Saturday, August 13, 2011

Pancasila Bukan Ideologi

Pancasila Bukan Ideologi

mediaumat.com- Pancasila hanya sebagai set of phylosophi (seperangkat gagasan
filosofis) bukan sebagai ideologi. Sebab, kalau ideologi mengandung dua unsur
penting yang pertama pemikiran menyeluruh terhadap alam semesta, kehidupan dan
manusia. Dan Kedua darinya lahirlah sistem. Inilah yang tidak dimiliki oleh
pancasila dan hanya sebagai perangkat falsafah.

Hal ini dijelaskan oleh Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto saat
menjadi pembicara dalam diskusi dan bedah buku Pancasila 1 juni dan syariah
Islam karya Prof. Dr. Hamka Haq, M.A. Rabu (10/08) di Mega Institute Jakarta.

Ismail menjelaskan bahwa pada faktanya rumusan seperti ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang beradap dan seterusnya. Itu merupakan rumusan filosofis tentang
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan hanya sebagai
filosofi bukan ideologi.

"maka falsafah-falsafah itu sesungguhnya hanya falsafah-falsafah biasa. Dia
mengandung nilai-nilai apa yang dirumuskannya. Ketuhanan yang maha esa kalau
dikatakan apakah itu sesuai dengan islam, ya tentu saja kecuali kalau bunyinya
ketuhanan maha dua, " ujarnya.

"Nah pada level filosofi sesungguhnya ini bisa ditarik kemana-mana. Kalau
ditanya sesuai dengan islam ya sesuai-sesuai saja. Sesuai dalam arti bahwa hanya
sebatas nilai-nilai filosofi itu ada pada islam," terangnya.

Mengomentari tentang buku Pancasila 1 juni dan Syariah Islam karya Prof. Dr.
Hamka Haq, M.A. Ismail Yusanto mengatakan bahwa buku ini lebih pada ke ayatisasi
Pancasila.

"Dia tidak menjawab persoalan apa yang saya sebutkan. Tetapi dia tidak cukup
untuk mengatur masyarakat kita, sebab pancasila tidak menyentuh pada tataran
sistem. Dan Islam sangat beda dengan pancasila sebab Islam lebih luas dari
falsafah-falsafah yang ada pada pancasila," jelasnya.

Dalam diskusi dan bedah buku ini, hadir juga sebagai pembicara Habib Muhsin
Alatas (FPI) dan Abdul Moqsith (JIL).[]fatih mujahid


http://mediaumat.com/headline-news/3026-pancasila-bukan-ideologi.html


No comments: