Sunday, September 1, 2019

SRI, SERIUS KOE KETUA AHLI EKONOMI ISLAM ?

SRI, SERIUS KOE KETUA AHLI EKONOMI ISLAM ?

Oleh : Nasrudin Joha
.
Sri, kapan Koe menjadi ahli ekonomi Islam ? Sri, kapan Koe ngerti 'Fiqh Ekonomi Islam' ? Sri, kapan Koe ngerti 'halal haram' dalam Ekonomi Islam ?
.
Sri, ekonomi Islam itu berarti memastikan transaksi ekonomi yang terikat dengan syariat Islam. Ekonomi Islam itu mengharamkan riba, mengharamkan judi, mengharamkan perseroan saham, mengharamkan perbankan ribawi, mengharamkan utang ribawi, mewajibkan pengelolaan SDA dan tambang oleh negara, bukan oleh asing.
.
Mewajibkan 'negara memungut zakat' bukan memalak rakyat dengan pajak. Mewajibkan negera menyantuni fakir miskin, anak terlantar, janda miskin, termasuk memastikan anggaran untuk kesehatan rakyat.
.
Lah Koe ? Ditagih BPJS ngeluh, padahal itu untuk menjamin kesehatan rakyat. Membiayai negara dari utang riba, jadi andalan. Mencekik rakyat dengan pajak ini itu, jadi prioritas pemasukan.
Sementara potensi pemasukan besar dari tambang, diobral kepada penjajah, asing dan aseng.
.
Coba, Klo freeport dijadikan sumber Anggaran, tidak perlu menzalimi rakyat dengan pajak. Coba kalau semua minyak dan gas dikuasai negara, termasuk tambang batubara, bisa kaya raya negara kita. Coba, kalau kita berswasembada, bukan melulu Import, bisa untung beliung petani kita.
Saya masih bertakon-takon, Koe jadi ketua ahli ekonomi Islam itu apa dasarnya ? Apa cukup modal kerudung sauplik Sing Koe kenakan ? Saya jadi ragu, opo Koe menguasai ilmu ushul fiqh untuk mengistimbath dalil-dalil ekonomi Islam dari Al quran dan As Sunnah ?
.
Aku khawatir, Koe mung ngerti kulitnya saja. Menjadi ekonom apalagi ahli ekonomi Islam Kui angel banget Sri. Selain Koe wajib memahami fakta ekonomi, baik ekonomi dalam Pandangan kapitalisme maupun sosialisme, Koe juga kudu paham dalil.
Contoh Sri, ketika Koe membahas tentang ekonomi mikro, lebih spesifik membahas transaksi Multi Level Marketing. Koe tidak cukup disebut ekonom Islam hanya sebatas memahami upline dan downline. Tapi, Koe juga wajib menguasai dalil berupa hadits hadits tentang haramnya dua transaksi dalam satu akad. Koe juga musti faham akad Syamsarah dalam pandangan Islam.
Dalam tataran makro, Koe tidak cukup bermodal memahami angka-angka pertumbuhan, distribusi barang dan jasa melalui mekanisme pasar, intervensi negara terhadap pasar melalui kebijakan fiskal dan moneter, stimulus produksi dengan berbagai kebijakan, misalnya sunset policy. Tidak, Ora cukup koyo ngono Sri.
.
Koe, wajib mengerti problem ekonomi dalam pandangan Islam tentang masalah distribusi harta, bukan problem pertumbuhan yang dicekokkan oleh sistem kapitalisme sebagai yang Koe pelajari dari uncle SAM. Koe, juga wajib memahami sumber pemasukan keuangan negara dalam Islam itu bukan dari pajak, bahkan pajak itu menurut syariat Islam haram.
.
Koe kudu paham opo itu Al Milkiyatul Ammah, Al Milkiyatul Daulah, Al Milkiyatul Fardiyah, harta shodawoh, harta yang berasal dari Kharaj dan Fai. Harta ghanimah, Usyur, serta bagaimana konsep dharibah (pajak) dalam Islam.
.
Pokoknya, banyak banget. Koe ngaji sama aku 3 tahun juga belum tentu tuntas, apalagi di benakmu sudah mengakar keras pemahaman ekonomi kapitalistik. Perlu 1,5 tahun untuk membongkar isi otak yang keliru dan tercemar pemahaman kalitalisme.
Sementara, sisanya butuh 1,5 tahun untuk menginstal ekonomi Islam setelah itu.
Sri Sri, Aku dadi Ngguyu. Kok bisa, Koe didapuk sebagai Ketua Ahli Ekonomi Islam.
Kui sanad ilmunya seko ngendi ? Aku juga bingung, Sing milih Koe sopo ? Aku bertakon takon, opo model pemilihannya menggunakan suap ? Ini cuma nanya ya, Ga usah baper.

No comments: