Friday, August 6, 2021

INDONESIA TIDAK HANYA DI JAJAH OLEH BANGSA BELANDA, JUGA DI JAJAH OLEH BANGSANYA SENDIRI

 #KARAH

#1830-1942


INDONESIA TIDAK HANYA DI JAJAH OLEH BANGSA BELANDA, JUGA DI JAJAH OLEH BANGSANYA SENDIRI


Oke guyys pernah berpikir gak bagaimana mungkin Belanda yang luas wilayahnya hanya seluas jawa timur dan penduduknya hanya 7 juta (sensus 1930), bisa mengontrol Indonesia yang jumlahnya 60 juta (sensus 1930)


Apalagi Belanda tidak hanya menjajah Indonesia, Belanda juga menjajah Suriname, Aruba, Curacao, dan Saint Marteen. 


Jawabannya karena banyak orang Indonesia yang bekerja sama atau bersekongkol dengan Belanda. 


Disini saya memiliki hipotesa pertanyaan


1. Tentara Belanda (KNIL) itu orang mana saja?

2. Pemerintahan Belanda saat menjajah Indonesia seperti apa?

3. Kenapa tahun 1949 Belanda tidak bisa menjajah lagi Indonesia?


TENTARA BELANDA (KNIL)


Mayoritas Tentara Belanda (KNIL) itu adalah orang Indonesia, pada tahun 1936 dari 34.000 tentara KNIL, 28.000 adalah orang Indonesia (15 ribu jawa, 4 ribu ambon, 5 ribu manado dll.), 6 ribunya nya lagi adalah orang eropa.


Saat terjadi perang Aceh, rakyat Aceh dibantai oleh KNIL yang notabene anggota KNIL mayoritas adalah orang Indonesia sendiri.


PEMERINTAHAN BELANDA


Belanda menggunakan sistem indirect rules, jadi Belanda tidak ikut campur secara langsung mengurus masalah pribumi, yang mengurus pribumi adalah bupati-bupati pribumi.


Nah, bupati-bupati pribumi ini selalu memotong upah rakyat pribumi yang bekerja secara paksa tanpa diketahui oleh Belanda. 


Jadi sangat kloplah persekongkolan jahat antara pribumi dan Belanda dalam menganiaya dan memeras rakyat Indonesia.


KENAPA TAHUN 1945-1949 BELANDA GAGAL MENJAJAH INDONESIA LAGI?


Jawabannya karena yang bersimpati kepada Belanda disingkirkan oleh rakyat Indonesia. Jikalau membaca sejarah 1945-1949, rakyat Indonesia waktu itu tanpa pandang bulu, tanpa memandang agama, saling bahu membahu melawan Belanda dan juga melawan pribumi yang berkhianat.


Makanya Belanda gagal, karena para pribumi pengkhianat ini sudah dibersihkan oleh rakyat Indonesia.


• Note:  Ingatlah pesan Bung Karno "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”.


Oke guyys sekian


****

Sumber: 


Buku:


Carool Kersten, (2017) Mengislamkan Indonesia: Sejarah Peradaban Islam di Nusantara. Tangerang Selatan: Baca (317 halaman)


Leirissa LZ dkk (2012) Sejarah Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Ombak (132 halaman)


Kartodirdjo, Sartono, (2014) Pengantar Sekarah Indonesia Baru, 1500-1900. Dari Emporium sampai Imporium. Yogyakarta: Ombak (472 halaman)


Peosponegoro, (2008) Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV: Kemunculan Penjajahan Di Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka. (511 halaman)


Pesponegoro, (2008) Sejarah Nasional Indonesia jilid V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Belanda. Jakarta: Balai Pustaka. (357 halaman)


Poesponegoro (2008) Sejarah Nasional Indonesia jilid VI:  Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. (807 halaman)


MC Ricklefs (2008) Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Yogyakarta, Serambi. (865 halaman)


dll.

(Buku Nusa Jawa jilid 1-3)


Film:

Max Havelaar


https://youtu.be/teDbp-QsjGI


Link:


https://bobo,grid.id/amp/082283229/apa-maksud-dari-perjuangan-melawan-bangsa-sendiri-yang-pernah-diungkap-presiden-soekarno


https://www*kompasiana*com/amp/aoniandhi/5f1e3564097f366d0915ce92/kerja-paksa-jaman-kolonial-dan-kerja-paksa-jaman-milenial


https://www*google*com/search?q=Sistem+indirect+rules&oq=Sistem+indirect+rules&aqs=chrome***69i57j0i13l2j69i59.8271j0j4&client=ms-android-oppo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8


https://www*boombastis*com/fakta-penting-knil/76287


https://m*merdeka*com/peristiwa/menguak-sejarah-pembentukan-knil-dalam-catatan-prancis.html


https://id.m*wikipedia*org/wiki/Koninklijk_Nederlandsch-Indische_Leger


https://www*google*com=jumlah+penduduk+indonesia+tahun+1930+


https://www*google*com/search?q=jumlah+penduduk+belanda+tahun+1930


*Sumber masih banyak, cuma sepertinya tidak muat untuk dicantumkan, baik itu sumber buku, film dokumenter, wawancara maupun link" online

No comments: