Monday, June 20, 2022

Tidak ada contohnya oran beriman hidup di luar kepemimpinan Nabi

 TIDAK ADA CONTOHNYA ORANG BERIMAN HIDUP DI LUAR KEPEMIMPINAN NABI ATAU KHALIFAH


(Kritik Khilmus | Edisi 21)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Sudah puluhan kali saya mendengar pernyataan dan membaca tulisan dari Khalifah palsu dan warga Khilmus ; "Tidak ada contohnya orang / orang-orang beriman hidup diluar kepemimpinan Nabi atau khalifah".

Kali ini diwakili oleh Abu Jiddan :

======mulai=====
Abu Jiddan :
Tidak ada contohnya orang beriman hidup diluar kepemimpinan Nabi atau kholifah
=====selesai=====

JAWABAN SAYA :

Apa mereka tidak ngerti fase mulkan jabriyyah (fase tidak ada khilafah)
atau fase tidak ada jamaatul muslimin dan tidak pula ada imamnya, dimana keduanya terdapat di dua hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah. Di fase itu orang-orang beriman dalam bernegaranya tidak dipimpin oleh khalifah, tapi oleh raja dan presiden.

Rata-rata warga khilmus itu pas-pasan dalam ilmu agama terkait sistem khilafah, maka mereka mudah sekali dibohongi oleh khalifah palsunya.

Somoga link di bawah bisa menambah pemahaman agama terkait khilafah dan jamaatul muslimin bagi warga Khilmus :

1. Makna hadits Hudzaifah terkait fase kepimpinan umat Islam;
https://abulwafaromli.blogspot.com/2016/02/makna-hadits-hudzaifah-terkait-fase.html?m=1

2. Mendudukkan makna hadits Hudzaifah terkait kebaikan dan keburukan atau fase tidak ada Jamaatul Muslimin dan tidak pula ada Imam Jamaatul Muslimin:
https://abulwafaromli.blogspot.com/2016/03/mendudukan-makna-hadits-hudzaifah-bin.html?m=1

3. Khilafah ala minhajin nubuwwah pada hadits Hudzaifah adalah Umar bin Abdul Aziz?!
https://abulwafaromli.blogspot.com/2016/05/khilafah-minhajin-nubuwwah-pada-hadis.html?m=1

MENGKLAIM KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWWAH, TAPI TIDAK MENGIKUTI SUNNAH NABI DAN SUNNAH KHULAFA ROSYIDIN

Ini juga logika ngawur Khilmus :

=====mulai=====
Abu Jiddan :
Bagaimana bisa muncul yang palsu lalu yang asli muncul sesudahnya?
Bukankah secara akal sehat yang kedua pasti mencontoh yang pertama. Tolong anda jangan terlalu ambisius untuk membenarkan pendapat anda sendiri tanpa menggunakan akal anda.
=====mulai=====

JAWABAN SAYA :

Khilmus itu benar-benar telah mengklaim khilafah ala minhajin nubuwwah. Sedang khilafah ala minhajin nubuwwah yang dimaksud oleh Nabi adalah khilafahnya Alkhulafa Arrosyidin. Ini berarti khilafah pertama karena diikuti oleh khilmus. Berarti juga khilmus itu yang terakhir karena mengikuti yang peetama. Berbeda ketika khilmus mengaku khilafah ala minhajil baraja, maka khilmus yang pertama dan yanh asli. Lalu ketika ada khilafah ala minhajil baraja yang kedua yang tidak sama dengan yang pertama, maka itu yang palsu. Semoga bisa dipahami. Karena kalau tidak mengikuti khilafah rosyidah atau alkhulafa arrosyidin sebagai pemilik khilafah ala minhajin nubuwah, maka sebenarnya khilmus itu ikut khilafah siapa?

Sungguh, bukan khilafah palsu kalau tidak dusta dan menipu. Khilmus mengklaim mengikuti Nabi atau nubuwwah sejak baru diutusnya, sejak belum mendapat kekuasaannya. Tapi Khilmus tidak mengikuti sunnah Nabi, karena sudah berani mengambil bai'at dari orang-orang yang sama sekali tidak memiliki wilayah kekuasaan hakiki atau otonomi. Ini adalah berdusta atas nama Nabi. Nabi tidak pernah mengambil bai'at in'iqod dari sahabat yang tidak memiliki wilayah kekuasaan hakiki seperti sahabat muhajirin di fase Mekkah. Juga Nabi tidak pernah mengambil bai'at ta'at sebelum punya kekuasaan hakiki.

Khilmus mengklaim sebagai khilafah ala minhajin nubuwwah. Tapi khilmus tidak mengikuti sunnah Alkhulafa Arrosyidin sebagai pemilik khilafah ala minhajin nubuwwah dalam mengambi bai'at in'iqod maupun bai'at ta'at setelah memiliki kekuasaan hakiki, dalam menerapkan Islam secara kaffah dan dalam melakukan futuhat guna menambah wilayah kekuasaannya.

Dengan dua dusta di atas, Khilmus terus menerus mengajak ummat untuk berbaiat, mendengar dan ta'at kepada khalifah palsunya, bahkan menarik berbagai infak dari warganya. Khilmus juga telah memakai simbol-simbol atau nama-nama struktur khilafah dalam struktur administrasinya.

Selanjutnya Khilmus khilafah palsu itu benar-benar sedang mempraktekkan kepalsuannya, yaitu dengan menganggap salah, sesat sampai syirik kepada umat Islam yang menolak bergabung kepadanya. Sungguh terlalu! Bersegeralah bertaubat wahai saudara-saudaraku!

TERAKHIR :

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah al harrani rh berkata :
بل الواجب خلافة النبوة، لقوله صلى الله عليه وسلم : عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين من بعدي، تمسكوا بها، وعضوا عليها بالنواجذ، وإياكم ومحدثات الأمور، فكل بدعة ضلة، بعد قوله : من يعش منكم بعدي فسيرى اختلافا كثيرا. وهذا أمر وتحضيض على لزوم سنة الخلفاء، وأمر بالاستمساك بها، وتحذير من المحدثات المخالفة لها، وهذا الأمر منه والنهي دليل بين في الوجوب.
"Tetapi yang wajib adalah Khilafah Nubuwwah ('alâ minhâjin nubuwwah), berdasarkan sabda Rasulullah saw: "Beepegang teguhlah kalian terhadap sunnahku dan sunnah khulafa rasyidin setelahku, pegang teguh dan genggam erat-eratlah ia. Dan jauhilah oleh kalian perkara yang diada-adakan, karena setiap bid'ah itu sesat", yaitu setelah beliau bersabda: "Barang siapa dari kalian yang hidup sepeninggalku nanti akan menjumpai perselisihan yang banyak". Ini merupakan perintah dan anjuran keras untuk menetapi sunnah para khalifah tersebut (khulafa' rasyidin), dan perintah untuk berpegang teguh padanya, serta peringatan atas perkara-perkara bid'ah yang menyalahinya (menyalahi sunnah khulafa rasyidin). Adanya perintah sekaligus larangan dari beliau ini merupakan dalil yang jelas menunjukkan bahwa khilafah itu wajib." (Ibnu Taimiyyah, Alkhilafah Walmulk, hlm 28).

Walhasil, berkhilafah itu harus jujur, tidak dusta dan tidak menipu. Berkhilafah ala minhajin nubiwwah harus benar-benar mengikuti sunnah Nabi saw dan sunnah Alkhulafa' Arrosyidin. Semoga bermanfaat. Aamiin.

 

No comments: