Friday, August 27, 2021

PANCASILA DAN NKRI HARGA MATI

 *PANCASILA DAN NKRI HARGA MATI ?*


Oleh : Nasrudin Joha


Salah satu argumentasi para penolak syariat, penolak hukum Allah SWT, adalah tuduhan bahwa syariat Islam akan memecah belah, syariat akan merusak, syariat akan menghapus bangsa ini. Mereka, kemudian berdalih bahwa Pancasila dan NKRI harga mati.


Padahal, saat ini negara berbentuk NKRI, Pancasila sedang dan terus diterapkan, namun faktanya Timor Timur lepas, Sipadan dan Ligitan juga diambil Malaysia. Berarti, Pancasila dan NKRI juga tak menjamin negeri ini tidak terpecah belah, dikerat-kerat musuh.


Saat ini kondisi negeri juga rusak parah, zina merebak, korupsi makin menjadi, perpecahan ditengah masyarakat, ekonomi ambruk, hukum acak kadul. Padahal syariat Islam tidak diterapkan, Pancasila yang di banggakan. Berarti, bukan syariat Islam yang merusak bangsa ini.


Pancasila dan NKRI harga mati juga hanya slogan kosong. Jika yang dimaksud 'harga mati' itu sesuatu yang tidak bisa ditawar, tidak bisa dirubah, faktanya Pancasila dan NKRI bisa ditawar dan berubah. Pancasila bisa diperas menjadi Trisila bahkan hingga Ekasila, dengan substansi ajaran gotong royong. Sementara, negara kesatuan juga pernah berubah menjadi negara serikat saat negeri ini mengubah konstitusi menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).


Lalu dimana letak Pancasila dan NKRI harga mati ? Apakah maksudnya itu Islam tidak boleh mengatur negeri ini ? Hukum Allah SWT haram diterapkan di negeri ini ?


Apakah maksudnya korupsi tidak boleh diberantas ? Zina harga mati dan tak boleh diberantas ? Riba harga mati, tak boleh negara dikelola tanpa riba ? Penjajahan asing dan aseng melalui penguasaan SDA tidak boleh diusir ?


Umat Islam dan hanya umat Islam yang berjuang ingin memperbaiki negeri ini, dengan Islam. Umat Islam, ingin menyelamatkan negeri ini dengan Islam. Kenapa dihalangi ? Kenapa dituding anti Pancasila dan anti NKRI ?


Kalau sosialisme dan kapitalisme boleh mengatur negeri ini, kenapa Islam tidak boleh ? Bukankah, negeri ini mayoritas muslim ? 


Jika umat Islam yakin hanya hukum Allah SWT yang terbaik, berusaha menerapkan secara damai, kenapa dihalangi ? Komunisme yang pernah dipaksakan dengan kekerasan di negeri ini, nyatanya tidak dikekang sebagaimana Islam dipenjara syariatnya di negeri ini.


Bendera tauhid, ajaran Islam khilafah, dipersoalkan dengan dalih Pancasila harga mati, NKRI harga mati. Sementara, simbol palu arit, kemaksiatan, perzinahan, korupsi, penjajahan, tidak pernah dituding anti NKRI, tidak dituding anti Pancasila. 


Sudahlah, kami umat Islam paham ada apa dibalik slogan kosong Pancasila dan NKRI harga mati. Slogan ini, ingin menghalangi syariat Islam mengatur negeri ini. Slogan ini, dijadikan tameng agar sekulerisme, kapitalisme dan demokrasi tetap menjajah negeri ini.


Slogan ini sengaja dipasang barat penjajah, menggunakan anteknya untuk menghalangi kebangkitan Islam. Insyaallah, umat ini sadar dan paham, tidak akan mau diadu domba barat penjajah, baik Amerika maupun China. 


Era Kebangkitan Islam, insyaAllah akan dimulai dari negeri ini. [].

No comments: