Wednesday, January 17, 2024

"GEMBIRA DENGAN KEMATIAN TOKOH KESESATAN"

 "GEMBIRA DENGAN KEMATIAN TOKOH KESESATAN"


abu zaid


(Anak Bertanya kepada Bapaknya)


Anak: Ayah, ketika tokoh kesesatan dan musuh Islam mati bagaimana sikap kita? 


Ayah: Hal itu pernah terjadi di jaman Nabi Muhammad SAW Nak. 


Teladan Nabi Muhammad SAW saat orang yang menebar kerusakan di muka bumi meninggal, dengan mengucapkan maka Beliau SAW mengucapkan:


يستريح منه العباد والبلاد والشجر والدواب


“Orang-orang beriman, negeri, pepohonan, serta binatang-binatang lega dengan kematiannya” (HR. Bukhari dan Muslim).


Anak: jadi kita bergembira ya Yah. 


Ayah: alhamdulillah lega begitu Nak. 


Anak: bukan kah ada larangan mencela mayat Ayah? 


Ayah: betul Nak. Tapi Imam Badruddin Al Aini menjelaskan sebagai berikut:

فإن قيل : كيف يجوز ذكر شر الموتى مع ورود الحديث الصحيح عن زيد بن أرقم في النهي عن سب الموتى وذكرهم إلا بخير ؟ وأجيب : بأن النهي عن سب الأموات غير المنافق والكافر والمجاهر بالفسق أو بالبدعة ، فإن هؤلاء لا يحرُم ذكرُهم بالشر للحذر من طريقهم ومن الاقتداء بهم


“Jika ada yang menanyakan, ‘Apa boleh menyebut-nyebut keburukan mayit, padahal ada hadis sahih dari sahabat Zaid bin Arqom Radhiyallahu ‘anhu yang menerangkan larangan mencela mayit dan perintah menyebutkan kebaikan-kebaikannya?’


Saya jawab,


‘Larangan mencela mayit yang dijelaskan oleh hadis tersebut, berlaku kepada selain munafik, kafir, orang yang terang-terang melakukan tindakan fasik atau bidah (kesesatan). Mayit-mayit yang seperti itu tidak haram menyebut mereka dengan buruk, agar masyarakat berhati-hati dari ajarannya dan tidak menjadikannya sebagai teladan'” (‘Umdatul Qari Syarah Shahih al-Bukhari, 8: 282, Darul Kutub Ilmiyah 1421 H).


Anak: kalo contoh sikap para ulama

Bagaimana Ayah? 


Ayah: ada banyak riwayat Nak. Bahwa para ulama gembira dengan kematian tokoh kesesatan. Diantaranya adalah:


Salamah bin Syabib berkata, “Aku pernah duduk di dekat ‘Abdurrazaq As-Shan’ani, lalu tibalah kabar kematian Abdul Majid (tokoh sesat di zamannya). Lantas ‘Abdurrazaq mengatakan,


الحمد لله الذي أراح أُمة محمد من عبد المجيد


“Segala puji bagi Allah yang telah melegakan Umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kematian Abdul Majid” (Siyar A’lam An-Nubala’, 9: 435, Mu-assasah Ar-Risalah 1402 H).


Saat tiba kabar kematian Wahb Al-Qurasyi (tokoh kesesatan), kepada Abdurrahman bin Mahdi, beliau Rahimahullah berkata,


الحمد لله الذي أراح المسلمين منه


“Segala puji bagi Allah yang telah mengistirahatkan kaum muslimin dari gangguannya” (Tarikh Madinah Dimasq 63: 422, Darul Fikr 1415 H).


Di dalam Bidayah wan Nihayah (12: 338) Ibnu Katsir Rahimahullah berkata tentang kematian pemuka Syi’ah Rafidhah di zaman beliau yang bernama Hasan bin Shafi At-Turki,


أراح الله المسلمين منه في هذه السنة في ذي الحجة منها، ودفن بداره، ثم نقل إلى مقابر قريش فلله الحمد والمنة، وحين مات فرح أهل السنة بموته فرحاً شديداً، وأظهروا الشكر لله، فلا تجد أحداً منهم إلا يحمد الله


“Allah telah melegakan kaum muslimin dari kesesatannya di tahun ini, di bulan Dzulhijjah. Dia dikubur di rumahnya, lalu dipindah ke pemakaman Quraisy. Segala puji bagi Allah. Di saat kematiannya, ahlussunnah beriang gembira. Mereka menampakkan syukur kepada Allah. Tak ada satu pun ahlussunnah, kecuali memuji Allah atas kematiannya.”


Anak: alhamdulillah ananda faham Ayah. Terimakasih Ayah. 


Ayah: alhamdulillah Nak, Sama sama Nak[]

No comments: