan Islam sebagai Dar al-Islam yang berada di bawah kepemimpinan Kh4l1f4h Turki Utsmani di Istanbul. Ini semua dijelaskan dalam buku besar Ensiklopedia Tematis Dunia Islam terbit tahun 2002.
.
.
BAGAIMANA AWAL MULA HUBUNGAN KH1L4F4H DAN NUSANTARA TERJADI?
.
Awal hubungannya ya dari situasi politik global, dunia Islam berada dibawah kepemimpinan Kh1l4f4h Turki Utsmani. Tentu saja, penguasa dunia dengan daerah-daerah Islam yang jauh ada komunikasi politik, ekonomi dan psikologis. Wilayah-wilayah Islam meminta bantuan ketika membutuhkan, pusat kekuasaan memberikan bantuannya. Begitu saja.
.
Tetapi, dengan kerajaan-kerajaan Islam Nusantara, hubungannya bukan taklukan karena kerjaaan-kerajaan Hindu di Nusantara diislamkan melalui dakwah para ulama, terutama wali songo sebagai tokoh-tokoh besarnya, bukan ditaklukan oleh Kekh4l1f4han Turki Ustmani.
.
.
DENGAN DEMIKIAN, LAYAKKAH KH1L4F4H ISLAM DIKATAKAN SEBAGAI ANCAMAN BAGI NUSANTARA?
.
Ya tidak. Ancaman apanya? Isu itu, kelau dihubungkan dengan pilpres 2019 sekarang hanya politik adu domba sesama umat Islam oleh mereka yang paranoid dengan Islam yang haus kekuasaan persis seperti yang dilakukan Snouck Hurgronje dulu zaman kolonial. Devide et impera agar sesama umat Islam pecah dan konflik.
.
Kh1l4f4h Islam Turki Utsmani itu berjasa dalam mendukung islamisasi di Nusantara, bukan ancaman. Menurut saya, bila pun misalnya Kh1l4f4h diterima berdiri di Indonesia, kan prosesnya tidak harus mengganti Pancasila dan UUD 1945. Belum tentu seperi itu dan tidak harus seperti itu.
.
Bisa berupa konvergensi, kerja sama atau keKh1l4f4han yang memelihara atau mengadopsi Pancasila. Kan bukan hal yang tidak mungkin? Tapi, yang jelas, faktanya ide Kh1l4f4h belum diterima jadi ya tenang saja. Jangan paranoidlah. Dakwah Islam tidak bisa memaksa dan dipaksakan.
.
.
MENGAPA BISA PARANOID YA?
.
Ya itu ketakutan saja pada kebangkitan Islam dari orang-orang yang tidak faham. Maklumi sajalah. Sekarang ini era kebangkitan Islam. Di Amerika, di Eropa, di New Zealand dan di mana-mana. Indonesia ketakutan padahal ini negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Jadi ironis kan? Islamophobia ada di sini. Karena penguasanya kelompok sekuler ya begitu jadinya.
.
.
APAKAH YANG MEMBUAT KESULTANAN-KESU
LTANAN DI NUSANTARA MEREDUP DAN AKHIRNYA BISA DIADU DOMBA OLEH PENJAJAH BELANDA, PORTUGIS, DLL?
.
Itu persoalan supremasi politik. Kekuasaan kolonialisme Eropa yang datang ke sini kan dengan kekuasaan politik modern, manajemen modern dan persenjataan yang lebih modern akhirnya kesultanan-kesultanan Islam kalah seperti Cirebon, Banten dan Mataram ketika berperang dengan pasukan VOC.
.
Meredupnya itu kan selama zaman kolonial ketika kekuasaan Belanda sudah makin besar dan kuat sehingga kesultanan-kesultanan Islam melemah dan kalah yang kemudian mengukuhkan penjajahan hingga pertengahan abad ke-20.
.
.
JADI YANG MENGANCAM NUSANTARA SEBENARNYA ADALAH…?
.
Yang mengancam Nusantara atau Indonesia lebih tepat sekarang adalah komunisme, kolonialisme gaya baru, imperialisme budaya, adu domba sesama umat karena kita ini negeri Muslim terbesar, dunia terus mewaspadai Indonesia. Kemudian juga kemiskinan, ketidakadilan dll. Ketidakadilan sosial ekonomi politik itu berpotensi memunculkan kerusuhan-kerusuhan yang muncul dari rasa frustrasi masyarakat kalau tidak diatasi dengan baik.
.
.
PELAJARAN APA YANG BISA KITA PETIK DARI REALITAS SEJARAH TERSEBUT?
.
Masyarakat Indonesia harus kenal sejarahnya sendiri dengan baik sehingga tidak dihinggapi oleh ketakutan-ketakutan yang tidak perlu. Kita takut karena tidak tahu. Hindari prasangka-prasa
ngka buruk pada umat Islam karena justru Islamlah yang telah membangun negeri ini dan telah menjadi simbol persatuan bangsa. Kita sudah membangun hubungan keislaman dan kebangsaan dengan baik sehingga keindonesiaan, kebangsaan dan keislaman tidak bisa dipisahkan.[]
.
J0k0 Pr4s3ty0
.
Dimuat pada rubrik WAWANCARA I Tabloid Media Umat edisi 240
Awal April 2019

No comments: