Saturday, June 18, 2022

MENGENAL APA ITU GHARIZAH (NALURI

 MENGENAL APA ITU GHARIZAH (NALURI)


Naluri adalah potensi alami yang ada pada diri manusia untuk menjaga dan melestarikan kelangsungan hidupnya, kelangsungan spesiesnya agar mendapat petunjuk mengenai adanya Al khaliq (Sang Pencipta).


Sebagaimana yang kita ketahui, naluri tidak dapat di indera secara langsung. Beda dengan akal yang kita miliki saat ini, ia mampu mengindera eksistensinya melalui penampakan-penampakannya.


Sebenarnya ada banyak pendapat mengenai jenis-jenis naluri pada manusia misal seperti rasa takut, keibuan, kebapakan, kasih sayang, ingin memiliki, ingin tahu, dan masih banyak lagi. 


Namun Menurut pendapat Syaikh Taqiyuddin An Nabhani semua itu hanyalah penampakan atau menifestasi dari tiga jenis naluri di bawah ini di antaranya :


1. Gharizah al-baqa’ (Naluri mempertahankan diri)


Adapun wujud naluri mempertahankan diri ini terlihat saat manusia mempertahankan dirinya, membela tanah air dan tempat kelahirannya, keinginan memimpin, menguasai dan mendominasi orang lain, dan sebagainya (Abdurrahman, 2015). 

Setiap manusia mempunyai keinginan untuk memiliki, 

merasa takut, berani, senang berkelompok dan berbagai aktifitas sejenis, yang dilakukan dalam rangka mempertahankan diri.

Rasa takut ini bukanlah naluri keinginan untuk memiliki, bukan naluri berani, dan bukan juga naluri senang dan berkelopok, bukan naluri dst. Namun semua ini hanyalah manifestasi atau penampakan dari Gharizah al-baqa’ (naluri mempertahankan diri) (Rodhi, 

2012).


2. Gharizah al-nau’ (Naluri melestarikan keturunan)


Adapun tujuan dari penciptaan naluri ini adalah untuk melestarikan keturunan (An Nabhani, 2015).

Namun, sekalipun naluri melestarikan jenis ini

dapat dipuaskan oleh manusia dengan sesama jenisnya misal antara pria dengan pria atau wanita dengan wanita dan dapat pula dipuaskan dengan binatang atau dengan sarana-sarana lain. Akan tetapi cara semacam itu tidak akan mungkin dapat mewujudkan tujuan diciptakannya naluri tersebut kecuali pada satu kondisi saja, yaitu pemenuhan naluri tersebut oleh seorang wanita dengan seorang pria atau sebaliknya (An Nabhani, 2015).


3. Gharizah al-tadayyun (Naluri beragama)


Gharizah al-tadayyun (Naluri beragama) yang membangkitkannya adalah berpikir tentang ayat-ayat Allah SWT, hari kiamat, atau sesuatu yang berkolerasi dengannya, bisa dengan melihat keindahan ciptaan Allah yang ada di langit dan di bumi. (Ismail, 2004) 

Adapun manifestasi atau wujud dari naluri ini adalah untuk menyucikan terhadap sesuatu yang diyakini sebagai Sang Pencipta atau Sang pengatur segala sesuatu yang diilustrasikan sebagai manifestasi Sang Pencipta. Terkadang takdis nampak dengan manifestasi yang sebenarnya maka menjadi ibadah, terkadang pula nampak dengan gambaran paling minim yaitu berupa penghormatan dan pengagungan. (An Nabhani, 2015)


Copast tulisan kak Hayya Alal Falah II

No comments: