Thursday, February 16, 2012

Khalifah Peduli Rakyat

Khalifah Peduli Rakyat

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Khalifah, sebagai kepala negara, adalah orang yang dibaiat oleh umat untuk
mengurusi urusan mereka berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah SAW, baik
dalam urusan domestik maupun internasional. Baiat itu sendiri merupakan akad
suka rela (`aqdun muradhat), yang dilakukan antara umat dengan khalifah. Tidak
ada paksaan, baik kepada umat maupun khalifah. Karena itu, siapa saja yang
menjadi khalifah, dengan baiat yang diterimanya, menyadari betul tanggung jawab
dan konsekuensi dari amanah tersebut.

Baiat ini adalah akad yang dilakukan terhadap diri khalifah, karena khalifah
memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh syariah, yaitu Muslim, laki-laki,
baligh, berakal, adil, merdeka dan mampu menjalankan amanat dengan
sebaik-baiknya. Karena ini merupakan akad terhadap dirinya, maka tanggung jawab
khalifah ini tidak bisa dilimpahkan, atau diwakilkan kepada orang lain. Nabi SAW
bersabda, al-imamu ra'in wahuwa mas'ulun `an ra'iyyatihi (Imam adalah laksana
penggembala, dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya. HR
Muslim).

Sekalipun dia bisa dibantu oleh para pembantu (Mu'awinun)-nya, baik untuk
mengurus pemerintahan (tafwidh) maupun administrasi (tanfidz), namun itu tidak
menghilangkan tanggung jawab Khalifah. Karena amanat itu diberikan oleh umat
kepadanya. Wajar, jika Nabi menyatakan, Ya Aba Dzar innaka dha'ifun, wa innaha
amanah wa innaha yauma al-qiyamah hizyun wa nadamah illa man akhadzaha bi
haqqiha (Wahai Abu Dzar, sesungguhnya kamu lemah, dan amanah itu pada Hari
Kiamat bisa menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali orang yang berhasil
menunaikannya dengan sebenar-benarnya) (HR Muslim). Pesan Nabi ini menegaskan,
bahwa amanat ini hanya bisa dipikul oleh orang-orang kuat, itu pun belum tentu
berhasil, kecuali jika dia menunaikannya dengan sebaik-baiknya.

Khalifah Mengurus Kebutuhan Rakyat

Islam menjamin setiap kebutuhan seluruh rakyat Negara Islam, sekaligus
memastikan bahwa kebutuhan mereka, satu per satu benar-benar telah terpenuhi
dengan sebaik-baiknya. Mulai dari kebutuhan primer, seperti sandang, papan dan
pangan, hingga kebutuhan sekunder dan tersier mereka. Tidak hanya itu, Negara
Islam juga menjamin kebutuhan rakyatnya akan pendidikan, kesehatan dan keamanan
dengan sebaik-baiknya. Semuanya ini diurus dan disediakan oleh khalifah sebagai
pemegang amanat.

Namun ini tidak berarti, semuanya harus disuplai oleh negara. Khalifah sebagai
pemegang amanat akan memastikan, bahwa hukum Islam sebagai jaminan tunggal
terpenuhinya seluruh kemasalahatan tersebut benar-benar dijalankan dengan
sebaik-baiknya. Kewajiban mencari nafkah, baik untuk mencukupi kebutuhan diri
maupun keluarganya, telah ditetapkan oleh Islam sebagai kewajiban pria dewasa
yang mampu. Maka, khalifah akan memastikan bahwa mereka telah menjalankan
kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Jika mereka tidak melaksanakannya, maka
khalifah akan memastikan, apakah ini terjadi karena tidak adanya lapangan kerja,
atau karena mereka memang tidak melaksanakan kewajibannya.

Jika ternyata mereka tidak bekerja karena tidak adanya lapangan kerja, maka
khalifah akan memastikan mereka mendapatkannya. Tidak harus menjadi pegawai
negara, tetapi bisa menjadi apapun sesuai dengan keahlian mereka. Jika mereka
bisa bertani, tetapi tidak mempunyai lahan, maka khalifah akan memberikan lahan
pertanian berikut bibit pertanian kepada mereka dengan cuma-cuma. Jika mereka
mempunyai lahan, tetapi tidak bisa mengelolanya karena tidak mempunyai skill,
maka khalifah akan memberikan pelatihan kepada mereka. Jika mereka bisa
berdagang, maka khalifah bisa memberikan modal kepada mereka. Demikian halnya,
jika mereka mempunyai modal, tetapi tidak bisa mengelola modalnya, maka khalifah
akan mengangkat seorang Washi untuk mendidik dan mengelola harta mereka.

Namun, jika ternyata mereka tidak bekerja karena lalai, tidak menjalankan
kewajibannya, maka negara akan menjatuhkan sanksi kepada mereka, berupa ta'zir.
Begitulah cara khalifah mengurus urusan rakyatnya agar bisa menjamin seluruh
kebutuhan dasarnya, yaitu sandang, papan dan pangan, melalui mekanisme ekonomi
yang dijalankan oleh masing-masing individu rakyatnya. Ini bagi yang mampu.

Pada saat yang sama, jika ternyata mereka tidak mampu, baik karena cacat maupun
uzur yang lain, maka khalifah akan menjamin seluruh kebutuhan mereka dengan
mekanisme non-ekonomi. Baik langsung dari Baitul Mal, melalui pos zakat, maupun
yang lainnya, atau melalui kerabat dan ahli warisnya. Nabi SAW bersabda:
Sebaik-baik sedekah adalah sekedah yang diberikan dari kelebihan, dan mulailah
kepada orang yang menjadi tanggunganmu (HR Bukhari).

Semuanya ini menyangkut kebutuhan dasar hingga kebutuhan sekunder dan tersier
masing-masing individu, orang per orang. Adapun kebutuhan kolektif, seperti
pendidikan, kesehatan dan keamanan, termasuk sarana dan prasarana yang menunjang
pendidikan, kesehatan dan keamanan tersebut, maka beban ini dipikul oleh
khalifah dengan mengandalkan pada Baitul Mal. Jika di Baitul Mal tidak ada dana,
maka beban tersebut bisa dipikul bersama-sama dengan kaum Muslim.

Dengan cara yang sama, khalifah wajib menjamin pendidikan setiap warga negara,
baik Muslim maupun non-Muslim secara cuma-cuma, mulai dari pendidikan dasar
hingga menengah atas. Demikian halnya dengan kesehatan, khalifah menjamin biaya
pengobatan rakyatnya, baik kaya maupun miskin, Muslim maupun non-Muslim dengan
cara yang sama. Hal yang sama juga dilakukan oleh khalifah guna menjamin
keamanan setiap warganya, mulai dari fasilitas jalan raya, transportasi darat,
laut dan udara, hingga penerangan di jalan-jalan dan tempat-tempat umum lainnya,
semuanya disediakan dengan fasilitas nomor satu oleh khalifah.

Masjid, pasar, pusat-pusat bisnis, olahraga dan rekreasi semuanya disediakan
oleh khalifah sebagai bagian dari fasilitas umum guna menunjang berbagai
kebutuhan rakyatnya. Semuanya disediakan dengan layanan nomor satu, dengan
berbagai kemudahan yang disediakan.

Jika Negara Lalai

Kewajiban rakyat untuk melakukan kontrol (muhasabah), serta menyampaikan
pengaduan (syakwa) kepada khalifah. Muhasabah ini dilakukan, jika kewajiban yang
seharusnya dijalankan oleh khalifah di atas tidak dilaksanakan. Sedangkan syakwa
dilakukan jika sesuatu yang menimpa rakyat, akibat dari kezaliman yang mereka
derita.

Jika negara lalai sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan, seperti kualitas
aspal jalan raya yang tidak bagus, sehingga mengakibatkan mobil atau pengendara
motor bertabrakan, atau jalan raya bergelombang, atau lobang di mana-mana
sehingga mengakibatkan kendaraan roda dua jatuh, atau velg mobil pecah, maka
korban bisa menuntut ganti rugi kepada negara. Karena negara dianggap lalai
dalam menjalankan kewajibannya.

Dalam hal ini, korban atau rakyat tidak hanya diperbolehkan untuk melakukan
koreksi atau pengaduan atas kelalaian negara, tetapi juga diperbolehkan menuntut
ganti rugi atas kerugian fisik maupun harta yang dideritanya. Negara juga tidak
bisa melarikan diri dari tanggung jawab ini. Jika negara bersikeras merasa tidak
bersalah, maka korban bisa mengajukan kepada Mahkamah Madzalim atas tuduhan
negara lalai dalam menjalankan kewajibannya. Jika terbukti, maka Mahkamah
Madzalim bisa mengambil keputusan, termasuk ganti rugi yang harus dibayar oleh
khalifah kepada korban, atau keluarganya.

Begitulah, Islam memastikan negara dengan khalifahnya benar-benar peduli dan
mengurusi setiap detail urusan rakyatnya. Dengan cara seperti itu, seluruh
kebutuhan rakyat negara khilafah benar-benar akan terpenuhi dengan
sebaik-baiknya. Wallahu a'lam.[]

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/02/01/khalifah-peduli-rakyat/

Jawab Soal :Ancaman Penutupan Selat Hormuz

Jawab Soal :Ancaman Penutupan Selat Hormuz


Soal:Kemarin Ahad 15/1/2012 Muhammad Ali Khathiby, utusan Iran di Opec,
memperingatkan negara-negara teluk agar tidak mengkompensasi (mengganti) suplay
minyak Iran ke pasar dalam kondisi dipaksakan sanksi terhadap Iran oleh Uni
Erpa. Ia menambahkan seperti yang dikutip oleh surat kabar Sharq Iran bahwa
berbagai dampak kompensasi (penggantian) suplay negerinya yang dilarang ke pasar
tidak dapat diprediksi! Pada hari yang sama, juru bicara kementerian luar negeri
Iran Ramin Mehmanparast seperti yang dikutip oleh kantor berita resmi Iran IRNA,
dia mengatakan bahwa Amerika Serikat menyerahkan surat kepada Iran tentang selat
Hormuz. Sebelum itu pada tanggal 28/12/2011 lalu Iran mengancam akan menutup
selat Hormuz sebagai balasan terhadap pengetatan sanksi internasional
terhadapnya. Iran mengumumkan pelaksanaan manuver laut di kawasan itu dan bahwa
Iran telah sukses melakukan uji penembakan rudal dengan berbagai dimensi dan
jangkauan. Lalu apakah Iran serius dalam menutup selat Hormuz? Apakah Iran
mengkawatirkan perang sungguhan terhadapnya? Jika benar, perang yang datang dari
pihak mana? Dan apakah dunia saat ini mentolerir perang tersebut?



Jawab: Untuk menjawab pertanyaan ini kami paparkan beberapa perkara berikut:


Wakil presiden Iran Mohammed Reza Rahimi mengancam akan menutup selat Hormuz. Ia
mengatakan: "jika diputuskan berbagai sanksi terhadap minyak Iran maka tidak
satu tetes pun minyak yang melewati selat Hormuz" (IRNA, 27/12/2011). Wakil
komandan pasukan Garda Revolusi Iran jenderal Hossein Salami mengancam bahwa
Iran akan bertindak tegas untuk mempertahankan kepentingan vitalnya. Iran
melakukan beberapa manuver laut pada tanggal 31/12/2011 di kawasan tersebut
untuk menunjukkan kesiapan Iran untuk berperang jika dipaksa melakukannya.
Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Habibullah Sayari meredakan logat
ancaman-ancaman itu. Ia mengatakan "penutupan selat Hormuz itu sangat mudah bagi
militer Iran atau seperti yang kami katakan di Iran bahwa hal itu mudah semudah
minum air. Hanya saja kami pada waktu ini tidak perlu menutupnya …" (Press TV
Iran, 28/12/2011). Itu artinya bahwa untuk saat ini, Iran tidak akan mengambil
jalan penutupan selat Hormuz jika tidak dipaksakan perang terhadapnya dan
diserang, dan bukannya semata karena dipaksanakan berbagai sanksi terhadap Iran.



Berbagai laporan menyatakan bahwa 30 % sampai 40 % transportasi minyak lewat
laut melewati selat Hormuz yang lebarnya mencapai 50 km. Di selat itu setiap
hari lewat sebanyak 20 sampai 30 kapal tanker pengangkut minyak sehingga minyak
yang melewati selat tersebut sekitar 19 juta barel per hari. Selat Hormuz
merupakan lokasi strategis dan penting sepanjang sejarah. Dahulu selat Hormuz
menjadi lokasi persaingan antara negara-negara Eropa imperialis. Pada era
Inggris Raya, Inggris menganggap selat Hormuz sebagai rute utama ke India yang
dianggap sebagai permata mahkota Inggris. Waktu itu Inggris memaksakan
kontrolnya terhadap selat Hormuz ketika Inggris menebarkan pengaruhnya atas Iran
dan negara-negara teluk lainnya. Hal itu berlangsung sampai datangnya periode
Amerika pada masa belakangan yang dimulai sejak dekade tujuh puluhan abad ke-20
untuk menggantikan posisi Inggris. Maka Amerika menganggap selat Hormuz itu
sebagai bagian dari keamanan nasionalnya. Amerika menempatkan komando armada
kelima di Bahrain dengan kedok perjanjian pertahanan bersama yang disepakati
dengan Bahrain pada tahun 1993. Kapal-kapal perang Amerika lalu lalang di
perairan teluk melalui selat Hormuz itu. Maka tidak mudah bagi Iran untuk
menutup selat Hormuz kecuali dengan persetujuan Amerika secara implisit dalam
menghadapi Eropa. Iran semasa perangnya melawan Saddam pada dekade 80-an abad
lalu juga mengancam akan menutup selat Hormuz, akan tetapi tidak dilakukan. Dan
sekarang setelah semua ancaman penutupan selat Hormuz itu, panglima Angkatan
Laut Iran menurunkan logat ancaman sesuai dengan pernyataannya yang telah
disebutkan sebelumnya.


Dampak dari ancaman-ancaman Iran itu, juru bicara kementerian luar negeri
Amerika Victoria Nuland menyatakan: "kami telah menyaksikan banyak perilaku
irasional dari Iran belakangan ini. Hal itu membuat kami merasa yakin bahwa Iran
mulai merasakan lebih dari sebelumnya atas beban sanksi-sanksi internasional dan
meningkatnya tekanan terhadapnya yang menyebabkan meningkatnya protes-protes di
dalam negeri Iran. Sesuatu yang mungkin kami gambarkan adalah bahwa
sanksi-sanksi internasional mulai memberi hasil yang diharapkan dan ketegangan
makin meningkat …" (Al-Arabia, 30/12/2011).

Amerika ingin memastikan bahwa sanksi-sanksi yang diterapkan terkait program
nuklir Iran telah memadai sehingga mencegah Yahudi melakukan ancaman serangan
militer mereka terhadap Iran. Para pejabat Amerika sejak beberapa tahun lalu
menentang diarahkannya serangan oleh Yahudi dalam bentuk apapun terhadap Iran.
Para pejabat Amerika menyatakan berkali-kali bahwa sanksi-sanksi yang ada telah
memadai untuk mencegah Iran dalam hal yang terkait dengan program nuklirnya.
Oleh karena itu juru bicara kementerian luar negeri Amerika Victoria Nuland
menyatakan "bahwa sanksi-sanksi tersebut telah mulai memberikan hasil yang
diharapkan". Sejak beberapa bulan lalu menteri pertahanan Amerika Leon Paneta
mengulang-ulang pernyataannya bahwa sanksi-sanksi tersebut telah memadai untuk
menghalangi Iran terus mengembangkan program nuklirnya dan bahwa sanksi-sanksi
itu adalah satu-satunya opsi. Amerika meminta entitas Yahudi untuk tidak
melakukan aksi apapun terhadap Iran tanpa berkoordinasi dengan Amerika. Hal itu
adalah bagian dari upaya Amerika untuk tetap mempertahankan kendali di
tangannya.


Tampak pada jangka waktu paling akhir bahwa Amerika melihat ada niyat serius
dari entitas Yahudi untuk melancarkan serangan militer terhadap
instalasi-instalasi nuklir Iran. Amerika melihat bahwa di sana ada pergerakan
Inggris yang serius mendukung entitas Yahudi agar melancarkan serangan. Hal itu
mendorong Amerika untuk bergerak memperketat sanksi-sanksi sehingga sampai pada
tingkat pelarangan transaksi dengan Bank Sentral Iran. Pejabat Amerika
mengumumkan pada tanggal 13/1/2012 bahwa sanksi-sanksi baru Amerika yang
dijatuhkan pada bulan lalu terhadap Iran untuk memaksa Iran menarik diri dari
program nuklirnya ditargetkan sampai melumpuhkan transaksi Bank Sentral Iran.
Hal itu membuat transaksi Bank Sentral Iran dengan bank-bank internasional
menjadi sulit. Amerika dengan jalan itu berupaya menampakkan bahwa solusi itu
ada dalam sanksi-sanksi dan pengetatan sanksi-sanksi itu. Hal itu untuk
menghalangi entitas Yahudi melancarkan semacam serangan militer dan menghalangi
Eropa terutama Inggris untuk memainkan peran dalam isu ini.



Di sana terdapat berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa Eropa berpihak pada
dilancarkannya seragan terhadap Iran dan mendorong entitas Yahudi untuk
melakukan hal itu, bahkan membekalinya dengan apa diperlukan untuk urusan itu
serta berdiri di belakang Yahudi apa saja yang berkaitan dengan hal itu. Prancis
dua tahun lalu telah meluncurkan satelit di atas kawasan itu untuk memata-matai
Iran dan mensuplay Yahudi dengan citra dan informasi tentang situs-situs militer
Iran dan instalasi serta aktivitas nuklir Iran. Jerman membekali entitas Yahudi
dengan kapal selam yang mampu membawa rudal. Inggris bekoordinasi secara militer
dengan entitas Yahudi dalam masalah ini secara kuat. Menteri pertahanan Inggris
Philips Hammond mengancam "Iran dari semua upaya yang mungkin untuk menutup
selat". Media-media Eropa terus bekerja menaikkan eskalasi situasi dan
mengobarkan opini melawan Iran. Surat kabar The Guardian pada tanggal 3/11/2011
menyatakan bahwa "militer Inggris mempercepat persiapan bagi kemungkinan
dilakukannya operasi militer terhadap Iran dengan dalih kekhawatiran terhadap
program nuklir Iran". Para pejabat Inggris mengintensifkan kontak dengan entitas
Yahudi pada bulan-bulan terakhir. Kantor berita UPI Amerika pada tanggal
2/11/2011 mengutip bahwa "kepala staf militer Inggris jenderal David Richard
melakukan kunjungan rahasia ke Israel yang berlangsung selama tiga hari.
Sementara menteri pertahanan Israel Ehud Barak pergi ke Inggris pada sore
tanggal 2/11/2011 pada waktu makin meningkatnya pembicaraan tentang
dilancarkannya serangan militer Israel terhadap Iran". Surat kabar Daily Mail
Inggris menyatakan dalam konteks laporannya di situs elektroniknya pada tanggal
10/11/2011 bahwa para pejabat di pemerintahan Inggris menegaskan bahwa ada
kesepahaman di pemerintah bahwa Israel akan menargetkan instalasi nuklir Iran
cepat atau lambat. Media massa Israel pada awal bulan Nopember 2011 melansir
bahwa pesawat tempur zionis telah melakukan manuver udara di salah satu
pangkalan NATO di Italia. Manuver itu mencakup semua formasi udara yang mungkin
dilibatkan dalam serangan jangka panjang ke depan.
Ancaman Israel akan melancarakan serangan terhadap instalasi nuklir Iran makin
meningkat pada bulan ini. Surat kabar Wall Street Journal pada tanggal 14/1/2012
menyebutkan bahwa Washington mengkhawatirkan serangan militer yang mungkin
dilakukan Israel terhadap instalasi-instalasi nuklir di Iran yang membuat para
pejabat Amerika mengintensifkan pesan-pesan yang mengekspresikan penolakan
mereka terhadap serangan itu dan memperingatkan berbagai konsekuensinya kepada
para pejabat Israel … The Wall Street Journal menyatakan dalam konteks laporan
yang dinyatakannya seputar isu tersebut bahwa presiden Amerika Barack Obama,
menteri pertahanan Leon Paneta dan para pejabat senior Amerika lainnya
akhir-akhir ini telah menyampaikan serangkaian seruan-seruan rahasia kepada para
komandan Israel untuk memperingatkan mereka dari berbagai konsekuensi buruk
serangan yang diperkirakan itu, juga memberitahukan kepada mereka atas sikap
Amerika yang serius untuk memberi tambahan waktu bagi sanksi-sanksi yang
dijatuhkan terhadap Teheran supaya sanksi-sanksi itu memberikan hasilnya dan
berikutnya menghalangi Iran membuat senjata nuklir.


Amerika memfokuskan bahwa sanksi-sanksi itu akan berpengaruh terhadap Iran dan
bahwa operasi militer tidak akan memberikan manfaat, khususnya tahun ini 2012
adalah tahun pemilu presiden Amerika. Maka negara Yahudi dan Eropa ingin
memanfaatkan tahun pemilu di Amerika ini untuk melakukan serangan militer
terhadap Iran dimana pemerintahan Amerika saat ini di bawah Obama disibukkan
untuk meraih kemenangan di pemilu presiden kedua kalinya. Pemerintahan Obama
bekerja untuk meraih suara Yahudi dan lainnya. Maka ketika terjadi serangan
semacam itu maka Amerika akan berada pada posisi kritis yang memaksanya
mendukung serangan jika serangan itu terjadi selama masa pemilu. Demikian juga,
berbagai perkara akan bercampur baur melawan Amerika di kawasan. Hal itu akan
memberi Inggris, yang memang memiliki jejak dalam menjajah kawasan, kesempatan
untuk melakukan intervensi di dalamnya dan memainkan peran berpengaruh di
kawasan teluk. Maka Inggris bekerja untuk merusak pengaruh Amerika di kawasan
dan merusak situasi di dalam negeri Iran yang akan memberi jalan agar Inggris
memiliki kembali suatu pengaruh yang telah hilang dari mereka akibat revolusi
Iran tahun 1979 dengan jatuhnya antek Inggris Shah Mohammed Reza Pahlevi.



Begitulah, politik Amerika terfokus pada bahwa sanksi-sanksi yang ada telah
memadai untuk sampai pada tujuan. Amerika memperketat sanksi-sanksi itu setiap
kali makin dekat terjadinya ancaman perang yang menjadi tekad negara Yahudi
dengan dukungan dari Eropa selama tahun pemilu saat ini. Bisa jadi Amerika
berhasil meluputkan kesempatan di akhir tahun masehi yang lalu, dimana berbagai
berita menyebar bahwa akhir tahun lalu menjadi waktu yang diprediksikan bagi
terjadinya serangan itu seperti yang disebutkan di situs al-Mashhad.com/news
pada tanggal 10/11/2011. Disitu dinyatakan: "pejabat di kementerian luar negeri
Inggris yang tidak disebutkan namanya mengungkap bahwa telah disampaikan kepada
kabinet Inggris bahwa serangan Israel mungkin akan dilakukan pada awal tahun
2012". Meski demikian, tidak bisa dikesampingkan akan dilakukan berbagai upaya
baru oleh Eropa dan entitas Yahudi untuk mengocok kartu pemerintahan Amerika
disebabkan oleh situasi tahun pemilu. Kemungkinan Amerika tidak akan mentolerir
Inggris untuk merebut kesempatan ini dan agar Amerika akan terus memegang
kendali. Setiap kali Eropa hampir mendukung entitas Yahudi untuk melakukan
serangan militer terhadap Iran selama tahun pemilu dan menyulitkan Obama
dihadapan para pemilih Yahudi, maka setiap kali itu pula Obama memperketat
sanksi-sanksi terhadap Iran. Hal itu untuk menjelaskan kepada Yahudi bahwa
itulah solusi yang efektif, bukan serangan militer terhadap Iran! Obama bekerja
demi kepentingannya dengan memperketat sanksi-sanksi untuk mendapatkan suara
Yahudi.



Adapun pernyataan Iran bahwa negara-negara teluk akan memikul tanggungjawab jika
mengkompensasi kekurangan yang diakibatkan oleh sanksi-sanksi Eropa dengan tidak
mengimpor minyak Iran, maka pernyataan itu berporos pada penutupan selat Hormuz
untuk menciptakan ketegangan di pasar minyak sehingga harga minyak akan naik dan
hal itu akan berpengaruh terhadap Eropa, khususnya Eropa sedang mengalami krisis
ekonomi … sehingga Eropa tidak akan melanjutkan niyatnya mendukung Yahudi dalam
hal operasi militer terhadap Iran.


Adapun pesan Obama kepada para pejabat Iran, meski dia tidak mengungkap kedok,
namun tidak bisa dikesampingkan bahwa permintaan itu menjadi "peringatan" dari
Amerika kepada Iran agar menurunkan suasana ketegangan, baik itu dari sisi
pernyataan penutupan selat Hormuz atau dari sisi pernyataan ancaman kepada
negara-negara teluk akan memikul tanggungjawab atas pengkompensasian kekurangan
suplay minyak. Hal itu untuk meredakan provokasi yang bisa membuat Eropa dan
Yahudi memanfaatkannya untuk melakukan operasi militer terhadap Iran pada tahun
pemilu ini. Pada hari-hari terakhir ini tampak berbagai indikasi bahwa Amerika
dan Iran selama hari-hari terakhir telah mengambil langkah-langkah yang bisa
meredakan eskalasi ketegangan diantara keduanya, dimana Teheran setuju untuk
menerima delegasi inspektur nuklir dibawah PBB selama bulan ini. Sementara itu
Washington selama bulan yang sama telah dua kali menyelamatkan kapal Iran dari
pembajakan di kawasan" (The Wall Street Journal, 14/1/2012).
Sungguh ini merupakan borgol di dalam jiwa untuk menjadikan kawasan teluk dengan
seluruh daratan, perairan dan selat Hormuz, agar menjadi bagian dari keamanan
Amerika dan salah satu kepentingan penting diantara kepentingan vital dan
strategis Amerika. Padahal kawasan teluk adalah kawasan islami yang murni.
Teluknya adalah teluk islami dengan kedua bagiannya baik yang disebut teluk arab
atau teluk Persia. Kaum muslim telah mempertahankan semua kawasan itu menghadapi
invasi Eropa, Portugal, Belanda, Prancis, Inggris … Dan terakhir datang
orang-orang Amerika dan bekerja menguatkan kontrol mereka terhadap kawasan
tersebut dan merampok kekayaannya.


Satu hal yang lebih serius lagi adalah bahwa pertarungan internasional menemukan
alat-alat diantara para penguasa di kawasan yang memudahkan pencapaian
tujuan-tujuannya. Meski demikian maka dengan izin Allah tidak akan lama lagi
waktu sampai umat ini bangkit, termasuk kawasan teluk. Sehingga umat ini menjadi
umat yang satu di bawah satu negara, Khilafah Rasyidah, yang akan memutus
tangan-tangan negara-negara itu untuk menjamah bagian manapun dari negeri kaum
Muslim. Dan hari esok itu bagi orang yang menunggunya adalah dekat.
Ringkasnya:


Eropa khususnya Inggris, dan entitas Yahudi ingin memanfaatkan persaingan di
pemilu untuk Obama, dalam mengarahkan serangan militer terhadap
fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Dan karena tahun pemilu maka akan memberatkan
Obama jika Obama menentang serangan militer sebab ia memerlukan suara Yahudi.


