Saturday, August 8, 2020

Islam, Katastrofi: Angka Kematian Manusia di Tangan Komunis*

 *Islam, Katastrofi: Angka Kematian Manusia di Tangan Komunis*


Rabu , 17 Jun 2020

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: DR. Masri Sitanggang



Sepanjang sejarah manusia, tragedi kemanusiaan yang paling dahsyat dan tiada bandingannya,  adalah yang dilakukan oleh komunis. Taufiq Ismail ( Katastrofi Mendunia, 2004) memaparkan angka pembantaian manusia di dunia oleh komunis dalam selang waktu 74 tahun 


Dikatakan,  Lenin membantai 500 ribu rakyat Rusia sepanjang 1917-1923. Stalin membantai 46 juta rakyat Rusia, termasuk di dalamnya 6 juta petani “kulak” sepanjang 1925-1953.  *Mao Tsetung menjagal 50 juta penduduk RRC dalam kurun 1947-1976*. Pol Pot membunuh 2,5 juta rakyat Kamboja. Najibullah mencabut nyawa 1,5 juta rakyat Afghanistan sepanjang 1978-1987. Rezim Komunis yang dibantu Rusia Sovyet menjagal 1 juta rakyat di berbagai Negara Eropa Timur, 150 ribu di Amerika Latin dan 1,7 juta rakyat di berbagai Negara Afrika. 


Taufiq Ismail mengambil angka rerata dari tiga orang peneliti, yakni 100 juta jiwa dalam 74 tahun di 76 negara. Entahlah, apakah korban akibat kekejaman PKI di Indonesia sudah dimasukkan ke dalamnya. Yang pasti tidak ada disebut dalam Katastrofi Mendunia. 


Dahsyat. Seratus juta jiwa melayang selama 74 tahun. Itu artinya 1,35 juta jiwa dalam setahun, atau 3.702 jiwa per hari. Berarti, dalam satu jam ada 154 jiwa atau tiap menitnya ada 2,5 orang mati di tangan komunis.


*Komunis itu sadis dan kejam. Nafsu berkuasa mereka sangat luar biasa. Mereka menghalalkan segala cara, mengikuti Machiavelli. Sekali berkuasa, tulis Franz Magnis Suseno* dalam bukunya Pemikiran Karl Max (1999), dia tidak akan pernah melepaskannya secara sukarela. Dia akan menyingkirkan kekuatan-kekuatan  politik lain, menghapus pemilihan umum bebas dan memasang aparat kontrol  totaliter terhadap masyarakat yang akan menindas segala perlawanan.


*Memutarbalikkan fakta dan melemparkan kesalahan kepada pihak lain serta memanfaatkan situasi apa pun untuk kepentingan kekuasaan, adalah keahlian yang dimiliki orang komunis.*



Akan sedalam apakah darah menggenangi ibu pertiwi yang tertumpah dari penduduk ber-Ketuhananan Yang Maha Esa ini jika komunis dibolehkan hidup di Indonesia ? 


Seberapa tinggi tumpukan mayat orang beragama yang dipaksa mati dengan cara kelaparan dan penyiksaan ? Ngeri membayangkannya. Karena itu, waspadalah. Bila kekejaman telah dipertontonkan, kebencian terhadap agama sudah dipertunjukkan, adu domba sesama anak bangsa serta tuduhan-tuduhan fitnah sudah dimainkan, maka itu artinya Komunis sedang bergerak bangkit. Rakyat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa ini harus bersiap-siap.

No comments: