Monday, January 9, 2012

Awas! Ada Intelijen Asing Bermain Secara Terencana di Papua

Awas! Ada Intelijen Asing Bermain Secara Terencana di Papua


Written by Redaksi Sabtu, 12 November 2011 02 :35


Syabab.Com - Anggota Komisi I, Tjahjo Kumolo mengatakan, sebagaimanan dilansir Republika, ada intelijen asing yang bermain di Papua. “Saya kira operasi intelijen yang cukup terencana, sistematis dan berlanjut. Mulai Poso, Maluku, Papua, ini akan terus ada,” katanya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 11/11/11 . Menurutnya, harus dicermati kalau Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geopolitik cukup strategis. Sehingga banyak kepentingan terhadap Indonesia. Termasuk untuk memecah belah Indonesia. Sayangnya, ia tidak memberitahu negara mana yang melakukan intelijen di Papua.


Hanya saja, ia tak membantah ketika ditanya mengenai keberadaan Freeport yang merupakan dominasi perusahaan Amerika Serikat. “Kan anda sudah jawab sendiri,” jawabnya. Tjahjo pun mendorong agar ada kontra-intelejen. Pemerintah pusat pun harus solid secara terpadu. “Saya kira Papua ini jangan dilihat remeh. Jangan dilihat dari sekedar kongres rakyat Papuanya, pembunuhan seorang kapolres, enam anggota BIN yang tahu-tahu hilang diterjang ombak, kerusuhan pekerja di Freeport,” lanjutnya. Menurutnya, semua itu merupakan proses entry point untuk masuk ke Papua. Jika tidak ada masalah atau gejolak, maka akan sulit untuk masuk ke Papua. Untuk itu, ia pun menyarankan agar mengedepankan jalan dialog. Pemerintah harus lebih proaktif merangkul tokoh Papua karena kalau tidak ini akan membahayakan.


Bahkan, kalau perlu Presiden agar hadir ke Papua dan melakukan dialog. “Tidak saatnya lagi operasi intelijen atau tindakan keamanan yang melebihi porsi yang dapat menyebabkan masalah. Karena apapun masalah kesejahteraan yang harus diutamakan,” tandas Sekjen PDI Perjuangan ini. Sementara itu, Lajnah Siyasiyah Hizbut Tahrir Indonesia dalam komentar politiknya sebagaimana dimuat di situs resmi mereka menegaskan lagi, negara demokrasi yang membiarkan penjajah menghancurkan negara. "Inilah potret negara demokrasi pembebek yang membiarkan penjajah menghancurkan negara, hanya Khilafah negara adidaya yang menghentikan penjajahan ini," tegasnya. Sejak awal terkait berbagai kasus tentang Papua, Hizbut Tahrir Indonesia memang sudah mewanti-wanti adanya upaya disintegrasi negeri Muslim terbesar di dunia ini melalui campur tangan asing.


Atas berbagai persoalan Papua ini, terutama persoalan disintegrasi negeri ini, HTI termasuk partai politik yang sangat aktif untuk mengungkap berbagai rencana asing di kawasan timur Indonesia tersebut. Seperti aksi pada hari Sabtu, 09/08/2008 , HTI mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kedubes AS di Jakarta untuk menolak intervensi AS di Papua. Berbagai poster dan spanduk menyampaikan pesan mereka, seperti, "Hizbut Tahrir Indonesia Menolah Campur Tangan AS di Papua", "Cegah Disintegrasi Papua!", "Tolak Campur Tangan AS di Papua". [m/rep/htipress/syabab.com]


sumber syabab.com

No comments: