Tuesday, December 27, 2022

Mengapa 'Barat' terhadap Islam

*Mengapa 'Barat' terhadap Islam?*


Saat World Cup Qatar 2022, ada seseorang, namanya Ranjit Lal Mad-hafan, menulis di medsos dalam bahasa Malayalamiyah, kemudian karena tertarik dgn isinya ada orang yg menerjemahkannya ke bhs Arab. Saya juga tertarik lalu saya tulis ke dlm bhs Indonesia.


Simaklah apa yang ditulis oleh Ranjit Lal Mad-hafan sbb:


Nilai bisnis narkotika dunia berkisar 321 Milyard Usd/tahun.


Nilai bisnis minuman beralkohol dunia berkisar 1600 Milyard /tahun.


Nilai bisnis senjata dunia berkisar 100 Milyard Usd/tahun.


Nilai bisnis pornografi dunia berkisar 400 Milyard Usd/tahun.


Bisnis perjudian dunia berkisar 110 Milyard Usd/tahun.


Sedangkan nilai perdagangan emas berkisar 100 Milyard Usd/tahun.


Bisnis games computer sedunia sekitar 54 Milyar Usd/tahun.


Islam itu menghadapi dunia 'bisnis yang haram' senilai 2380 Milyar Usd setiap tahun.

Th 2017, Arun Jaitley, menaksir jenis bisnis tsb hanya 336 Milyar Usd. Itulah bisnis yang dijalankan yg dikelola oleh jaringan tertentu di dunia.


Artinya apa? Bila dunia menerima politik Islam yang mengharamkan bisnis narkotika, minuman keras dan minuman beralkohol, maka akan kehilangan prospek 'bisnis' sebesar 2000 milyar Usd.


Syariah Islam tentu akan menyetop bisnis mafia senjata yg berkisar 100 Milyar Usd, bila digunakan untuk agresi negara lain demi BBM yg menyebabkan kerusakan di muka bumi, menewaskan dan mengalirkan darah orang tak bersalah.


Bila politik Islam telah exist,  sebagai tonggak yang menentang dekadensi pornografi, maka bisnis mafia pornografi yg mencapai 400 Milyar Usd akan lenyap. Hal ini akan mebyebabkan surutnya situs situs internet yang berbasis pornografi.


Perjudian juga terkena dampaknya. Karena syariah Islam melarang judi dan sejenisnya, sehingga lenyap pula bisnis judi yang beromzet 110 Milyar Usd per tahun. 


Bila dunia menerima asas Islam yang berpegang bahwa kecantikan perempuan adalah hak pribadi perempuan yg tdk boleh dipamerkan, maka mafia bisnis pornografi selanjutnya akan kehilangan 100 Milyar Usd juga.


Kaum mafia di pihak lain telah membeli media massa internasional agar terus menyebarkan tuduhan bahwa orang muslim adalah teroris. Maka tumbuh berkembanglah mafia bisnis media massa dengan curahan dana dari jaringan mafia tsb.


Mereka telah bergerak di berbagai belahan dunia terus melemparkan tuduhan keji bahwa Islam adalah teror. Mereka, sejalan dengan itu, terus menerus memelihara kegiatan teror. Dan teror yg mereka ciptakan, mereka beri label 'teror Islam'.


Semua lalu berkata dengan satu slogan bahwa Islam itu extrimist. Dengan tujuan ini mereka terus mempengaruhi sebagian ummat Islam dengan kucuran dana berlimpah untuk mendukung mereka.


Padahal Islamlah yang berkata: *_siapa yang membunuh satu orang tanpa dosa maka ia telah membunuh seluruh ummat manusia._* Bagaimana mungkin agama yang cinta damai  menjadi agama yang extrim?


Wahai manusia. Hindarilah fanatik buta dengan tuduhan keji kepada Islam. *_Bukalah mata kalian, bukalah relung hati kalian, bukalah telinga kalian… Apakah gerangan yg membawa kalian menjauh dari Kalam Allah Yang Maha Perkasa?_*

No comments: