•TASAWUF, ISTIQAMAH DAN KETENANGAN
KH. HAFIDZ ABDURRAHMAN MA.
.
Tasawuf itu ilmu tentang raqaiq (kelembutan hati). Hati lembut, ketika kita selalu menyadari hubungan kita dengan Allah. Dalam bahasa al-'Allamah al-Qadhi Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, disebut "Idrak Sillah Billah"
.
Kesadaran hubungan kita dengan Allah itu disebut "Ruh". Sedangkan kesadaran, bahwa semua alam, manusia dan kehidupan itu makhluk Allah, adalah "Nahiyah Ruhiyah". Karena itu, dalam pandangan Islam, tak ada satu pun di dunia ini yang terpisah dengan Allah. Baik benda maupun perbuatan.
.
Karena itu, falsafah Islam, sekaligus puncak Tasawuf Islam, itu adalah menyatukan materi (perbuatan dan benda) dengan Ruh (Allah dan titah-Nya), yang disebut Syaikh Taqi dengan "Mazju al-Madah bi ar-Ruh"
.
Imam al-Ghazali menyebut ada dua rukun Tasawuf, "Istiqamah", yaitu kemampuan kita mengorbankan kemauan hawa nafsu untuk diri kita. Sehingga bisa istiqamah dalam ketaatan. Kedua, "Sukun" (ketenangan), tidak terpengaruh dengan makhluk, tidak juga menganggu makhluk lain
.
Itulah rukun Tasawuf, kata Imam al-Ghazali, dalam nasihatnya kepada muridnya, dalam kitab "Ayyuha al-Walad"
.
Istiqamah lebih baik dari seribu karamah. Karena karomah lahir dari istiqamah. Istiqamah hanya bisa diraih dengan mengorbankan hawa nafsu semata untuk mengikuti maunya Allah. Dari istiqamah lahir ketenangan, fokus pada tujuan dan target, tidak lagi menoleh ke kanan-kiri. Tidak terpengaruh dengan apapun dan siapapun
.
Semoga kita semua diistiqamahkan oleh Allah dalam ketaatan. Hati, lisan dan pikiran kita dijadikan "sukun" dan fokus pada apa yang ada di sisi Allah, bukan dunia yang fana.
#JanganLelahBerdakwah #LiterasiPengembanDakwah
No comments:
Post a Comment