Monday, March 10, 2014

Dunia Islam 2013 : Masih Dijajah, Khilafah Solusinya

Dunia Islam 2013 : Masih Dijajah, Khilafah Solusinya

Sama dengan tahun-tahun sebelumnya sepanjang tahun 2013 ini umat Islam dunia masih diliputi berbagai persoalan. Intinya, dunia Islam masih dijajah. Baik penjajahan itu secara langsung dengan pendudukan militer, ataupun penjajahan dalam bentuk lain secara ideologi, ekonomi, politik atau sosial budaya.
Secara ideologi hampir semua negeri Islam mengadopsi ideologi kapitalisme sebagai dasar negara dan asas pengaturan masyarakat. Penjajahan ideologi inilah yang memberikan jalan bagi penjajahan dalam bentuk lainnya baik itu ekonomi, politik, sosial budaya, atau pendidikan.

Tidaklah mengherankan kalau secara ekonomi, meskipun negeri-negeri Islam memiliki sumber daya alam yang melimpah, rakyatnya miskin. Mereka dieksploitasi perusahaan-perusahaan kapitalis asing.
Irak, Afghanistan, Palestina,masih diduduki oleh tentara-tentara penjajah. Atas nama perang melawan terorisme, membantu menegakkan demokrasi,  penjajah membunuh kaum Muslimin,  menciptakan konflik dengan cara adu domba dengan berbagai isu etnis, sekte, atau paham keagamaan. Hasilnya lebih dari 1 juta umat Islam terbunuh di Irak. Tidak terhitung berapa yang terbunuh di Palestina dan Afghanistan.
Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat tanpa awak (drone), secara leluasa melakukan pembantaian massal. Ribuan umat Islam terbunuh di Afghanistan, Pakistan, dan Yaman. Mesin pembunuh ini bisa leluasa karena dibiarkan oleh penguasa-penguasa negeri Islam yang menjadi boneka-boneka Barat.  Mereka pun melakukan rutinitas memuakkan pasca melakukan pembantaian. Amerika pura-pura minta maaf, pemimpin boneka pura-pura mengecam. Namun pembantaian massal terus berlanjut.

Penguasa-penguasa boneka negeri Islam, alih-alih melindungi rakyat dan kekayaan alam negeri Islam, mereka malah menjadi pembunuh bagi rakyatnya sendiri  dan memberikan jalan negara-negara penjajah untuk merampok kekayaan negeri Islam.

Rezim militer Mesir di bawah pimpinan Jenderal boneka as-Sisi, membunuh ratusan umat Islam yang mendukung Presiden Mursi. Ribuan dipenjara, ditahan, dan disiksa secara kejam. Media massa dikontrol penuh, beberapa di antaranya dibredel. Semua ini berjalan dengan dukungan Amerika dan negara-negara Barat.

Kudeta militer di Mesir , membuktikan kembali kepada kita, jalan demokrasi adalah penuh tipuan. Meskipun Mursi menang secara demokratis, namun tetap saja Barat tidak percaya 100 % dan lebih mendukung militer sekuler yang setia menjadi pelayan mereka.

Di Suriah, rezim Bashar Assad yang buas , melakukan pembantaian massal terhadap rakyatnya sendiri. Ratusan ribu dibunuh secara keji dengan menjatuhkan bom-bom berdaya ledak tinggi dan senjata kimia mematikan. Mayoritas yang menjadi korban adalah anak-anak dan para wanita. Diperkirakan lebih dari  1 juta rakyat Suriah mengungsi dalam kondisi yang menyedihkan.

Apa yang terjadi di Suriah menunjukkan bagaimana Barat melakukan konspirasi global untuk menghentikan perjuangan umat Islam di sana menegakkan khilafah Islam. Untuk itu mereka tetap mempertahankan rezim buas Assad karena belum mendapat pengganti yang tepat. Negara-negara regional Timur Tengah seperti Saudi, Turki, Mesir, Irak dan Iran kemudian berbagi peran untuk mengokohkan kebijakan Amerika.
Konflik berdarah berlangsung Afrika seperti Somalia, Nigeria, Afrika tengah, atau Sudan dengan korban raturan ribu orang.  Semua ini tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Amerika dan sekutu-sekutu Baratnya yang rakus untuk menguasai kekayaan alam negeri-negeri Islam.

Di negeri-negeri yang umat Islam merupakan minoritas, nasibnya menyedihkan.  Seperti di Xianjiang Cina, Myanmar, Filipina, Thailand, atau India . Perlakuan diskriminatif  terus terjadi, pembunuhan pun terus berlangsung. Padahal umat Islam hidup di negeri mereka sendiri, di tanah miliknya.
Hal yang sama dialami umat Islam di negara-negara Barat . Umat Islam dilarang menggunakan hijab, dipersulit membangun masjid, masjid dilempari, dituduh teroris dan ekstrimis. Semua ini terjadi sering dengan menguatnya islamophobia yang didukung oleh politisi , cendekiawan, dan ditumbuhsuburkan dengan kebijakan negara-negara Barat yang anti Islam.

Melihat kondisi umat Islam yang memilukan ini,  apa yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir tanpa kenal lelah menjadi sangat penting dan wajib kita perhatikan. Hizbut Tahrir telah merumuskan akar masalah dari seluruh problem dunia Islam yaitu:  sistem kufur yang diterapkan di negeri-negeri Islam dan keberadaan penguasa-penguasa boneka.  Hizbut Tahrir juga telah merumuskan solusinya dengan jelas dan gamblang: melanjutkan kehidupan Islam dengan menerapkan syariah Islam secara total di bawah negara khilafah.
Hizbut Tahrir pun telah merumuskan jalan perjuangan sesuai manhaj Rasulullah SAW . Pertama, dengan cara mencetak kader-kader dakwah yang bersyakhsiyah islamiyah sebagai ujung tombak perjuangan. Kedua, membangun kesadaran umat yang akan melahirkan opini umum sehingga umat bergerak menuntut perubahan dengan dasar Islam dan tuntutan yang jelas yaitu tegaknya khilafah.

Ketiga, dengan melakukan thalabun nushrah, mendatangi elite-elite strategis yang memiliki kekuasaan riil seperti militer. Berdakwah kepada mereka, mengajak mereka kembali berpegang teguh pada Islam, sehingga mereka memberikan dukungan penuh yang didasarkan kepada Islam untuk tegaknya khilafah.
Inilah jalan yang jelas , tegas, benar, yang akan mengantarkan umat Islam ke jalan kemenangan. Bukan dengan jalan demokrasi yang terbukti gagal, bukan pula dengan cara people power, ataupun kudeta militer yang tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Atas izin dan pertolongan Allah SWT,  perjuangan ini pasti akan berhasil yang ditandai dengan munculnya kesadaran umum di tengah masyarakat akan Islam, kewajiban syariah dan khilafah,  ditambah dengan dukungan dari ahlul quwwah  (yang memiliki kekuasaan riil). Sungguh, tidak ada yang bisa menghalangi tegaknya kembali khilafah.

Pertanyaan penting yang tersisa adalah di mana peran kita? Apakah kita diam atau menjadi penghalang? Tentu kita tidak memilih jalan ini,  karena ini menimbulkan murka Allah SWT. Maka, pilihan benar kita adalah ikut berjuang bersama dengan sungguh-sungguh dan kerja keras sehingga mengantarkan kita kemenangan di dunia dan surga-Nya Allah SWT di akhirat kelak. Allahu Akbar! [] Farid Wadjdi

No comments: