Sunday, July 20, 2014

HIZBUT TAHRIR ADALAH ALAT IMPERIALIS? 




Agus Trisa
19 April
HIZBUT TAHRIR ADALAH ALAT IMPERIALIS?

saya itu sebenarnya kasihan dengan kawan2 di HT. mereka itu sebenarnya orang2 yang baik yang menginginkan syariat islam itu tegak di muka bumi dan menginginkan umat islam itu bersatu di bawah naungan khilafah.

namun sayang seribu sayang, cita2 yang besar ini ternyata tidak dibarengi oleh kemapanan ilmu, strategi dan langkah yang konkrit dalam perjuangannya, sehingga sadar atau tidak HT menjadi sangat mudah dijadikan alat kepentingan imperialis untuk merongrong kekuatan islam dari dalam umat islam itu sendiri. hal itu sangat mungkin terjadi. cobalah anda perhatikan, organisasi sebesar HTI di indonesia. punya kantor cabang di jakarta. namun mereka sendiri tidak mengetahui siapa para pemimpin mereka? dimana mereka berada? dimana kantor pusatnya? dimana kantornya? bahkan mereka saling berkomunikasi dengan para pemimpin mereka pun hanya melalui jalur internet, email, dsb. sehingga orang pun akhirnya bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang mengendalikan HTI ini? mungkinkah HTI ini disetir oleh negara2 imperialis? tentu saja sangat mungkin sekali. sayang banyak syabab HTI tidak menyadari hal ini.

saya tidak ada maksud untuk merendahkan saudara2 saya di HT. tapi coba saudara pikirkan perjuangan HT saat ini dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. tidak ada perubahan yang terjadi kecuali hanya perjuangan dari seminar ke seminar. diskusi ke diskusi, konferensi ke konferensi. jumlah anggotanya pun dari waktu ke waktu segitu-gitu aja. tak ada efek sama sekali. tak ada perubahan. seakan2 HT ini dibonsai. seperti katak dalam tempurung. sekeras apapun mereka berteriak syariah dan khilafah, tetap saja mereka berada dalam tempurung.

memperhatikan gerak-gerik HTI tersebut saya semakin bertanya-tanya, mungkinkah Hizbut Tahrir adalah alat imperialis?
====================================================================================
Komentar:

Tulisan semacam ini sebenarnya tidak perlu ditanggapi secara serius. Sebab, komentar semacam ini tidak lebih dari dugaan-dugaan kosong tak berdasar yang hanya berangkat dari asumsi-asumsi asumtif semata. Namun, sebagai sedikit pembanding, bisa saja dikomentari secara singkat.
>>>
Mungkinkah HTI adalah alat imperialis? Jawabannya : tidak mungkin dan tidak akan bisa.

Bagaimana bisa HTI dikatakan sebagai alat imperialis sementara salah satu aktivitas HTI adalah membongkar makar para imperialis. Bahkan dalam tataran ide, pemikiran yang diusung HTI justru bertentangan, menentang, dan bersifat menyerang ide para imperialis. Lantas, bagaimana bisa HTI dikatakan sebagai alat imperialis?

Justru yang menjadi alat imperialis sesungguhnya adalah mereka yang berusaha menghalangi dakwah HTI. Sebab, semakin kuat posisi HTI, maka ide-ide imperialis akan semakin tergusur. Oleh karena itu, orang yang memberikan stigma negatif terhadap HTI, mencitrakan HTI sebagai sesuatu yang buruk agar dijauhi umat, bisa jadi dia sendiri adalah alat imperialis. Orang seperti ini adalah orang yang galau, tidak mampu membungkam argumen dan ide HTI, lantas diseranglah institusinya.

Adapun berkaitan dengan tidak dipublikasikannya kantor HT (Hizbut Tahrir Internasional), atau wajah amir Hizbut Tahrir, atau dimana keberadaan amir HT, dan sebagainya; itu semua pernah dijawab oleh juru bicara Hizbut Tahrir Internasional, “Dengan adanya penganiayaan terhadap para anggota kami di Dunia Islam, kami tidak ingin membantu para penguasa tiran dengan menunjukkan keberadaan pemimpin partai (HT).”

Dalam tataran ide, menjaga kerahasiaan organisasi merupakan salah satu bentuk peneladanan terhadap aktivitas dakwah Rasulullah saw. Dimana Rasulullah saw., telah merahasiakan manajemen organisasinya bersama para sahabat, semata-mata untuk menjaga keselamatan dakwah. Ya, dakwah ini perlu dijaga. Seandainya dakwah ini tidak dijaga, maka siapakah yang akan memperjuangkan tegaknya kekuasaan Islam melalui thariqah dakwah Rasul? Jadi, menjaga kerahasiaan manajemen partai ini perlu dilakukan.

Dalam konteks perjuangan penegakan kekuasaan Islam, HT tidak menyandarkan pada figur. Melainkan pada ide yang telah diadopsinya. Oleh karena itu, wafatnya Taqiyuddin An-Nabhani dan Abdul Qadim Zallum tidak menjadi surut langkah HT. Termasuk pula, tidak dipublikasikannya wajah dan keberadaan amir HT, hal itu tidak akan menjadikan langkah perjuangan syabab HT di seluruh penjuru dunia menjadi surut. Sebab, mereka (para syabab) bergerak dan beraktivitas, digerakkan oleh ideologi yang mereka emban, yaitu ideologi Islam; dan bukan bergerak berdasarkan faktor ketokohan. Seandainya HT menyandarkan aktivitas kepada tokoh-tokohnya, maka niscaya langkah perjuangan HT akan semakin surut, mengingat tidak sedikit para tokoh HT yang ditangkapi di berbagai penjara para tiran.

Kemudian, jika dikatakan bahwa perjuangan HT tidak memiliki hasil melainkan hanya konferensi dan muktamar, hal itu dikarenakan mereka tidak memahami realitas yang sesungguhnya. Kenyataannya, HT telah berperan sebagai motor penggerak, untuk menggerakkan manusia dari cara berpikir sekularistik menuju manusia berkarakter Islam. HT telah berhasil membuat umat menjauhi sistem demokrasi dan lebih memilih syariah Islam. Konferensi-konferensi dan muktamar-muktamar HT (yang hanya sekedar ngomong itu), telah membuat para imperialis dan alat-alatnya menjadi galau dan marah. Inilah hasilnya. Umat pun berhasil tersadarkan, bahwa sesungguhnya demokrasi hanya menipu dan menyengsarakan rakyat. Demokrasi tidak mampu membuat orang menjadi semakin dekat dengan Alah, namun justru membuat manusia semakin jauh dari Allah. Ini semua adalah karena aktivitas dakwah yang dilakukan para syabab Hizbut Tahrir. Tidak heran jika jumlah pendukung Hizbut Tahrir, dari hari ke hari semakin bertambah. Itu artinya, ide tentang penegakan syariah Islam ini telah diterima masyarakat. Alhamdulillah. Tentunya, siapa pun yang mendambakan syariah Islam tegak di Indonesia, seharusnya dia turut bangga dan berbahagia hatinya. Bukan malah mencaci maki dan berusaha semakin keras menghalangi HT.

Wallahu a’lam.

Menggugat MOS

Menggugat MOS


14 Jul 2014   | Buletin gaulislam · Tahun VII/2013-2014 Tags: buletin · gaulislam · HAM · islam · MOS · muda · muslim · pendidikan · remaja · sekolah
gaulislam edisi 351/tahun ke-7 (16 Ramadhan 1435 H/ 14 Juli 2014)



Sobat gaulislam, nggak kerasa liburan udah usai. Hari ini, Senin (14/7/2014) adalah hari pertama kamu masuk sekolah di tahun ajaran baru. Nggak kerasa temen-temen udah naek kelas. Buat temen-temen yang lulus SD, SMP ato SMA, udah siap-siap adaptasi dengan sekolah baru. Nggak hanya siswa baru yang berusaha adaptasi dengan sekolah, sekolah juga berupaya ngenal siswanya lho. Caranya yaitu dengan ngadain MOS alias Masa Orientasi Siswa. Masa orientasi siswa biasanya mulai dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tapi, belakangan ini beberapa tingkat sekolah dasar pun udah melakukan MOS. Tujuannya apa tuh? MOS itu awalnya sih untuk untuk memperkenalkan lingkungan sekolah en seluruh tetek-bengek sekolah dari norma, budaya sampai tata tertib pada siswa baru. MOS juga bermanfaat membangun ketahanan mental, meningkatkan disiplin, mempererat tali persaudaraan juga ngarahin anak untuk memilih ekstrakulikuler yang sesuai dengan bakat dan minat.

Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Jadi kalo kita balik ke definisi MOS sebenernya kan tujuannya baik. Nyiapin siswa baru ngadepin proses belajar mengajar. Mulai dari pengenalan lingku­ngan, sarana prasarana sekolah en pemanfaatannya. Selain itu MOS kudu bikin siswa baru lebih mengenal guru en gaya mengajarnya biar nggak kaget bin heran pas diajarin guru tersebut. Misalnya ada guru yang suaranya kenceng banget saat ngajar. Sebenarnya cuma masalah style, tapi kalo siswa barunya nggak dapat bocoran tentang ini ketika MOS, baru sehari masuk, bisa aja besoknya siswa barunya udah ogah masuk sekolah.

Mustinya, sebagai seorang ibu yang sedang mengandung, eh maksudnya, sebagai sebuah sekolah yang baru menyambut kelahiran peserta didiknya, sekolah udah kudu menyambut kedatangan siswa barunya dengan sebaik-baiknya. Supaya siswa baru itu bisa masuk sekolah dengan gembira, optimis, tahu tentang apa yang harus dilakukan, tahu dan mau menjalankan proses belajar. Singkatnya siswa memiliki orientasi yang jelas tentang sekolah yang ia pilih.

Nah, itu niat semula. Tapi pada prakteknya, huaah, bully abis! Siswa baru bukannya dididik dan diarahkan bak ibu yang mempersiapkan anaknya yang masih orok, tapi mereka justru diperlakukan kasar dan tidak manusiawi. Mulai dari atribut yang aneh, semisal kaos kaki warna-warni, tas dari kresek (baca: plastik) atau karung goni, gantungan leher, topi kuncung dari karton, pokoknya nggak keruan deh. Terus tugasnya aneh-aneh en gak masuk akal. Misal nih ya, siswa baru pulang sore en besok paginya musti bawa jangkrik. Siswa cowok bawa jangkrik betina, siswa cewek bawa jangkrik jantan. Hei, mikir donk! Gimana bedainnya coba? Syukur-syukur kalo siswa barunya itu babehnya penjual jangkrik. Kali aja bisa bedain, kalo nggak? Kan repot! (lebih rempong lagi kalo disuruh bawa anak beruang yang masih menyusui. Whoaaa!)

Gimana Bro en Sis? Ngeselin kan? Wah kalo ada di antara kalian yang masih bilang “Itu kan seru,”, gawat banget deh. MOS itu bener-bener udah jadi ajang perploncoan senior dengan junior. Beberapa kasus MOS bahkan memakan korban. Gimana nggak, selama MOS, mereka hanya mendapatkan satu sampai dua botol air untuk diminum bersama tiap harinya. Ini menyebabkan mereka dehidrasi. Selain itumereka mengalami kekerasan fisik seperti ditendang atau diinjak oleh para senior, bahkan beberapa siswi baru yang mengikuti kegiatan pun juga diduga ada yang mengalami pelecehan seksual.



Gara-gara MOS

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Komisi Perlin­dungan Anak Indonesia (KPAI) pada April 2012 terhadap sembilan Provin­si yaitu Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Ka­limantan Timur ditemukan ang­ka kekerasan yang cukup tinggi di sekolah. Catet nih ya, umumnya, kekerasan ini terjadi saat kegiatan MOS. Dari total res­ponden 1.026 anak ternyata menyatakan 66,5  persen atau 628 anak pernah mengalami kekera­san yang dilakukan guru, 74,8 persen 767 anak pernah menga­lami kekerasan yang dilakukan te­man sekelas (74,8 %), dan se­banyak 578 anak pernah menga­la­mi kekerasan yang dilakukan teman lain kelas (56,3 %).

Contoh realnya nih ya, pada tahun 2012, MOS sekolah elit Don Bosco jatuhin 4 orang korban. Siswa-siswa baru tersebut mengaku dibawa keluar dari SMA Don Bosco, terus diplonco seniornya di suatu tempat. Di sana mereka dianiaya. Dipukul, ditendang dan disundut rokok. Astaghfirullah, sadis bin kejam. Tahun 2013 terjadi di Yogyakarta. Aninda Puspita (16), warga Daleman, Gadingharjo, Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggal dunia saat mengikuti masa orientasi siswa di sekolahnya, SMK 1 Pandak Bantul. Belum lagi peristiwa yang lalu-lalu. Bahkan sampai level perguruan tinggi, MOS adalah ajang balas dendam (dendamnya ke kakak kelas, balasnya ke adik kelas. Nah lho?). Pada 2006, kasus kekerasan yang merenggut nyawa beberapa mahasiswa di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Kok mau menyiapkan pejabat pemerintahan metode yang dipake full kekerasan? Sampe ada yang meninggal dan cacat. Begitu juga dengan Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa ITN ini meninggal karena dehidrasi pada MOS tahun 2013 di Pantai Goa China, Desa Sitiarjo, Malang.

Itu memang data lama, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa terulang. Semoga saja di tahun ini nggak ada MOS yang bikin rusuh dan kacau.



Ini dia, biang keroknya!

Sobat gaulislam, ada banyak reaksi yang ditunjukkin oleh orang tua, sekolah, dinas pendidikan, kepolisian en lembaga perlindungan anak tentang praktek bullying dalam MOS. Semua pihak nganggep serius masalah ini. Nggak jarang lho berbagai pihak saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Pihak orang tua menuding sekolah cuekdengan kegiatan yang berlangsung dalam MOS. Pihak sekolah menyalahkan dinas pendidikan yang masih memberlakukan MOS pada penyambutan siswa baru. Nah, jadi bribet kan? Terus ini salah siapa dong?

Adanya pemberian sanksi, peningkatan pengawasan sekolah en perbaikan cara mengajar guru nggak efektif en nggak bisa menuntaskan persoalan kalo nggak dilandasi kesadaran pada sumber masalahnya. Kasus bullying adalah satu kasus yang nggak bisa lho dianggap terpisah dari kasus-kasus kenakalan en penyimpangan perilaku lainnya. Seks bebas, geng motor anarkis, tawuran, konsumsi narkoba, kecanduan ngelem, mencuri, memperkosa, membunuh bahkan menjual remaja lain untuk tujuan prostitusi adalah juga potret lain remaja saat ini

Kalau kita kaji, teropong en perhatikan, sebenarnya penyebab terjadinya berbagai penyimpangan perilaku remaja saat ini tuh ya, karena yang pertama, sistem kapitalisme yang dipake sebagai ideologi negara ini bikin orang jadi serba bebas. Ya bebas berkeyakinan, bebas berperilaku, bebas berpendapat en bebas memiliki harta (meski kudu menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya). Gara-gara punya kekebebasan yang bablas inilah, lahir tuh konsep hak asasi manusia (HAM). Akibatnya semua orang termasuk remaja merasa berhak berbuat apapun, nggak peduli orang lain terganggu dengan ulahnya. Perbuatan-perbuatan bullying en nyeleneh pun udah dianggep biasa, karena yang lain juga melakukannya. Inilah yang jadi sumber lahirnya berbagai penyimpangan perilaku.

Kedua, sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang kental dalam sistem pendidikan bikin pendidikan agama jadi formalitas aja. Paling banter nih ya, agama diambil nilai-nilainya doang. Nggak ada strategi untuk jadiin agama sebagai tuntunan yang kudu dipahami terus diamalkan oleh anak didik, supaya berpengaruh dalam perilaku kesehariannya. Ini bukti kalo sistem pendidikan telah gagal melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang nggak sekadar IQ-nya yang high tapi juga memiliki iman yang mantap dalam kehidupannya.

Ketiga, negara kita itu suka banget apa-apa mengatasnamakan ‘kepentingan ekonomi’. Nah, dengan alasan ekonomi ini, negara ngebiarin media nayangin porno en kekerasan. Belum lagi sanksi yang lunak alias empuk bagi perilaku kriminalitas remaja seperti yang ditetapin dalam undang-undang perlindungan anak. Huuaah! Jadi tambah besar kepala remaja kayak gini. So, pemerintah kesannya nggak serius nyiptain iklim yang baik buat pembinaan generasi. Pfuuuh…



Solusi tuntas

Sobat gaulislam, kalo mau cari solusi harusnya nggak nanggung-nanggung. Jangan berdiam diri membiarkan bangsa ini kehilangan sumber daya manusia yang mumpuni di masa mendatang karena para remajanya rusak. Kita itu butuh sistem pengganti untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Sistem pengganti tersebut adalah Islam sebagai ideologi dan sumber aturan kehidupan. Islam memiliki sistem yang sempurna untuk mengatur kehidupan manusia termasuk remaja. Semua subsistem terintegrasi dalam kesamaan visi untuk taat kepada Allah Ta’ala, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta yang disediakan untuk manusia.

Sulit membayangkan MOS bisa berjalan ideal dengan sistem pendidikan saat ini yang titik beratnya melahirkan generasi instan; siap kerja tanpa menjadi ahli (atau malah ada yang nggak siap kerja dan nggak bisa jadi ahli). Dalam Islam, sekolah merupakan ajang untuk mendapatkan ilmu untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Anak didik dibekali pemahaman Islam yang kuat untuk kehidupannya. Pas mereka terjun ke masyarakat, halal dan haram otomatis akan menjadi landasan aktivitasnya. Perilaku yang menyimpang (termasuk acara MOS yang bikin kacau urusan) nggak akan nongol dalam kehidupannya.

Negara Islam (Khilafah Islamiyah) akan mengeliminir fasilitas-fasilitas yang bisa mengakibatkan perilaku menyimpang remaja, semacam situs pornografi, tempat-tempat nongkrong remaja atau rumah-rumah dugem. Negara juga akan memberikan hukuman yang tegas terhadap perilaku menyimpang, karena Islam juga memiliki sistem sanksi yang jelas dan adil.

Udah saatnya sistem kapitalisme sekularisme yang penuh dengan kerusakan ini diganti dengan sistem Islam yang penuh dengan keharmonisan dan kemaslahatan. Yuk, bareng-bareng mewujudkannya melalui dakwah! Allahu Akbar! [Wita Dahlia | witadahlia19@gmail.com]

Peringatan Syeikh Issam Amiroh dari Palestina :  15 Perkara yang Hilang Akibat Ketiadaan Khilafah


Peringatan Syeikh Issam Amiroh dari Palestina :
15 Perkara yang Hilang Akibat Ketiadaan Khilafah


Pada bulan Rajab ini, tepatnya pada 28 Rajab 1342 H bersamaan dengan 3 Maret 1924, institusi Khilafah yang selama ini menerapkan syariah Islam dan menyatukan umat runtuh. Berikut ini peringatan dari Syeikh Issam Amiroh dari Palestina, apa yang hilang dari kita setelah khilafah tiada.

Sudah menjadi hal yang umum jika seseorang kehilangan sesuatu, ia tidak akan ragu memberitahukan semua hal yang berkaitan dengan sesuatu yang hilang itu. Jadi kami perlu berteriak hari ini di depan semua penguasa dunia Islam sambil berkata,” Hai Raja, Presiden, Amir dan Sultan ! Kamu pencuri !” dengan tanpa ragu-ragu.

Jika mereka bertanya apa yang hilang ? Kita akan menjawab dengan jelas dan yakin bahwa sejak mereka mengambil kekuasaan umat Islam dengan mengikuti leluhurnya yang telah berkonspirasi dengan Inggris dan terakhir AS. Kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Merasa kehilangan sejak runtuhnya Turki Utsmani sekitar delapan puluh tahun yang lalu. Kita merasa kehilangan ayang amat sangat dan di luar yang kita bayangkan. Kami percaya itu akan berguna bagi kaum muslim agar mengetahui dirinya telah kehilangan.

Dengan demikian akan mendorong dirinya untuk secara langsung berusaha dengan orang-orang yang bersungguh-sungguh mengembalikan khilafah dan memulai jalan hidup Islam.

Saya menghitung ada 15 hal penting yang hilang dalam umat Islam akibat mereka menyerahkan dirinya pada rejim kufur dan berhenti berhukum dengan syariat Islam.

Kehilangan itu adalah :

Pertama, keridhaan Allah SWT. Keridhaan Allah SWT dapat dicapai dengan mengikuti seluruh hukum dan aturan-Nya dengan penuh ketaatan sebagaimana dipraktikan oleh nabi kita Muhammad saw. Dengan kata lain menegakkan negara Islam yang merujuk pada syariat baik urusan di dalam maupun luar negeri pada setiap aspek kehidupan.

Kedua, hilangnya Imam atau Khalifah atau Amirul Mukminin, di mana bai’at kepadanya merupakan suatu yang amat vital bagi setiap muslim. Rasulullah saw bersabda, ” Barangsiapa yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada bai’at maka matinya jahiliyah.” Saya ingin Anda membayangkan bagaimana berdosanya kaum muslim sejak runtuhnya Khilafah Ustmani tahun 1924 yang merupakan khilafah terakhir . Akhirnya secara spontan banyak yang hilang ketika kaum muslim kehilangan legitimasi kepemimpinan ini dan kehilangan lainnya menyusul seperti bola salju.

Ketiga, hilangnya rasa aman dan jaminan keamanan yang menyebabkan ketakutan.

Keempat, hilangnya ilmu pengetahuan, pendidikan dan kepedulian yang lahir dari kepibadian Islam. Hal ini disebabkan oleh begitu dominannya kebodohan dan buta huruf yang diakibatkan oleh kemiskinan dan kepribadian yang goyah.

Kelima, hilangnya kekuatan dan Jihad yang disebabkan kelemahan dan kekalahan.

Keenam,hilangnya kekayaan yang disebabkan kemiskinan

Ketujuh, hilangnya pencerahan dan pedoman yang benar yang disebabkan kegelapan dan pedoman yang salah.

Kedelapan, hilangnya kehormatan dan martabat yang disebabkan penghinaan

Kesembilan, hilangnya kedaulatan dan ketergantungan dalam membuat keputusan politik akibat ketundukan kepada negara-negara penjajah kafir barat dan timur.

Kesepuluh, hilangnya keadilan yang disebabkan penindasan dan ketidakadilan.

Kesebalas, hilangnya keimanan dan keikhlasan yang disebabkan pengkhianatan penempatan orang yang salah pada tempat yang salah.

Keduabelas, hilangnya sikap dan moral yang terpuji yang menyebabkan kejahatan dan sikap yang tercela.

Ketigabelas, hilangnya negeri-negeri Islam dan tempat tinggal, tidak hanya Palestina tetapi juga Andalusia (sekarang yang disebut Portugal dan Spanyol), wilayah yang luas di Asia Tengah dan Timur Jauh, Kosovo, Bosnia, Kashmir dan yang lainnya, yang menyebabkan jutaan imigran, gelombang pengungsi dan pendeportasian.

Keempatbelas, hilangnya tempat suci dan akibatnya adalah kaum muslim dilarang shalat di Masjid Al-Aqsa selama 50 tahun sampai saat ini. Kami juga menyesalkan untuk mengatakannya pada Anda bahwa dua masjid lainnya pun yaitu Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Nabawi tidak di dalam kondisi yang diinginkan.

Kelimabelas, hilangnya kesatuan dan integritas yang diakibatkan terpecahnya negeri kaum muslim menjadi 56 bagian yang tidak sah, dan AS tengah bekerja keras menciptakan bagian ke 57 di Palestina, ke 58 di gurun Afrika barat dan ke 59 di Timor Timur.

Itulah kehilangan yang besar untuk disampaikan pada Anda bahwa semua telah lepas dari tangan kita setelah kita banyak kehilangan.
(AF)

==============================

Ustadz Felix Siauw.

Ustadz Felix Siauw.

orang-orang yang ingin mencapai kebaikan lewat jalan keburukan | tak ada ubahnya menyapu dengan lumpur lalu berharap bisa bersih

di zaman ini mudah sekali orang beralih dukungan, hari ini memuji besok memaki | hari ini dijadikan pahlawan besok sudah jadi pecundang

aib dibuka dan fitnah ditebar, pujian murah demikian pula cacian | benarkah semua itu dilakukan demi kebenaran dan keyakinan?

dalam Islam, perang pun ada etika, dalam Islam membenci pun ada tuntunan | bahwa semua karena Allah, pada amalnya bukan pada orangnya

sekarang yang dibenci itu orang bukan ke-kufuran-nya | yang dipuji itu orang bukan ke-Islaman-nya

tatkala jagoannya bermaksiat dia kata "ini terpaksa, darurat" | saat yang dimusuhinya beribadah dia kata "ini pencitraan"

kita tak ubahnya seperti anak kecil yang tak bijak | lupa tujuan dan kehilangan tempat berpijak

kita berubah mendukung orang bukan syariat | kita berubah memuji orang bukan apa yang dia pegang

kita sibuk dengan agenda dan kepentingan orang lain | membelanya lebih daripada Al-Qur'an dan As-Sunnah

kita mulai lebih banyak berkata-kata tentang demokrasi, tentang nasionalisme | lebih daripada berkata-kata tentang syariat, tentang Islam

kita fokus pada pemenangan orang bukan pemenangan syariat | berharap pada orang bukan berharap pada kebaikan Islam

lalu siapa yang mengingatkan ummat bahwa Al-Qur'an ini wajib diterapkan? | bahwa ucapan Rasulullah bukan hanya sejarah tapi panduan?

tugas ulama bukan mendukung satu atau dua pemimpin | tapi memastikan mereka menerapkan hukum Allah

bencilah seadanya, cintailah seadanya, manusia bisa dan cepat berubah | dan saat itu terjadi, jangan sampai kita yang sakit hati, rugi

cintai Allah sepenuhnya, perjuangkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sampai mati | sampai kapanpun kita takkan kecewa, Allah takkan ingkar janji

begitulah saya tidak mendukung satu dua pemimpin | tapi saya mendukung siapapun yang berkomitmen pada syariat Allah

ambillah ini sebagai nasihat bila bermanfaat | bila tidak ada kebaikan, abaikan saja | jangan sampai jadi dosa karena mencela 

Kesimpulan dari diskusi tentang pertanyaan

Agus Trisa.

Kesimpulan dari diskusi tentang pertanyaan:

"Mengapa demokrasi yang sudah banyak menjatuhkan pengusungnya ini masih juga dipakai? Padahal dari sisi hujjah/argumentasi, pihak yang pro demokrasi kalah daripada pihak yang kontra demokrasi.?"

Kesimpulannya:

1) Secara umum, pihak yang pro demokrasi telah kalah argumen/hujjahnya. Mereka seolah tidak punya hujjah lagi untuk memperdebatkan "boleh-tidaknya mengambil demokrasi sebagai jalan perubahan". Dari sejak kasus tumbangnya FIS di Aljazair, kemudian Hammas di Palestina, hingga Ikhwanul Muslimin di Mesir, pihak yang pro dengan demokrasi, jarang sekali (atau bahkan hampir tidak ada) yang dengan lantang membuka diskusi tentang "boleh-tidaknya mengambil demokrasi sebagai jalan perubahan". Bisa jadi, tidak adanya kemauan mendiskusikannya dari pihak yang pro demokrasi, dikarenakan mereka sudah tidak lagi memiliki hujjah untuk membantah argumen pihak yang kontra demokrasi. Intnya dalam hal istidlal (berdalil), mereka kalah.

2) Karena sudah tidak memiliki hujjah/argumen lagi, maka mereka yang pro demokrasi menyandarkan perbuatannya (menerima demokrasi) pada argumen lain. Apa itu? Yaitu soal aktivitas yang mereka klaim "kerja konkret, riil, dan nyata". Ya, dan kenyataannya memang demikian. Dimana-mana perdebatan soal "boleh tidaknya mengambil demokrasi sebagai jalan perubahan" selalu diakhiri dengan kekalahan argumen pihak yang pro demokrasi. Karena sudah kalah hujjah/argumen, maka diskusi pun dialihkan ke topik lain, yaitu "apa yang sudah diperbuat pihak yang kontra demokrasi terhadap rakyat?" Ini banyak terjadi di berbagai diskusi, terutama di dunia maya. Jadi, topiknya pun beralih, dari topik A ke topik B. Padahal, aktivitas "kerja nyata, kongkret, dan riil" pihak yang pro demokrasi itu justru aktivitas yang jauh dari syariat Islam. Contohnya Indonesia, salah satu partai berbasis massa Islam di Indonesia, dari sejak pemilu 1999 sampai pemilu 2009, posisinya semakin kuat di parlemn. Di beberapa daerah pun semakin banyak memenangkan pilkada. Menurut logika teori perubahan secara bertahap (tadarruj), seharusnya kondisi Indonesia semakin hari semakin lebih baik. Tetapi kenyataannya tidak. Sejak jatuhnya presiden Suharto, sampai sekarang justru Indonesia kian liberal. Ini artinya, logika tadarruj, tidak berlaku, alias hanya angan-angan belaka.

Jadi, di kalangan pihak yang pro demokrasi, akan selalu berkembang pemahaman (doktrin), yaitu bahwa "Perdebatan tentang demokrasi sudah berakhir. Tidak perlu diperdebatkan. Sekarang saatnya bekerja, berbuat untuk rakyat." Demikian doktrin itu kemungkinan ditanamkan. Itu artinya, tidak ada ruang bagi aktivis muslim pro demokrasi yang ingin ngutak-atik dalil keabsahan mengadopsi demokrasi. Yang ditanamkan hanya "Sekarang saatnya kerja nyata, kerja kongkret, dan bekerja secara riil untuk rakyat. Ayo kerja, jangan hanya omong saja."

Padahal, dari aktivitas "kerja kongkret, riil, dan nyata" mereka itu, hasilnya: INDONESIA KIAN LIBERAL

Thursday, July 17, 2014

Israel, Benteng Khaibar Masa Kini


Israel, Benteng Khaibar Masa Kini

Khaibar merupakan benteng pertahanan terakhir Yahudi, terletak di selatan Madinah ke arah Syam berjarak lebih kurang seratus mil. Memang sudah menjadi karakter bangsa Yahudi, bahwa mereka sebenarnya sangat pengecut. Sehingga kalaupun berperang biasanya hanya berani bergerilya di balik benteng.

Allah swt. menyebutkan hal itu dalam firman-Nya: Mereka (orang-orang Yahudi) tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung- kampung yang berbenteng atau di balik tembok (al-Hasyr: 14).

Dan sesungguhnya keberanian yahudi hanya sebatas berlindung dibalik tembok. Oleh karena itu di Khaibar banyak sekali benteng- benteng yang tangguh dan kokoh untuk dijadikan tempat berlindung dan menyimpan harta benda mereka. Di antara benteng-bentengnya ialah: Benteng Na’im, benteng Qal’ah Zubair, benteng Nizar, benteng Sha’ab bin Mu’adz, benteng Ubai, benteng Qamush, benteng Wathih dan benteng Salalim.

Sebenarnya Yahudi tidak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh umat Islam dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada Perang Khandaq. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh- musuh lainnya. Maka Rasulullah pun menyerbu ke jantung yahudi, yakni di Khaibar. Suatu pekerjaan yang tak mudah dilakukan, dikarenakan benteng Khaibar adalah benteng yang kuat dan sangat tangguh di zamannya.

Pasukan Romawi yang lebih kuat pun tak mampu menaklukkan benteng Khaibar yang memiliki sistem pertahanan berlapis- lapis yang sangat baik. Maka setelah pasukan Rasulullah sampai disana terjadilah pertarungan yang sangat sengit, benteng demi benteng dikuasai. Seluruhnya melalui pertarungan sengit. Benteng Qamush kemudian jatuh. Demikian juga benteng Zubair setelah dikepung cukup lama.

Disinilah kunci kemenangan Pasukan Muslim, awalnya Pasukan Muslimin kebingungan dengan bagaimana cara menghancurkan benteng tersebut, sedangkan Yahudi tetap bersembunyi di dalam benteng tersebut, Tak lama kemudian Rasulullah Shalalahu alaihi wassalam menyeru pasukannya untuk memotong saluran air menuju benteng. Karena yang menjadi rahasia yahudi bisa bertahan dibentengnya adalah tersedianya pasokan air yang menuju ke dalam Benteng.

Setelah saluran air tersebut dipotong, akhirnya pasukan Yahudi terpaksa keluar dari bentengnya. Sudah menjadi sifat kepengecutan Yahudi, Yahudi lebih memilih menyerah daripada perang langsung dengan pasukan kaum muslimin, seluruh benteng diserahkan pada umat Islam. Muhammad SAW memerintahkan pasukannya untuk tetap melindungi warga Yahudi dan seluruh kekayaannya. Sekian kisah dari penaklukan benteng Khaibar.

Dan dimasa sekarang umat islam dihadapkan dengan keberadaan Negara Israel yang bisa disebut juga Benteng Khaibarnya masa kini!

Bukan tanpa alasan saya mengatakan Negara Israel itu Benteng Khaibarnya masa kini. Dapat kita lihat bagaimana mereka membangun Iron Dome (Kubah Besi) sebagai pertahanan wilayah mereka, dan menjadikan negara-negara Arab disekelilingnya sebagai “hambatan” bagi para Mujahidin untuk konfrontasi langsung dengannya.

Sebenarnya negara israel hanyalah negara kecil, namun sampai saat ini tidak ada yang mampu mengalahkannya. Bahkan dimasa sekarang bangsa Romawi (Nasrani) bukan sekedar tidak mampu melawannya namun telah tunduk terhadap negara tersebut. Yahudi dengan kelicikannya menjadikan Negara Israel sebagai Benteng untuk menyerang umat Islam. Seperti yang kita ketahui, Israel mengatur dunia ini hanya dari balik benteng itu (Negara Israel). Yahudi dengan mudahnya memporak porandakan Umat Islam khususnya di Palestina hanya dengan menyerang dibalik benteng. Yang menjadi pertanyaan adalah dengan apa Yahudi bertahan dan menyerang dibalik benteng itu (Israel)? Jawaban yang paling masuk akal adalah, Minyak Bumi! Pada masa kini, suatu negara tidak bisa terlepas dari sumber energi dari Minyak Bumi. Roket-roket, pesawat, bahkan semua peralatan mereka mereka digerakkan dengan memanfaatkan energi Minyak Bumi.

Mungkin bila kita lebih mempelajari kisah penaklukan Khaibar seperti yang diatas kita akan menyadari bahwa Yahudi tidak bisa bertahan tanpa saluran air yang dipasok ke dalam benteng. Lalu apa maksud saya dengan saluran air?, Ya jika di masa Rasulullah air adalah kebutuhan yang sangat penting, maka di masa sekarang sumber energi terutama Minyak Bumi tidak kalah penting. Sementara itu Israel mendapatkan minyak itu dari negara-negara arab lewat saluran-saluran (pipa) yang terhubung langsung kepada negara Israel.

Seperti pada penaklukan Benteng Khaibar, Jika kita ingin menaklukan Israel tentu saja kita harus Memotong Saluran air (yang pada saat ini dapat direpresentasikan dengan saluran pipa minyak bumi) yang menuju ke benteng itu (Israel). Ya ikhwah.. Sejarah hanya mengulang-ngulang! Apakah itu berarti kita harus memerangi negara-negara Jazirah Arab yang memasok energi kepada Israel?, Ya! Seperti dalam hadist Nabi “Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim 5161),

Ketahuilah! negara arab hanyalah menjadi tameng-tameng yahudi untuk mempertahankan bentengnya (Israel). Hanya memotong sumber energi Israel inilah, maka mereka akan keluar dari benteng-bentengnya. Hal ini, diketahui dengan sangat baik oleh Mujahidin Khilafah Islamiyah pimpinan Amirul Mukminin Syaikh Abu Bakar al-Baghdady hafidzahullah dengan melakukan pertempuran sengit di Irak dan sekitarnya. Para mujahidin hingga saat ini membuat Israel dalam krisis energi dengan meledakkan pipa-pipa gas alam yang menuju Israel di Sinai, juga menyabotase pipa minyak dari Kurdistan dan Irak yang memang dibangun untuk memenuhi pasokan energi Israel. Meskipun demikian, itu semua belumlah cukup jika pipa-pipa minyak dari kerajaan Arab Saudi yang menuju Israel tidak dihancurkan! Allahu Akbar!

(Ansharul Islam/al-mustaqbal.net) — bersama Hamzah Essa dan 39 lai

ISIS Jatuh ke Dalam Perangkap Deklarasi “Khilafah” Yang Tidak Akan Merubahnya Dari Sebuah Kelompok



Media Khilafah


ISIS Jatuh ke Dalam Perangkap Deklarasi “Khilafah” Yang Tidak Akan Merubahnya Dari Sebuah Kelompok

Pada awal Ramadan tahun ini 1435 H, bertepatan dengan 29/6/2014, “Abu Mohammed al-Adnani” Juru bicara kelompok

“Negara Islam Irak dan Suriah” (ISIS) menyatakan terbentuknya Khilafah Islam. Dia mengumumkan bahwa orang-orang dari Ahlul Halli wal-Aqdi, dari mulai pejabat, pemimpin, penguasa dan Dewan Syura “Negara Islam” telah bersumpah untuk setia kepada amir Khilafah mereka “Ibrahim Awad al-Badri,” yang dikenal sebagai “Abu Bakr al-Baghdadi “, dan bahwa dia telah menerima janji setia mereka. Dengan demikian – seperti yang dia katakan – telah menjadi Khalifah Muslim, dan bahwa adalah tugas seluruh umat Islam untuk bersumpah setia kepadanya dan mematuhinya.

Kesalahan besar mendeklarasikan Khilafah ini tidak mengejutkan kita, karena pernyataan ini diharapkan dari sebuah kelompok yang terbiasa melarikan setelah tidak menemukan bahwa mereka tidak dapat diterima di kalangan umat Islam, dan sejak itu menganggap dirinya menjadi sebuah negara Islam yang harus dipatuhi setelah menyatakan dirinya sebagai “Negara Islam Irak.” Kemudian mendeklarasi bahwa Jabhah Nusroh telah bergabung dengannya untuk menjadi “Negara Islam Irak dan Suriah.”

Deklarasi Khilafah ini muncul setelah terjadi apa yang tampak seperti pemberontakan revolusioner di Irak melawan kebijakan al-Maliki yang tidak adil, dimana di dalamnya berpartisipasi sejumlah fraksi dari suku-suku Arab dan para pejabat Partai Baath. Hal-hal itu diatur sedemikian rupa dan kemudian dikonsolidasikan oleh komplotan, sehingga dibuat perjanjian rahasia dengan para perwira militer yang bertugas sehingga mereka meninggalkan divisi militer mereka, dan dikalahkan di depan pemberontak, dengan meninggalkan persenjataan berat, dan miliaran dollar di Bank Mosul! Hal ini kemudian diikuti oleh berita di media yang dibesar-besarkan, dan dikesankan bahwa kelompok “negara” berada di balik kemenangan ini .. sehingga kelompok ini berpikir bahwa mereka telah membebaskan negeri dengan agama, dan dengan tekad itu telah mendapatkan uang dan peralatan! Dan bahwa negara telah mengundang mereka untuk memerintahnya, dan Khilafah sedang menunggu untuk menyatakan hal itu. Tapi mereka tidak memperhatikan apa yang terjadi, dengan pertimbangan terbaik, sehingga tidak lebih dari Barat yang memikat mereka masuk ke dalam perangkap mematikan ini; suatu deklarasi Khilafah dengan maksud memutarbalikannya!
Wahai Kaum Muslim di Suriah, Ash-Sham Adalah Pusat Darul Islam.
Apa yang terjadi adalah tidak lebih dari sebuah episode baru dari serangkaian peristiwa, yang bertujuan untuk menghilangkan proyek besar Khilafah, dan itu terjadi setelah perkembangan situasi revolusioner di Suriah yang secara besar-besaran menuntut berdirinya Khilafah, dan menghancurkan proyek sekuler. Disana tidak ada yang tersisa kecuali beberapa dari mereka, yang diwakili oleh Koalisi Nasional, dimana setiap penduduk layak disebutkan .. Hingga Barat menjadi panik sehingga membuatnya yakin bahwa solusi sekuler Barat tidak akan terlihat cahaya kecuali setelah situasi Islam yang mencolok di Suriah, sehingga hal ini berbahaya bagi kepentingan dan pengaruh Barat.

Kami sangat menyadari bahwa peluru terakhir untuk tidak mempercayai Barat yang akan diluncurkan pada proyek Khilafah adalah terbentuknya apa yang disebut Khilafah, tapi apakah Khilafah itu? Ini adalah Khilafah yang dimaksud untuk mendistorsi Khilafah, untuk mengasingkan kaum Muslim pada umumnya dari Khilafah, dan kemudian Barat akan menuntunnya turun dengan tangan kaum Muslim sendiri, jika ingin mereka ingin menurunkan, sehingga jatuh dari hati ratusan juta kaum muslim yang menginginkannya .. Kita semua telah mendengar baru-baru ini bahwa Mohammed Al-Abyary, penasihat Presiden Barak Obama, ketika dia berkata: “Kembalinya Khilafah tidak bisa dihindari, dan satu-satunya pilihan bagi AS adalah untuk membatasinya.”

Kami juga mengakui bahwa Khilafah tersebut tidak akan didirikan oleh kaum sekularis, karena hal ini akan terungkap sejak hari pertama .. melainkan, kaum Muslim akan mendirikannya, dengan darah yang ada di telapak tangan mereka, melawan siapapun yang berbeda dengan mereka .. dan inilah yang yang sebenarnya terjadi .. Mungkin kesalahan terbesar yang dibuat oleh orang-orang dari “negara” ini adalah keyakinan mereka bahwa mereka adalah kelompok yang menang, dan bahwa mereka adalah Ahlalul sunnah wal jama’ah dan orang-orang lain adalah orang-orang yang mengada-ada dan dalam kesesatan, jika mereka bukan orang-orang murtad dan munafik.

Negara bukanlah hanya sebuah pengumuman, atau pemberitaan, atau menghukum orang-orang yang melanggarnya, melainkan adalah lembaga, sistem dan organisasi, yang melaksanakan tugas dan kemudian mengambil hak-haknya .. Ini adalah konstitusi komprehensif dan dengan hukum yang jelas, dimana penguasanya bertanggung jawab dihadapan hukum .. Ini adalah entitas eksekutif dimana otoritas dan legitimasinya berasal dari kaum muslimin, bukan dipaksakan kepada mereka tanpa mereka merasa puas .. Ini adalah tentara, polisi, gubernur, hakim dan karyawan .. Ini adalah keselamatan dan keamanan pada sebuah ibukota yang terkenal, yang diatur seorang Imam yang kompeten dengan kewenangan yang jelas, yang ditemukan oleh orang-orang yang menginginkan dia, dan dengan janji setia (bay’ah) dari Ahlal Halli wal aqdi dengan kepuasan dan pilihan jika dia adalah orang yang tepat bagi janji kesetiaan.

Adapun pengumuman – setelah lebih dari sembilan puluh tahun hilang – atas sebuah Khilafah itu bukanlah Khilafah yang sesungguhnya. Khilafah ini tidak memiliki unsur-unsur di negaranya, ataupun ibukota negara yang dikenal, atau kewenangan yang jelas, atau kesadaran rakyatnya tentang syariah atau politik .. Hal ini, demi Allah, bermain dengan emosi umat Islam dan menghancurkan harapan mereka, dengan membakar saraf mereka, mengorbankan masa muda mereka, dan melayani musuh-musuh mereka.

Sebagai kesimpulan, kami katakan kepada rakyat di Ash-Sham, Pusat Darul Islam:

Persekongkolan yang hebat dan kedengkian terhadap anda masih mengitari kedutaan-kedutaan besar negara-negara Barat dan agen-agennya, dimana mereka ingin mengorbankan revolusi dan kaum revolusioner anda di atas badan altar, makar dan permusuhan terhadap agama… Jadi bangun dan waspadalah terhadap seruan untuk berperang diantara kamu, dimana mereka mengundang anda untuk melakukannya. Jangan buat diri anda menjadi hamba kepada musuh-musuh anda, sementara anda tidak tahu .. Seseorang akan mendapat kelimpahan agamanya, asalkan dia tidak menumpahkan darah yang diharamkan .. Tidak ada cara bagi kita untuk menghadapi proyek neraka ini, kecuali dengan berpegang teguh pada ide Khilafah yang berada di jalan kenabian, dengan bekerja keras untuk menegakannya, sadar dari trik-trik Barat dan rencananya untuk mendistorsinya, dan menghilangkannya, dengan memberikan kepemimpinan politik kepada orang yang memenuhi syarat untuk itu, orang-orang yang sadar dan setia, yang mencintai umat dan diapun dicintai umat, yang berdoa untuknya dan diapun berdoa untuk umat .. orang-orang yang jika mendirikan Khilafah akan terguncang bumi karenannya, dan membalikkan keseimbangan kekuasaan di dunia, dan mereka adalah pagar bagi distorsi itu, dan mereka adalah perisai pelindung terhadap trik-trik dan konspirasi.

Kami di Hizbut Tahrir akan tetap dengan masalah utama kaum muslimin, di semua negara Muslim, yaitu pendirian Khilafah yang berjalan di atas metode kenabian, suatu Khilafah bagi seluruh umat Islam, yang bukan eksklusif bagi sebuah organisasi, partai, kelompok, atau mazhab.. dan kami akan terus menyerukannya untuk itu dan menjadi pembelanya, dengan mengungkap semua rencana dan trik-trik licik untuk melawannya, dan bekerja untuk membangun dengan penuh kesungguhan dan kesabaran, dan berkomitmen atas Hukum Shariah , hingga Allah mendatangkan perintah-Nya, dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Hizbut Tahrir Wilayah Suriah
12 Ramadhan 1435
10/7/2014
sumber : http://hizbut-tahrir.or.id

Wednesday, July 16, 2014


Thariqah Syar’iy untuk Menegakkan al-Khilafah dan as-Sulthân al-Mutaghallib
Pertanyaan:
Ada beberapa komentar di beberapa situs yang isinya “bahwa Hizbut Tahrir menentukan thariqah “thalab an-Nushrah” untuk menegakkan al-Khilafah dan berpegang teguh dengannya, dan Hizbut Tahrir tidak mengetahui thariqah syar’iy lainnya… padahal ada thariqah lainnya, yaitu “thariqah as-sulthân al-mutaghallib” yakni orang yang menegakkan negara menggunakan kekuatan dan perang…” Mereka juga mengatakan bahwa Hizbut Tahrir menolak proklamasi al-Baghdadi karena dorongan ‘ashabiyah hizbiyah, dimana Hizbut Tahrir tidak menilainya sebagai khilafah yang syar’iy kecuali jika Hizb yang mendirikannya…” Apakah ada jawaban yang memadai seputar ucapan-ucapan ini? Semoga Allah memberi Anda balasan yang lebih baik.
Jawab:
Hizbut Tahrir tidak menentukan thariqah syar’iy untuk menegakkan al-Khilafah, akan tetapi syara’-lah yang menentukannya. Sirah Rasulullah saw mengatakan hal itu sejak dimulai dakwah kepada Islam hingga tegaknya daulah… Sebelum tegaknya daulah, didahului dengan thalab an-nushrah oleh Rasulullah saw dari para ashhâbul quwwah wa al-man’ah, yang mereka membentuk pilar-pilar negara sesuai fakta wilayah di seputar mereka. Karena itu, Rasul saw menyengaja mendatangi kabilah-kabilah yang kuat, menyeru mereka kepada Islam dan meminta nushrah (pertolongan) mereka seperti yang beliau lakukan dengan meminta pertolongan Tsaqif, Bani ‘Amir, Bani Syaiban dan kaum Anshar di Madinah. Adapun kabilah-kabilah kecil, maka beliau saw mencukupkan dengan menyerunya kepada Islam saja… Rasulullah saw terus melakukan hal itu meski berbagai kesulitan dan kesusahan harus beliau saw hadapi. Pengulangan perkara yang di dalamnya ada kesulitan menunjukkan secara syar’iy bahwa perkara itu adalah fardhu sebagaimana yang ada dalam ketentuan ushul… Begitulah, Rasulullah terus dalam melakukan thalab an-nushrah dari ahlul quwwah wal man’ah. Satu kabilah membuat kaki beliau berdarah-darah. Satu kabilah lainnya menolak beliau. Kabilah lainnya memberikan syarat kepada beliau. Meski demikian, beliau saw terus teguh di atas apa yang telah diwahyukan oleh Allah kepada beliau tanpa mengubah thariqah itu kepada thariqah lainnya. Misalnya beliau menyuruh para sahabat untuk memerangi penduduk Mekah, atau memerangi sebagian kabilah guna menegakkan daulah di tempat mereka. Padahal para sahabat beliau saw adalah orang-orang gagah berani yang tidak takut apa pun kecuali hanya kepada Allah. Akan tetapi, Rasul saw tidak memerintahkan hal itu. Namun beliau terus melakukan thalab an-nushrah mencari pertolongan dari ahlul quwwah wal man’ah, hingga Allah memudahkan kaum Anshar kepada beliau lalu mereka membaiat beliau dengan baiat al-‘Aqabah kedua, setelah Mush’ab bin Umair ra. berhasil dalam tugasnya di Madinah Munawarah atas perintah Rasulullah saw. Disamping taufik dari Allah SWT kepadanya dengan dukungan tokoh-tokoh dari ahlul quwwah yang menolongnya, Mush’ab bin Umair ra. dengan izin Allah telah berhasil memasukkan Islam ke rumah-rumah Madinah dan mewujudkan di sana opini umum untuk Islam sehingga opini umum berangkulan dengan baiat kaum Anshar, dan berikutnya Rasul saw pun menegakkan daulah di Madinah dengan baiat yang murni dan bersih dan dengan penerimaan hangat kepada Rasul saw dari penduduk Madinah Munawarah.

Inilah thariqah syariy untuk menegakkan daulah dan hukum asal yang harus diikuti. Hukum asal dalam perbuatan adalah terikat dengan hukum syara’. Seorang muslim jika ia ingin mengetahui bagaimana ia shalat, maka ia mempelajari dalil-dalil shalat. Dan jika ia ingin berjihad maka ia mempelajari dalil-dalil jihad. Dan jika ia ingin menegakkan daulah, maka ia harus mempelajari dalil-dalil penegakan daulah dari perbuatan Rasulullah saw. Tidak ada dinyatakan dari Rasulullah saw thariqah untuk menegakkan daulah kecuali yang dijelaskan di dalam sirah beliau saw. Di dalamnya ada dakwah (seruan) kepada ahlul quwwah wal man’ah yang membentuk pilar-pilar negara menurut realita wilayah sekitarnya. Jadi mendakwahi (menyeru) mereka kepada Islam, thalab an-nushrah (meminta pertolongan) mereka dan baiat mereka dengan ridha dan ikhtiyar setelah benar-benar ada opini umum yang terpancar dari kesadaran umum di tengah mereka di wilayah mereka …

Begitulah, thariqah syar’iy untuk menegakkan al-Khilafah telah ditentukan di dalam Islam dengan jelas. Jelas dari hal itu bahwa para pemilik proklamasi itu tidak mengikuti thariqah ini.

Adapun masalah as-sulthân al-mutaghallib (penguasa yang mengambil kekuasaan dengan kekuatan) yang ada di dalam kitab-kitab fikih, maka istilah itu wajib dipahami maknanya. Bukan sekadar mengulang-ulang istilah as-sulthân al-mutaghallib tanpa memahami kapan dan bagaimana mungkin secara syar’iy hal itu menjadi benar-benar tegak dan sebaliknya bagaimana hal itu secara syar’iy tidak tegak, bahkan menjadi bencana bagi pemiliknya!
Sesungguhnya, as-sulthân al-mutaghallib bisa menjadi berdosa atas tumpahnya darah kaum Muslimin dan penindasan serta paksaan. Juga dengannya tidak tegak khilafah secara syar’iy karena menyalahi thariqah yang syar’i…. hanya saja, diantara para fukaha’ ada yang berpandangan bahwa as-sulthân al-mutaghallib ini pemerintahannya menjadi syar’iy jika terealisasi padanya syarat-syarat dan yang paling menonjol adalah:

Mendominasi di negeri yang memiliki pilar-pilar negara sesuai wilayah sekitarnya. Sehingga ia memiliki kekuasaan yang stabil di negeri itu dan ia bisa menjaga keamanan negeri tersebut baik dalam dan luar negeri terhadap wilayah sekitarnya.

Menerapkan Islam dengan adil dan baik di negeri tersebut. Berjalan secara baik diantara masyarakat, sehingga masyarakat mencintai mereka dan ridha terhadap mereka.

Masyarakat di negeri itu membaiatnya dalam bentuk baiat in’iqad dengan ridha dan ikhtiyar, bukan dengan paksaan dan keterpaksaan, dengan syarat-syarat baiat yang diantaranya bahwa baiat itu pada dasarnya berasal dari penduduk negeri itu, bukan dari sejumlah sulthân mutaghallib. Sebab baiat yang syar’iy adalah seperti itu dengan meneladani Rasul saw. Rasul saw pada asasnya memberi perhatian atas mengambil baiat orang-orang Anshar penduduk Madinah Munawarah dengan ridha dan ikhtiyar, bukan mengambil baiat dari para sahabat beliau kaum Muhajirin. Baiat ‘aqabah kedua memenuhi hal itu.
Begitulah, as-sulthân al-mutaghallib terus berdosa, dan tidak tegak secara syar’iy kecuali setelah terpenuhi ketiga syarat di atas. Pada saat itu, as-sulthân al-mutaghallib menjadi legal (masyrû’) sejak saat terjadinya baiat itu dengan ridha dan ikhtiyar. Ini adalah realita as-sulthân al-mutaghallib. Mudah-mudahan Anda memahaminya dengan sejelas-jelasnya… dari situ jelas bahwa syarat-syarat tidak terpenuhi untuk pemilik proklamasi itu, akan tetapi mereka memaksakan diri mereka sendiri dan proklamasi mereka dilakukan secara tidak benar.

Dari penjelasan sebelumnya, jelaslah bahwa mereka tidak mengikuti thariqah syar’iy yang shahih. Juga tidak mengikuti thariqah as-sulthân al-mutaghallib sekalipun… Mereka memproklamasikan khilafah tidak sesuai dengan ketentuannya, dan sebelum terpenuhi syarat-syaratnya. Maka proklamasi itu tidak ada bobot dan nilainya secara syar’iy. Bahkan itu merupakan laghwun seakan-akan tidak ada, sehingga tidak mengubah realita mereka akan tetapi realita mereka terus seperti sebelumnya sebagai tanzhim bersenjata.
Adapun bahwa Hizb tidak menilai sebagai khilafah yang syar’iy kecuali jika didirikan oleh Hizb, maka itu merupakan ucapan yang lebih rapuh dari sarang laba-laba! Sesungguhnya itu tidak lain adalah pengarahan setan untuk sebagian orang yang berpikiran cekak dan pendek, serta orang yang kehilangan mata dan penglihatan… Sesungguhnya yang diinginkan Hizb adalah ditegakkannya Khilafah yang murni dan bersih tidak terdistorsi. Kami adalah “ibunya anak-anak”, agenda kami adalah agar anak-anak tidak dibunuh atau didistorsi… agar terealisasi untuk anak-anak itu kekuatan, kesehatan, pemeliharaan yang baik dan perhatian yang tinggi, dan agenda kami bukan siapa yang memeliharanya… Sungguh kami ingin agar khilafah ditegakkan dengan benar, sehingga menjadi khilafah yang agung bobotnya, kuat kekuasaannya, menerapkan Islam di dalam negeri dan mengembannya ke luar negeri dengan dakwah dan jihad. Sehingga dengan begitu benar-benar menjadi khilafah rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian yang dijanjikan oleh Allah SWT dan disampaikan oleh Rasul-Nya saw kabar gembira berdirinya setelah pemerintahan diktator… Siapa saja yang menegakkannya hal itu dengan benar, baik kami atau selain kami, maka ia didengar dan ditaati, dan bumi pun dengan izin Allah akan mengeluarkan simpanannya dan langit menurunkan kebaikannya. Islam dan penduduknya menjadi mulia dan kekufuran dan penganutnya menjadi hina, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana…

Begitulah, kami menginginkan khilafah kembali dengan bersih dan diberkahi seperti yang dibawa oleh Rasulullah saw dan diikuti oleh Khulafaur Rasyidin ridhwanullah ‘alayhim… Khilafah yang dicintai oleh Allah SWT, Rasul-Nya saw dan kaum mukminin. Khilafah yang memasukkan kebahagiaan di hati kaum Muslimin dan memasukkan kemuliaan di negeri-negeri mereka … Dan bukan proklamasi nama khilafah yang terdistorsi, yang kotor dengan darah kaum muslimin tidak di atas ketentuan yang benar.

Sungguh kami merasa sedih, khilafah yang semestinya mengguncang dunia dan membuat kaum kafir imperialis gemetar, justru menjadi sesuatu yang diperolok-olokkan dan disertai penghinaan bobotnya, bahkan tanpa bobot. Sehingga Amerika Serikat mendeklarasikan komentar terhadap proklamasi itu “bahwa itu bukan apa-apa”, bukannya menangis darah ketika khilafah itu diproklamasikan… Kami juga merasa sedih, bahwa orang-orang yang telah memiliki khilafah itu, mereka memiliki bobot yang agung dan berharap demikian, namun akhirnya diantara mereka ada yang memandang proklamasi ini sebagai kejadian yang tidak punya bobot

Sesungguhnya Hizb merupakan penjaga yang terpercaya untuk Islam, tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Hizb berkata kepada orang yang berbuat baik “Anda telah berbuat baik” dan mengatakan kepada orang yang melakukan keburukan “Anda telah berbuat buruk”. Hizb tidak mengharapkan mashlahat kepartaian dan tidak pula kerakusan duniawi. Bahkan Hizb memandang dunia seluruhnya seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw dalam hadits yang telah dikeluarkan oleh at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud:

«مَا لِي وَلِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»
“Tidak ada untukku dan untuk dunia, tiada aku di dunia melainkan seperti orang yang sedang menempuh perjalanan berteduh di bawah pohon lalu ia beristirahat sejenak dan meninggalkannya kembali”

Dunia dalam pandangan Hizb adalah interval waktu di mana Hizb berteduh di bawah pohon itu, sehingga Hizb konsern untuk menghabiskannya dalam perjuangan (amal) shalih, jujur dan sungguh-sungguh untuk menerapkan hukum-hukum syara’ dengan tegaknya al-Khilafah secara benar dengan izin Allah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Sebagai penutup, Hizbut Tahrir menghabiskan lebih dari enam puluh tahun berjuang untuk menegakkan al-Khilafah dengan thariqah yang ditempuh oleh Rasulullah saw. Di jalan itu, Hizb menghabiskan tahun-tahun yang panjang di penjara-penjara orang-orang zalim dan penindas, di bawah penyiksaan dari para thaghut, sehingga syahidlah di antara syabab yang mencari syahid dan orang yang disiksa mengalami siksaan… dan dalam perjalanannya Hizb tetap teguh di atas kebenaran meski terjadi penindasan dan serangan… Jadi Hizbut Tahrir yang keadaannya seperti ini, apakah Anda lihat menolak suatu jamaah yang menegakkan khilafah secara benar, baik yang mendirikan itu Hizb atau pihak lain? Sungguh Hizb tidak menolak, bahkan bersyujud syukur kepada Allah… Akan tetapi pada waktu yang sama, Hizb berdiri mengawasi siapa saja yang melontarkan nama al-Khilafah secara tidak benar, sebagai sebuah pendistorsian terhadap khilafah dan penghinaan bobotnya. Hizb dengan izin Allah akan tetap menjadi batu karang kokoh di depan setiap makar dan tipu daya pendistorsian khilafah atau penghinaan bobotnya. Khilafah akan ditegakkan, dengan izin Allah, melalui tangan-tangan kesatria yang perdagangan dan jual beli tidak bisa melenakan mereka dari mengingat Allah, kesatria yang lebih berhak dan lebih layak untuk menegakkan khilafah, sehingga fajar khilafah menyeruak kembali bersinar.

﴿وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ *بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ﴾
“Dan di hari (kemenangan) itu bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.” (TQS ar-Rum [30]: 4-5)
14 Ramadhan 1435 H
12 Juli 2014 M

Tuesday, July 15, 2014

jawaban resmi voaislam


Fitnah lucu dan penuh halusinasi, kami pun sambil terkekeh menulisnya, betapa berbakatnya jadi pembuat film komedi sekelas tarkam anak buah TONY BLANK. Hehehe... ^_^

1. FITNAH & HOAX BLOG ANTI FAKER : Judul Fitnah dan halusinasi

Judul Blog FItnah yang ditayangkan : July 8, 2014
[Fakta] VOA-Islam Media adu domba antar agama di Indonesia- Asal muasal fitnah Jokowi itu cina dan kristen

Jawaban Resmi Voa-Islam,

Tulisan voa-islam soal Jokowi yang diduga PKI atau Cina adalah hasil wawancara wartawan kami pada tokoh nasional Sri Bintang Pamungkas dan budayawan Betawi Ridwan Saidi. Jika masih tak percaya? Silakan wawancara sendiri.

------------------------------------

2. HALUSINASI HOAX BLOG ANTI FAKER : Halusinasi Blog Anti Islam ke 2

VOA-Islam.com website penebar fitnah antar Islam dengan agama lain di Indonesia (Dicurigai website yang didanai pelaku terorisme).

Dari hasil olah data, kami menemukan semua Prinsip pendirian media beritapun sudah dilanggar, diantaranya, disaat membuat Domain, pendiri harus menyertakan identitas asli, dan menurut hasil trace kami nama yang terdaftar, perusahaan yang terdaftar dan alamat pendaftar yang seharusnya sesuai KTP adalah nama dan alamat palsu (sudah di verifikasi ke lokasi), dan kami heran mengapa penegak hukum di Indonesia tidak melakukan tindakan apapun sekalipun website ini sudah berulang kali merusak kerukunan umat beragama dengan materinya yang selalu berisikan penebaran kebencian, fitnah, penyelewengan ajaran agama Islam dan termasuk juga penistaan agama.

Anda butuh bukti? seperti biasa kami tidak akan mempostingkan berita tanpa bukti & FAKTA.

Jawaban Resmi Voa-Islam,

Voa-Islam tak pernah didanai pelaku terorisme. Terorisme adalah proyek BNPT densus 88 dengan dalang dan patut di duga dari kalangan 'ABRI Merah' AM Hendro Priyono anak buah LB Moerdany dan Australia, justru banyak kalangan menilai nasionalisme Hendro Priyono dipertanyankan dan pelanggar HAM berat kasus Talangsari Lampung 1989. Kalo tidak percaya, minta hak jawab AM Hendro Priyono saja.

Voa-Islam tak melanggar hukum, lokasi kami justru hanya 100m dengan Polresta Metro sebuah kota di jabotabek, silakan telusuri sendiri kalo memang hebat.

Pemilik Voa Islam adalah dari kalangan beberapa pengusaha nasional, dekat dengan para pengacara nasional yang handal, ormas Islam, mujahid dakwah bahkan ada komunikasi yang baik dengan aparat pejabat dan mantan pejabat POLRI dan TNI, bahkan Intelijen. Jadi tak mungkin melakukan tindak pidana dan kekerasan bermotifkan agama.

Voa Islam tidak merusak kerukunan, tapi mengungkap fakta KERUKUNAN Yang dirusak kaum palangis salibis, komunis dan Sepilis (Sekulerisme, Pluralisme, dan Liberalisme). Patut diduga Anti Faker pendukung Komunis dan Sepilis dan Anti Islam yang cenderung pada koalisi 'kubu merah' Jokowi, Asing, Aseng dan Syiah laknatullah.

Voa Islam tidak menebar kebencian, dalam Islam membenci Iblis diperbolehkan, Amar Maruf Nahi Munkar diwajibkan dalam ISLAM. Kalo anti faker tak suka Amar Maruf Nahi Munkar, patut diduga agen SEPILIS, Komunis atau SYIAH.

Kewajiban amar ma'ruf nahi munkar bagi seorang Muslim - See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/kewajiban-amar-maruf-nahi-munkar-muslim.html#sthash.TvpuWqve.dpuf
DALIL AL QURAN & HADIST:

Sabda dari Rasulullah saw. : “Barangsiapa di antara kalian melihat suatu perbuatan munkar lalu mengubah dengan tangannya, maka ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan barangsiapa yang tiada sanggup untuk mengubah dengan tangannya, lalu mengubah dengan lisannya, maka sungguh ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan barangsiapa tiada sanggup untuk mengubah dengan lisannya, lalu mengubah dengan hatinya (yakni mengingkarinya), maka ia sudah terbebas dari kesalahan. Dan yang terakhir adalah tingkatan iman yang terlemah.” (HR. An Nasai)

Wahai Muhammad, ingatlah ketika sebagian pendeta Yahudi berkata kepada pengikutnya; “Mengapa kalian memberi masehat kepada teman-teman kalian yang durhaka yang Allah akan dinasakan atau Allah akan adzab mereka di akhirat dengan adzab yang berat? Mereka berkata; “Kami tidak ingin disalahkan oleh Tuhan kalian kelak di akhirat. Mudah-mudahan orang-orang yang durhaka itu mau taat kepada Allah“ (QS Al-Araaf 164).

Posisi penting Amar Ma’ruf Nahi Munkar Sebagai Inti Agama Islam

Imam Ibnu Qudâmah al-Maqdisi rahimahullah (wafat th. 689 H) mengatakan, “Ketahuilah, bahwa amar ma’rûf nahi munkar adalah poros yang paling agung dalam agama. Ia merupakan tugas penting yang karenanya Allâh mengutus para Nabi. Andaikan tugas ini ditiadakan, maka akan muncul kerusakan di mana-mana dan dunia akan hancur.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Amar ma’rûf nahi munkar merupakan penyebab Allâh Subhanahu wa Ta’ala menurunkan kitab-kitab-Nya dan mengutus para Rasûl-Nya, serta bagian inti agama.”

Perintah dan larangan adalah dua tugas agung yang diberikan pada umat Islam. Melalui kedua tugas ini, terangkatlah derajat seorang manusia.

Wahai kaum mukmin, kalian benar-benar umat terbaik, yang ditampilkan ke tengah manusia lainnya, supaya kalian menyuruh manusia berbuat baik, mencegah perbuatan mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya kaum Yahudi dan Nasrani mau beriman kepada Al-Qur’an da kenabian Muhammad, maka hal itu lebih menguntungkan mereka. Di antara kaum Yahudi dan Nasrani ada yang mau beriman. Akan tetapi sebagian besar dan mereka adalah penentang kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad. (QS  Ali Imran [3]110)

------------------------------------

3. INVESTIGASI HOAX BLOG ANTI FAKER : Halusinasi ke 3

BUKTI 1 Alamat pendaftar dan alamat email pendaftar.

Email: bagaimana mungkin pendaftar bisa mendaftarkan emailnya atas email @voa-islam.com padahal saat dia mendaftarkan domain tersebut belum ada email dan di set emailnya? Analisa kami: Pengguna gaptek, sengaja asal mendaftarkan email dan perusahaan hostingnya yang harus disalahkan dan dimintai keterangan pihak kepolisian (PT Ardh Global Indonesia).

Hasil Olah data kependudukan: Tidak ada dan tidak pernah ada nama Budi Haryanto terdaftar sebagai penduduk wilayah Jl. Veteran. no 48.

Hasil survey lokasi: Alamat tersebut adalah alamat rumah kontrakan petak, dan menurut pihak pemilik, penduduk di wilayah rumah petak tersebut sampai pengakuan RT/RW setempat, tidak pernah ada nama Budi Haryanto yang menempati rumah tersebut. yang ada adalah nama, Abu Faris (nama di email pendaftar) yang kemudian diusir warga karena dinilai meresahkan di tahun 2010, saat kami tanyakan meresahkan bagaimana yang dimaksud, dikatakan Ketua RW setempat, penghuni sangat tertutup, berjenggot, memakai baju terusan muslim (longdress) dan sering kali kedatangan tamu dengan pakaian serupa, sikapnya terhadap tetangga sangat tidak bersahabat, bahkan kereap kali tetangga menemukan penghuni rumah menghardik keras anak-anak yang bermain di teras rumahnya, bahkan tidak segan-segan mendorong atau memukul anak-anak yang bermain di teras rumah itu yang memang karena tidak dipasangi pagar (rumah semi permanen khas kontrakan petak) dan sering kali memasukan drum-drum bahan kimia tidak jelas ke dalam kontrakan tersebut, saat kami tanyakan kenapa tidak melaporkan hal tersebut ke polisi atau pihak keamanan setempat, Ketua RW mengatakan, antara takut dan tidak mengerti (kurangnya informasi dan sosialisasi bahaya terorisme).

Jawaban Resmi Voa-Islam,



Soal tudingan Pengguna Gaptek? Mari bertemu dan adu kemampuan. Dasar Tony blank nih...

Menanggapi : Hasil Olah data kependudukan: Tidak ada dan tidak pernah ada nama Budi Haryanto terdaftar sebagai penduduk wilayah Jl. Veteran. no 48.

Jawabannya adalah, investigasi hoax. Nama tersebut adalah programmer yang berkantor melalui dunia maya, jadi tak mungkin ada di alamat tersebut karena memang tinggal di rumah yang berbeda. Dijamin tak bisa ditemukan, karena lokasi tersebut adalah sekolah madrasah. Jadi atas nama yayasan sosial dengan pemilik yang berbeda. Sekolah tersebut adalah hibah milik keluarga di tanah berdirinya sekolah tersebut.

Menanggapi : Abu Faris (nama di email pendaftar) yang kemudian diusir warga karena dinilai meresahkan di tahun 2010, saat kami tanyakan meresahkan bagaimana yang dimaksud, dikatakan Ketua RW setempat, penghuni sangat tertutup, berjenggot, memakai baju terusan muslim (longdress)

Jawabannya adalah lagi-lagi halusinasi dan fitnah ala orang munafik dan sok suci, investigasi ini ngawur. Sejak kapan Abu Faris tinggal di lokasi tersebut? Ketua RW tak akan mengenali karena memang tinggal di rumah milik orang tua di Jawa Tengah. Beliau tak pernah tinggal disana jadi bagaimana tau orangnya berjenggot, longdress dan tertutup, justru sehari-hari pakai celana jins dan kemeja lengan pendek. Innalillah, dusta bin HOAX lagi kan....

Masih mau diteruskan? :) Sambil tertawa kami menulisnya, ini cerita lucu Anti Faker yang luar biasa HOAXnya hehehe... ^_^

Menanggapi : sering kali kedatangan tamu dengan pakaian serupa, sikapnya terhadap tetangga sangat tidak bersahabat, bahkan kereap kali tetangga menemukan penghuni rumah menghardik keras anak-anak yang bermain di teras rumahnya, bahkan tidak segan-segan mendorong atau memukul anak-anak yang bermain di teras rumah itu yang memang karena tidak dipasangi pagar (rumah semi permanen khas kontrakan petak)

Jawabannya adalah wkwkwkwkwkkw... ^_^ halusinasi bocor...

Karena ngawur menyebutkan lokasi tempat tinggal, dapat dipastikan cerita ini halusinasi lagi. HOAX 100%

Menemukan penghuni tak bersahabat? Nah loh, menghardik anak-anak? tau dari mana, tempat tinggalnya saja salah menyebutkan dan nama tersebut tidak tinggal dirumah petak atau kontrakan semi permanen dan bukan satu lokasi dengan tempat Voa-Islam. HALUSINASI HOAX 100%

Menanggapi : sering kali memasukan drum-drum bahan kimia tidak jelas ke dalam kontrakan tersebut, saat kami tanyakan kenapa tidak melaporkan hal tersebut ke polisi atau pihak keamanan setempat, Ketua RW mengatakan, antara takut dan tidak mengerti (kurangnya informasi dan sosialisasi bahaya terorisme).

Jawabannya adalah wkwkwkwkwkkw... ^_^ halusinasi lagi, hadeuh temannya TONY BLANK kali ya si blogger

Lokasi dimaksud adalah sekolah madrasah diniyah setingkat SD, jadi tak akan menemukan drum-drum kimia, karena ini adalah sekolah madrasah berlantai dua, dapat dipastikan hanya bisa menemukan meja, bangku dan papan tulis dari kayu.

HEHE, Anak buah Tony Blank ini :)

------------------------------------

4. Email dedemit dan HOAX BLOG ANTI FAKER : Halusinasi ke 4

Allahu akbar, demi nama ALLAH kita akan bunuh kamu keluargamu demi menegakan Islam.

Aku adalah Muhammad yang lahir kembali, nabi yang akan memporak porandakan dunia, aku adalah Imam Mahdi, Aku adalah Suara Allah, apa yang aku katakan adalah suara Allah, jutaan orang sudah mengikuti jalanku,tidak ada satupun manusia bisa menghentikan apa yang akan kubuat pada dunia ini.

Tidak usah macam-macam, berapa banyakpun orang-orangmu,polisimu,presidenmu aku yang akan menebas kepalamu putera dajjal,demi Allah yang adalah aku sendiri,aku adalah Isa yang akan menghakimi dunia ini,seisi dunia akan melakukan apa yang jadi kehendaku,aku adalah Allah aku adalah Isa aku adalah Muhammad.

------------------------------------

Jawaban Resmi Voa-Islam,

Nah ini makin ngawur, HOAX, kami tak pernah menulis dan menjawab sekasar itu. voa islam tak pernah mengancam apalagi akan menebas kepala-kepala orang lain. PURE HOAX 100%.

Manhaj dakwah voa Islam adalah Dakwah Tauhid Wal Jihad, merujuk pada Ahlu Sunnah Wal Jamaah dan berlandaskan pemahaman Shalafush Shalih, tak mungkin kami mengaku sebagai ISA.. ngawur apalagi sampai mengaku sebagai Isa dan sekaligus Muhammad. Bisa Musyrik jadinya kalo ada pemahaman ngawur seperti ini.

Kami berlindung kepada Allah atas semua fitnah yang jauh dari kebenaran.

Selebihnya, tulisan ANTI FAKER tak lebih bualan ala TONY BLANK, koplak dan sok bergaya intelijen cabe rawit. Tak lebih dari relawan nasi bungkus pendukung salah satu capres bernama Jokowi.

Demikian jawaban sederhana VOA ISLAM, semoga dapat menjawab banyaknya email yang bertanya soal tulisan blog DUSTA ANTI FAKER.

Sebarkan demi tegaknya dakwah Tauhid dan berilah mereka pencerahan :)

Wassalam
Dewan Redaksi Voa Islam..

13 Juli 2014

Mengapa Mereka Selalu Berteriak Menuduh Umat Islam Tidak Toleran?



Senin, 14 Jul 2014

Mengapa Mereka Selalu Berteriak Menuduh Umat Islam Tidak Toleran?

GAZA CITY (voa-islam.com) - Di mana mereka yang selalu menuduh Muslim tidak toleran, fanatik, menebar kebencian, permusuhan, dan perang? Di mana mereka yang selalu menuduh Muslim, sebagai pengobar perang, pencipta huru-hara, melakukan kejahatan, bahkan dalang dari segala kejahatan?

Corong-corong media massa milik jaringan Yahudi, Nasrani, kaum liberal, dan sekuler, terus-menerus memutar-balikan fakta-fakta dengan cara-cara yang sangat keji, biadab, dan kotor. Justru golongan Yahudi, Nasrani, sekuler, liberal, dan nasionalis,  yang terus-menerus menumpahkan darah. Berlaku keji, kejam, biadab, dan tidak berperikemanusiaan.

Di Republik Afrika Tengah, Muslim dibunuhi seperti binatang oleh milisi Kristen, dan ratusan yang tewas. Rumah mereka dibakar. Masjid mereka dihancurkan rata dengan tanah. Mereka dikejar-kejar seperti binatang, dan dibunuhi dengan senjata, seperti membunuh binatang. Tidak ada sedikitpun belas kasihan. Tidak ada perhatian dunia internasional. Dibiarkan mereka dibunuh dengan kejam. Semua tutup mulut dan tutup mata.

Di Myanmar sudah ribuan Muslim Rohingya dibunuhi, dicincang, dan hancurkan seluruh harta benda mereka, termasuk masjid-masjid dibakar. Tak tersisa. Kejahatan golongan Budha di Myanmar itu, tak pernah berhenti. Sampai hari ini, terus berlanjut. Mengejar, membakar, dan membunuhi, itu sudah menjadi praktek sehari-hari golongan Budha atas Muslim di negeri itu.

Di Bosnia, kalangan Nasrani (Serbia) melakukan pembantaian (genosida) terhadap ribuan Muslim Bosnia, di Srebenica. Pasukan Serbia membantai ribuan Muslim Srebenica, yang tidak berdosa. Pasukan penjaga perdamaian Belanda, membiarkan ketika monster Serbia, menyerbu Muslim, dan mengumpulkan mereka, lantas mereka semua dibantai dengan biadab.

Sekarang, perhatikan betapa pesawat-pesawat tempur Israel melakukan pemboman siang-malam terhadap Gaza.  Tanpa pilih-pilih. Segalanya luluh lantak. Bukan hanya menyebabkan kematian semata, tetapi kehancuran yang sangat luas. Benar-benar kejahatan yang sangat luar biasa. Tetapi, masyarakat dunia tutup mulut dan tutup mata, terutama para pemimpin Barat.

Zionis-Israel adalah negara yang paling terkutuk di muka bumi ini. Manusia paling biadab dan rasis di muka bumi ini. Zionis-Israel bukan hanya menjajah, mencaplok tanah air bangsa Palestina, tetapi sejak berdiri tahun l948, tidak berhenti mengusir, menghancurkan apa saja milik bangsa Palestina, bahkan sampai hari ini terus menangkap, menahan, menyiksa, dan membunuhi bangsa Palestina, tanpa pernah ada jeda.

Zionis-Israel saat melakukan agresi militer atas Gaza, bukan hanya penduduk sipil atau bangunan pusat gerakan Hamas yang menjadi target sasaran, tetapi juga masjid-masjid ikut dihancurkan  oleh pesawat tempur Israel, dan tanpa henti menembakkan rudal ke arah tempat ibadah Muslim  di Gaza. Sudah lebih 10 masjid yang hancur berkeping, akibat rudal pesawat tempur Israel.

Seperti, awal pertama serangan udara yang menjadi sasaran pemboman adalah Masjid Farouq  di kamp Neriuseirat di Jalur Gaza, menjelang shalat subuh, yang menyebabkan kehancuran total, Sabtu, 12/7/2014.

Berselang berapa hari yang lalu, pesawat pembom Israel menghancurkan Masjid Anwar Aziz di Jabaliya, dan menewaskan 4 orang Palestina dan 5 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel. Menurut Kementerian Wakaf Hamas, di Gaza, setidaknya 10 masjid secara langsung dibom selama lima hari terakhir termasuk dua masjid di Khan Younis dan dua masjid di Gaza utara.

Pada hari Jumat, pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan Masjid Dar al-Salam, yang menyebabkan seorang warga Gaza tewas dan cedera  saat mereka kembali ke rumah setelah melakukan shalat Tarawih. Tiga warga Palestina tewas, termasuk seorang pria tua, saat menuju ke Masjid Rahman  melakukan shalat Magrib.

Wakil Menteri Wakaf Dr Hassan Sifi mengatakan bahwa Zionis yang melakukan serangan dan menjadikan masjid sebagai target oleh pesawat tempur Israel menujukkan sikap biadab Zionis-Israel. Tindakan Zionis Israel hanyalah membuka kedok, bahwa negara Zionis sebagai negara 'RASIS', dan mempraktekan rasisme terhadap bangsa Palestina.

"Kebencian Israel memuncak dalam pemboman terhadap makam, masjid dan tempat ibadah, terutama Masjid  al-Farouq  di Nusairat dan Anwar Aziz di wilayah utara Gaza", tutur Hassan Sifi.

Dia mengatakan bahwa pemboman tempat ibadah adalah pelanggaran konvensi internasional. Sifi menegaskan Zionis-Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan, dan kehancuran masjid-masjid secara total selama perang Israel terhadap Gaza pada tahun 2008, 2012, dan 2014 ini.

Di tengah gempuran pesawat-pesawat tempur Zionis itu, seorang Muslim tetap mengumdangkan adzan Shubuh, diatas bangunan Masjid yang sudah berubah menjadi puing-puing, sebagaimana disaksikan oleh wartawan Aljazeera, yang meliput perang di Gaza.

Keimanan mereka tak pernah pupus oleh kondisi apapun, termasuk perang sekarang yang melanda Gaza. Mereka tetap menyeru, beribadah, dan menyembah Rabbnya. Disela dentuman rudal Israel. Subhanallah.

Sebaliknya, di negeri-negeri Muslim, para agen dan kaki tangan Yahudi dan Nasrani, melalui media massa mereka, terus meneriakkan kepalsuan, membuat opini, Muslim itu tidak toleran, dan memiliki sifat-sifat yang tidak mencerminkan adanya rasa persaudaraan. Muslim selalu mengumbar kebencian, permusuhan, dan anti terhadap plurarisme, dan mengancam persatuan bangsa.

Itulah teriakan dan tuduhan mereka, seperti koran Katolik Kompas dan Tempo, dan media sekuler lainnya,  tanpa henti berbicara tentang toleransi, kemajemukan, dan inklusivisme palsu.

Muslim Indonesia, pasti masih ingat dengan segar peristiwa Ambon, tahun l999, di mana saat Idul Fitri, golongan Nasrani menyerang Muslim Ambon, yang sedang menikmati Id. Rumah mereka dihancurkan, dan masjid-masjid mereka di rusak.

Di Poso, Muslim dibantai oleh milisi 'Kelelawar' yang dipimpin Tibo. Pesantren Walisongo, penghuninya dibantai, mayatnya dibuang di jurang, laki, perempuan, dan anak-anak. Di Palangkararaya (Kalimantan Tengah), Muslim Madura, dicincang oleh Nasrani dan Dayak. Berapa jumlah Muslim yang tewas di bantai? Sekarang malah Muslim dituduh sebagai teroris? Wallahu'alam.