Rosulullah SAW Dihina, Amerika Terlibat dan BertanggungJawab !
Ada hal yang menarik dan berbeda dengan aksi-aksi kaum muslim sebelumnya. Yaitu
yaitu berkibarnya bendera Islam, panji Rosulullah SAW dalam aksi-aksi memprotes
film murahan `the innocent of muslims' yang menghina Rosulullah SAW. Di Mesir ,
bendera Amerika di kedubesnya di Kairo, disobek digantikan dengan panji La ilaha
illah Muhammad Rasulullah. Hal yang sama terjadi di Yaman, Tunisia. Kibaran
panji tauhid yang berwarna hitam dan putih ini juga mendominasi aksi-aksi umat
Islam di berbagai kawasan dunia mulai dari Timur Tengah, Asia termasuk
Indonesia, Rusia, bahkan di jantung negara-negara Kapitalis Barat.
Tidak seperti yang dituduhkan oleh Barat -lagi-lagi karena kedungungan mereka-,
bendera itu bukanlah bendera teroris, bukan pula simbol alqaida, ataupun Hizbut
Tahrir. Bendera itu adalah al liwa dan ar raya , benderanya kaum muslimin,
bendera yang dikibarkan oleh Rosulullah SAW, benderanya negara Khilafah yang
insya Allah akan segera tegak.
Liwa yang berwarna putih adalah al-`alam (bendera) yang berukuran besar yang
merupakan bendera Negara. Rayah (yang berwarna hitam) adalah bendera yang
berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada
pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan
tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang.Banyak
riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya :Rayahnya (panji peperangan)
Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih(HR.
Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah)
Bendera yang bertuliskan la ilaha illa Allah Muhammad Rosulullah , adalah
bendera yang merupakan simbol persatuan umat Islam atas dasar tauhid, yang
menjadi bendera negara Islam di masa Rosulullah SAW dan para sahabat. Dan juga
akan menjadi bendera negara Khilafah yang mempersatukan umat Islam. Berkibarnya
bendera ini dalam berbagai aksi menunjukkan keinginan umat Islam bersatu di
bawah panji tauhid , bersatu dibawah negara Khilafah.
Aksi penentangan ini sekaligus menunjukkan bahwa umat Islam ini adalah umat yang
satu (umat wahidah) yang masih memiliki keimanan dan syu'ur (perasaan) islam
yang tinggi. Tidak rela Rosulullah SAW yang mulia dihinakan. Sosok mulia yang
Allah SWT dan para malaikat saja bersholawat kepadanya. Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya!" (al-Ahzab: 56)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan berkata al-Imam al-Bukhari
قال البخاري:
قال أبو
العالية: صلاة
الله: ثناؤه
عليه عند
الملائكة،
وصلاة
الملائكة:
الدعاء
"Shalawat Allah kepada hamba-Nya adalah pujian-Nya kepada hambanya(Rosulullah
SAW) di sisi para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doanya."
Sementara Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan , "Ayat ini menunjukkan
kemuliaan yang Allah berikan kepada Rasul-Nya di saat hidup dan wafatnya.
Serta menyebutkan kedudukan dan menyucikannya dari jeleknya perbuatan
orang-orang yang memiliki pikiran buruk terhadap Rosulullah SAW atau terhadap
istri-istrinya, dan yang semisalnya."
Lantas,bagaimana mungkin Rosulullah SAW yang dimuliakan oleh Allah SWT dan
didoakan oleh para malaikat dibiarkan dihinakan oleh manusia-manusia keji
seperti Sam Belice , Salman Rushdie, atau Geert Wilders ?
Siapapun manusia yang masih normal, pastilah marah kalau orang tuanya yang baik
dihina, anaknya yang baik dilecehkan. Apalagi kalau Rosulullah SAW dihina,
Rosulullah SAW sosok mulia yang kecintaan kaum muslimin kepadanya wajib lebih
tinggi dibanding kecintaan kepada orang tua, anak-anak , bahkan manusia secara
keseluruhan ?
لَا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ
حَتَّى
أَكُونَ
أَحَبَّ
إِلَيْهِ
مِنْ
وَالِدِهِ
وَوَلَدِهِ
وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada
bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia (HR al-Bukhari).
Negara-negara Barat, Pemerintahan Barat, tentu punya hubungan dengan semua ini.
Maka kita menolak tegas pandangan Menlu Indonesia Marty Natalegawa di Jakarta
(17/09/ 2012) yang menyatakan film penista Islam tidak mewakili apapun. Kalimat
ini sama persis dan hanya mengekor perkataan sang tuan Menteri Luar Negeri
Hillary Clinton mengatakan bahwa negaranya sama sekali tidak terlibat dalam
pembuatan film murahan tersebut.
Negara Amerika jelas terlibat. Karena pembuatan film murahan yang menghina
Rosulullah SAW ini dilindungi oleh negara Amerika Serikat , dilegalkan oleh
undang-undang negara itu atas nama kebebasan berpendapat. Hillary dengantegas
mengatakan : kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang
mengekspresikan pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai. Artinya penghinaan
ini dilegalkan oleh konstitusi Amerika atas dasar kebebasan berpendapat !
Pembiaran produksi , promosi dan penyebaran film dungu ini oleh negara jelas
menunjukkan keterlibatan negara Amerika dalam hal ini.
Dan perlu dicatat, penghinaan Amerika dan negara-negara Barat terhadap Islam
bukanlah yang pertama kali. Pada 2010 seorang pendeta Florida, Terry Jones,
secara terbuka menyerukan pembakaran Quran pada ulang tahun kesembilan 9/11.
Tentara AS pada Februari 2012 membakar secara sengaja di penjara Bagram di
Afghanistan 315 salinan materi keagamaan termasuk Quran. Penghinaan terhadap Al
Qur'an juga dilakukan di penjara-penjara kejam oleh tentara-tenara Amerika di
Guantanamo. Semua ini menunjukkan upaya penghinaan Islam adalah hal yang
sistematis dan merupakan kebijakan negara ini !
Hanya saja, berhenti pada kemarahan dan kecaman ketika aksi mengecam
Amerika-meskipun ini baik dan harus dilakukan- tidak akan pernah menghentikan
penghinaan terhadap Rosulullah SAW. Kebijakan Negara haruslah dilawan dengan
kebijakan negara. Penghinaan ini digerakkan oleh kekuatan global negara-negara
imperialis. Umat Islam juga harus melawannya dengan negara global.
Negara-negara Barat dan sekutunya , adalah negara yang terbiasa menggunakan
kekuatan senjata dan militer. Mereka hanya mengenal bahasa perang dalam
menghadapi kaum muslim. Umat Islam juga harus menjawabnya dengan kekuatan
militer. Di sinilah relevansi kebutuhan umat Islam akan Khilafah Islam. Negara
Adi Daya Global yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia, menggerakkan
ratusan juta tentara-tentara negeri Islam, mengarahkan moncong senjata, tank,
dan pesawat yang dimiliki untuk membela kemuliaan Islam dan Rosulullah SAW.
Negara Khilafah akan dipimpin oleh penguasa yang benar-benar melindungi Islam
dan umat Islam. Seperti Rosulullah SAW yang mengusir Yahudi Bani Qoinuqa' dari
Madinah karena telah mengeroyok hingga terbunuh seorang laki-laki muslim yang
membela kehormatan seorang muslimah. Ketegasan yang sama ditunjukkan oleh
Rosulullah SAW ketika memerintahkan pengepungan selama 25 hari pemukiman yahudi
Bani Quraidzah yang telah berkhianat dalam perang Ahzab. Rosulullah SAW pun
menghukum mati seluruh laki-laki Yahudi pengkhianat ini.
Bahkan ketegasan Kholifah masih tampak meskipun kondisi negara dalam keadaan
lemah. sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap
Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina
Nabi Muhammad saw. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan
Inggeris dan Perancis itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu
sehingga kehormatan Nabi Muhammad tetap terjaga.
Kalau kita bisa bersatu karena Rosulullah SAW kita dihina atas dasar aqidah
Islam. Tentu atas dasar yang sama yaitu aqidah Islam dan kecintaan kepada
Rosulullah SAW sesungguhnya umat Islam seluruh dunia bisa bersatu untuk mewudkan
negara Khilafah. Bukankah kecintaan kita kepada Allah dan Rosul harus kita
buktikan dengan mengikuti seluruh perintah Allah dan Rosul. Dan itu akan
terjadi dengan adanya Negara Khilafah yang akan menerapkan seluruh syariah
Islam. Sebagai cermin kecintaan dan ketaatan kepada Rosulullah SAW dan Allah
SWT. Dengan khilafah kita bisa menghukum mati siapapun yang menghina Rosulullah
SAW dan menghentikan secara nyata penghinaan ini. Membungkam mulut-mulut
menjijikkan yang terus menerus menghina Rosulullah SAW !
Dengan dasar aqidah dan kecintaan kepada Allah dan Rosulnya kita bisa bersatu
membangun kembali negara Khilafah yang akan melindungi dan mencegah tertumpahnya
darah kaum muslim meskipun setetes sebagai sebuah kewajiban yang diperintahkan
Rosulullah SAW. Bukankah Rosulullah mengingatkan kita bahwa hancurnya bumi
beserta isinya ini adalah lebih ringan bagi Allah SWT dibanding dengan
terbunuhnya nyawa seorang muslim? (Farid Wadjdi)
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/09/18/rosulullah-saw-dihina-amerika-terlibat-dan\
-bertanggungjawab/
Ada hal yang menarik dan berbeda dengan aksi-aksi kaum muslim sebelumnya. Yaitu
yaitu berkibarnya bendera Islam, panji Rosulullah SAW dalam aksi-aksi memprotes
film murahan `the innocent of muslims' yang menghina Rosulullah SAW. Di Mesir ,
bendera Amerika di kedubesnya di Kairo, disobek digantikan dengan panji La ilaha
illah Muhammad Rasulullah. Hal yang sama terjadi di Yaman, Tunisia. Kibaran
panji tauhid yang berwarna hitam dan putih ini juga mendominasi aksi-aksi umat
Islam di berbagai kawasan dunia mulai dari Timur Tengah, Asia termasuk
Indonesia, Rusia, bahkan di jantung negara-negara Kapitalis Barat.
Tidak seperti yang dituduhkan oleh Barat -lagi-lagi karena kedungungan mereka-,
bendera itu bukanlah bendera teroris, bukan pula simbol alqaida, ataupun Hizbut
Tahrir. Bendera itu adalah al liwa dan ar raya , benderanya kaum muslimin,
bendera yang dikibarkan oleh Rosulullah SAW, benderanya negara Khilafah yang
insya Allah akan segera tegak.
Liwa yang berwarna putih adalah al-`alam (bendera) yang berukuran besar yang
merupakan bendera Negara. Rayah (yang berwarna hitam) adalah bendera yang
berukuran lebih kecil, yang diserahkan oleh khalifah atau wakilnya kepada
pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan
tanda yang menunjukan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang.Banyak
riwayat (hadist) warna liwa dan rayah, diantaranya :Rayahnya (panji peperangan)
Rasul SAW berwarna hitam, sedang benderanya (liwa-nya) berwarna putih(HR.
Thabrani, Hakim, dan Ibnu Majah)
Bendera yang bertuliskan la ilaha illa Allah Muhammad Rosulullah , adalah
bendera yang merupakan simbol persatuan umat Islam atas dasar tauhid, yang
menjadi bendera negara Islam di masa Rosulullah SAW dan para sahabat. Dan juga
akan menjadi bendera negara Khilafah yang mempersatukan umat Islam. Berkibarnya
bendera ini dalam berbagai aksi menunjukkan keinginan umat Islam bersatu di
bawah panji tauhid , bersatu dibawah negara Khilafah.
Aksi penentangan ini sekaligus menunjukkan bahwa umat Islam ini adalah umat yang
satu (umat wahidah) yang masih memiliki keimanan dan syu'ur (perasaan) islam
yang tinggi. Tidak rela Rosulullah SAW yang mulia dihinakan. Sosok mulia yang
Allah SWT dan para malaikat saja bersholawat kepadanya. Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya!" (al-Ahzab: 56)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan berkata al-Imam al-Bukhari
قال البخاري:
قال أبو
العالية: صلاة
الله: ثناؤه
عليه عند
الملائكة،
وصلاة
الملائكة:
الدعاء
"Shalawat Allah kepada hamba-Nya adalah pujian-Nya kepada hambanya(Rosulullah
SAW) di sisi para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doanya."
Sementara Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan , "Ayat ini menunjukkan
kemuliaan yang Allah berikan kepada Rasul-Nya di saat hidup dan wafatnya.
Serta menyebutkan kedudukan dan menyucikannya dari jeleknya perbuatan
orang-orang yang memiliki pikiran buruk terhadap Rosulullah SAW atau terhadap
istri-istrinya, dan yang semisalnya."
Lantas,bagaimana mungkin Rosulullah SAW yang dimuliakan oleh Allah SWT dan
didoakan oleh para malaikat dibiarkan dihinakan oleh manusia-manusia keji
seperti Sam Belice , Salman Rushdie, atau Geert Wilders ?
Siapapun manusia yang masih normal, pastilah marah kalau orang tuanya yang baik
dihina, anaknya yang baik dilecehkan. Apalagi kalau Rosulullah SAW dihina,
Rosulullah SAW sosok mulia yang kecintaan kaum muslimin kepadanya wajib lebih
tinggi dibanding kecintaan kepada orang tua, anak-anak , bahkan manusia secara
keseluruhan ?
لَا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ
حَتَّى
أَكُونَ
أَحَبَّ
إِلَيْهِ
مِنْ
وَالِدِهِ
وَوَلَدِهِ
وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintai daripada
bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia (HR al-Bukhari).
Negara-negara Barat, Pemerintahan Barat, tentu punya hubungan dengan semua ini.
Maka kita menolak tegas pandangan Menlu Indonesia Marty Natalegawa di Jakarta
(17/09/ 2012) yang menyatakan film penista Islam tidak mewakili apapun. Kalimat
ini sama persis dan hanya mengekor perkataan sang tuan Menteri Luar Negeri
Hillary Clinton mengatakan bahwa negaranya sama sekali tidak terlibat dalam
pembuatan film murahan tersebut.
Negara Amerika jelas terlibat. Karena pembuatan film murahan yang menghina
Rosulullah SAW ini dilindungi oleh negara Amerika Serikat , dilegalkan oleh
undang-undang negara itu atas nama kebebasan berpendapat. Hillary dengantegas
mengatakan : kami tidak bisa menghentikan setiap warga negara yang
mengekspresikan pandangan mereka sekalipun itu tidak disukai. Artinya penghinaan
ini dilegalkan oleh konstitusi Amerika atas dasar kebebasan berpendapat !
Pembiaran produksi , promosi dan penyebaran film dungu ini oleh negara jelas
menunjukkan keterlibatan negara Amerika dalam hal ini.
Dan perlu dicatat, penghinaan Amerika dan negara-negara Barat terhadap Islam
bukanlah yang pertama kali. Pada 2010 seorang pendeta Florida, Terry Jones,
secara terbuka menyerukan pembakaran Quran pada ulang tahun kesembilan 9/11.
Tentara AS pada Februari 2012 membakar secara sengaja di penjara Bagram di
Afghanistan 315 salinan materi keagamaan termasuk Quran. Penghinaan terhadap Al
Qur'an juga dilakukan di penjara-penjara kejam oleh tentara-tenara Amerika di
Guantanamo. Semua ini menunjukkan upaya penghinaan Islam adalah hal yang
sistematis dan merupakan kebijakan negara ini !
Hanya saja, berhenti pada kemarahan dan kecaman ketika aksi mengecam
Amerika-meskipun ini baik dan harus dilakukan- tidak akan pernah menghentikan
penghinaan terhadap Rosulullah SAW. Kebijakan Negara haruslah dilawan dengan
kebijakan negara. Penghinaan ini digerakkan oleh kekuatan global negara-negara
imperialis. Umat Islam juga harus melawannya dengan negara global.
Negara-negara Barat dan sekutunya , adalah negara yang terbiasa menggunakan
kekuatan senjata dan militer. Mereka hanya mengenal bahasa perang dalam
menghadapi kaum muslim. Umat Islam juga harus menjawabnya dengan kekuatan
militer. Di sinilah relevansi kebutuhan umat Islam akan Khilafah Islam. Negara
Adi Daya Global yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia, menggerakkan
ratusan juta tentara-tentara negeri Islam, mengarahkan moncong senjata, tank,
dan pesawat yang dimiliki untuk membela kemuliaan Islam dan Rosulullah SAW.
Negara Khilafah akan dipimpin oleh penguasa yang benar-benar melindungi Islam
dan umat Islam. Seperti Rosulullah SAW yang mengusir Yahudi Bani Qoinuqa' dari
Madinah karena telah mengeroyok hingga terbunuh seorang laki-laki muslim yang
membela kehormatan seorang muslimah. Ketegasan yang sama ditunjukkan oleh
Rosulullah SAW ketika memerintahkan pengepungan selama 25 hari pemukiman yahudi
Bani Quraidzah yang telah berkhianat dalam perang Ahzab. Rosulullah SAW pun
menghukum mati seluruh laki-laki Yahudi pengkhianat ini.
Bahkan ketegasan Kholifah masih tampak meskipun kondisi negara dalam keadaan
lemah. sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap
Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina
Nabi Muhammad saw. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan
Inggeris dan Perancis itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu
sehingga kehormatan Nabi Muhammad tetap terjaga.
Kalau kita bisa bersatu karena Rosulullah SAW kita dihina atas dasar aqidah
Islam. Tentu atas dasar yang sama yaitu aqidah Islam dan kecintaan kepada
Rosulullah SAW sesungguhnya umat Islam seluruh dunia bisa bersatu untuk mewudkan
negara Khilafah. Bukankah kecintaan kita kepada Allah dan Rosul harus kita
buktikan dengan mengikuti seluruh perintah Allah dan Rosul. Dan itu akan
terjadi dengan adanya Negara Khilafah yang akan menerapkan seluruh syariah
Islam. Sebagai cermin kecintaan dan ketaatan kepada Rosulullah SAW dan Allah
SWT. Dengan khilafah kita bisa menghukum mati siapapun yang menghina Rosulullah
SAW dan menghentikan secara nyata penghinaan ini. Membungkam mulut-mulut
menjijikkan yang terus menerus menghina Rosulullah SAW !
Dengan dasar aqidah dan kecintaan kepada Allah dan Rosulnya kita bisa bersatu
membangun kembali negara Khilafah yang akan melindungi dan mencegah tertumpahnya
darah kaum muslim meskipun setetes sebagai sebuah kewajiban yang diperintahkan
Rosulullah SAW. Bukankah Rosulullah mengingatkan kita bahwa hancurnya bumi
beserta isinya ini adalah lebih ringan bagi Allah SWT dibanding dengan
terbunuhnya nyawa seorang muslim? (Farid Wadjdi)
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/09/18/rosulullah-saw-dihina-amerika-terlibat-dan\
-bertanggungjawab/
No comments:
Post a Comment