Obama mementingkan Iran dan tidak ingin serangan militer terhadap Iran kecuali
jika telah melewati lampu merah yang ditetapkan Amerika untuk selat Hormuz
seperti yang dinyatakan oleh menteri pertahanan Leon Paneta pada tanggal
8/1/2012. Pada waktu yang sama Obama juga menganggap penting entitas Yahudi dan
tidak ingin kehilangan suara Yahudi. Oleh karena itu Obama bekerja
memperlihatkan bahwa sanksi-sanksi merupakan jalan ideal untuk menghalangi Iran
membuat senjata nuklir, sesuatu yang dipentingkan oleh entitas Yahudi. Juga
memperlihatkan bahwa serangan militer tidak akan efektif bahkan akan
membahayakan seluruh kawasan, sesuatu yang bisa mempengaruhi kepentingan Amerika
dan barat.



Dengan begitu, Obama setiap kali operasi militer makin dekat, maka setiap kali
itu pula, Obama akan mengalihkan perhatian kepada pengetatan sanksi-sanksi
sehingga sanksi itu sampai menimpa Bank Sentral Iran dengan memfokuskan bahwa
itu adalah senjata efektif terhadap upaya nuklir Iran, dan bukannya serangan
militer. Satu hal yang mungkin bahwa akan terus berangsung proses saling
menerima dan memberi dalam masalah ini, minimal sepanjang tahun pemilu Amerika:
yaitu Eropa dan entitas Yahudi akan memfokuskan diri untuk memanfaatkan
kesempatan guna melancarkan serangan militer terhadap berbagai fasilitas nuklir
Iran. Sementara Amerika memfokuskan diri untuk menghalangi serangan militer itu
dengan memperlihatkan bahwa sanksi-sanksi dan pengetatan sanksi-sanksi itu
adalah solusi efektif. Begitulah yang mungkin terjadi …


Adapun pesan Obama kepada Iran, maka meski pesan itu tidak membongkar kedok dari
apa yang dibawa, namun tidak bisa dikesampingkan permintaan itu menjadi
"peringatan" kepada Iran untuk meredakan ketegangan akibat dari berbagai
pernyataan Iran seputar penutupan selat Hormuz, dan pernyataan-pernyataan
seputar ancaman terhadap negara-negara teluk. Hal itu untuk menjauhkan
justifikasi dilancarkannya aksi-aksi militer.


Yang menyakitkan adalah bahwa negara-negara barat itu bertarung memperebutkan
kawasan islami kita, dan mereka menemukan alat-alat untuk mereka di kawasan yang
berjalan bersama mereka, bukan menjadikan kita memiliki negara kita, Khilafah
Rasyidah yang akan memotong setiap tangan yang berani lancang menjamah negeri
Islam kita yang bersih. Meski demikian maka kezaliman itu tidak akan terus
berlangsung. Begitu pula kegelapan ini. Dengan izin Allah Islam dan Khilafah
pasti datang.Firman Allah SWT : "Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui
(kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi (QS Shad [38]: 88)


22 Shafar 1433 H/16 Januari 2012 M

Inilah 10 Jurus Penangkal Kesesatan Syi'ah Level Awam hingga Ulama

Inilah 10 Jurus Penangkal Kesesatan Syi'ah Level Awam hingga Ulama

Oleh AM. Waskito

Alhamdulillahirabbil ‘alamin atas segala nikmat dan karunia Allah. Dengan segala nikmat-Nya kita senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan untuk meniti jalan istiqamah, alhamdulillah. Tanpa karunia dan perlindungan Allah, kita tak ada apa-apanya.

Berikut ini adalah “10 Jurus Penangkal Kesesatan Syi’ah” yang berisi sepuluh logika dasar untuk mematahkan akidah sesat Syi’ah. Logika-logika ini bisa diajukan sebagai bahan diskusi ke kalangan Syi’ah dari level awam, sampai level ulama. Setidaknya, logika ini bisa dipakai sebagai “anti virus” untuk menangkal propaganda dai-dai Syi’ah yang ingin menyesatkan umat Islam dari jalan yang lurus.

Kalau Anda berbicara dengan orang Syi’ah, atau ingin mengajak orang Syi’ah bertaubat dari kesesatan, atau diajak berdebat oleh orang Syi’ah, atau Anda mulai dipengaruhi dai-dai Syi’ah; coba kemukakan 10 logika dasar di bawah ini. Tentu saja, kemukakan satu per satu. Insya Allah, kaum Syi’ah akan kesulitan menjawab logika-logika ini, sehingga kemudian kita bisa membuktikan, bahwa ajaran mereka sesat dan tidak boleh diikuti.

JURUS 1: “NABI DAN AHLUL BAIT”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Apakah Anda mencintai dan memuliakan Ahlul Bait Nabi?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan mencintai Ahlul Bait merupakan pokok-pokok akidah kami.” Kemudian tanyakan lagi: “Benarkah Anda sungguh-sungguh mencintai Ahlul Bait Nabi?” Dia tentu akan menjawab: “Ya, demi Allah!”

...Kalau Syi’ah benar-benar mencintai Ahlul Bait, seharusnya mereka lebih mendahulukan Sunnah Nabi, bukan sunnah dari Ahlul Bait beliau...

Lalu katakan kepada dia: “Ahlul Bait Nabi adalah anggota keluarga Nabi. Kalau orang Syi’ah mengaku sangat mencintai Ahlul Bait Nabi, seharusnya mereka lebih mencintai sosok Nabi sendiri? Bukankah sosok Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lebih utama daripada Ahlul Bait-nya? Mengapa kaum Syi’ah sering membawa-bawa nama Ahlul Bait, tetapi kemudian melupakan Nabi?”
Faktanya, ajaran Syi’ah sangat didominasi oleh perkataan-perkataan yang katanya bersumber dari Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak keturunan mereka. Kalau Syi’ah benar-benar mencintai Ahlul Bait, seharusnya mereka lebih mendahulukan Sunnah Nabi, bukan sunnah dari Ahlul Bait beliau. Syi’ah memuliakan Ahlul Bait karena mereka memiliki hubungan dekat dengan Nabi. Kenyataan ini kalau digambarkan seperti: “Lebih memilih kulit rambutan daripada daging buahnya.”

JURUS 2: “AHLUL BAIT DAN ISTERI NABI”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Siapa saja yang termasuk golongan Ahlul Bait Nabi?” Nanti dia akan menjawab: “Ahlul Bait Nabi adalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana dengan isteri-isteri Nabi seperti Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Zainab, Ummu Salamah, dan lain-lain? Mereka termasuk Ahlul Bait atau bukan?” Dia akan mengemukakan dalil, bahwa Ahlul Bait Nabi hanyalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.

...Bagaimana bisa cucu-cucu Ali yang tidak pernah melihat Rasulullah dimasukkan Ahlul Bait, sementara istri-istri yang biasa tidur seranjang bersama Nabi tidak dianggap Ahlul Bait?...

Kemudian tanyakan kepada orang itu: “Bagaimana bisa Anda memasukkan keponakan Nabi (Ali) sebagai bagian dari Ahlul Bait, sementara istri-istri Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa cucu-cucu Ali yang tidak pernah melihat Rasulullah dimasukkan Ahlul Bait, sementara istri-istri yang biasa tidur seranjang bersama Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa Fathimah lahir ke dunia, jika tidak melalui istri Nabi, yaitu Khadijah Radhiyallahu ‘Anha? Bagaimana bisa Hasan dan Husein lahir ke dunia, kalau tidak melalui istri Ali, yaitu Fathimah? Tanpa keberadaan para istri shalihah ini, tidak akan ada yang disebut Ahlul Bait Nabi.”

Faktanya, dalam Surat Al Ahzab ayat 33 disebutkan: “Innama yuridullahu li yudzhiba ‘ankumul rijsa ahlal baiti wa yuthah-hirakum that-hira” (bahwasanya Allah menginginkan menghilangkan dosa dari kalian, para ahlul bait, dan menyucikan kalian sesuci-sucinya). Dalam ayat ini istri-istri Nabi masuk kategori Ahlul Bait, menurut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan selama hidupnya, mereka mendapat sebutan Ummul Mu’minin (ibunda orang-orang Mukmin) Radhiyallahu ‘Anhunna.

JURUS 3: “ISLAM DAN SAHABAT”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Apakah Anda beragama Islam?” Maka dia akan menjawab dengan penuh keyakinan: “Tentu saja, kami adalah Islam. Kami ini Muslim.” Lalu tanyakan lagi ke dia: “Bagaimana cara Islam sampai Anda, sehingga Anda menjadi seorang Muslim?” Maka orang itu akan menerangkan tentang silsilah dakwah Islam. Dimulai dari Rasulullah, lalu para Shahabatnya, lalu dilanjutkan para Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, lalu dilanjutkan para ulama Salafus Shalih, lalu disebarkan oleh para dai ke seluruh dunia, hingga sampai kepada kita di Indonesia.”

Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Anda mempercayai silsilah dakwah Islam itu, mengapa Anda sangat membenci para Shahabat, mengutuk mereka, atau menghina mereka secara keji? Bukankah Anda mengaku Islam, sedangkan Islam diturunkan kepada kita melewati tangan para Shahabat itu. Tidak mungkin kita menjadi Muslim, tanpa peranan Shahabat. Jika demikian, mengapa orang Syi’ah suka mengutuk, melaknat, dan mencaci-maki para Shahabat?”

...Kaum Syi’ah mencaci-maki para Shahabat dengan sangat keji. Tetapi mereka masih mengaku sebagai Muslim. Kalau memang benci Shahabat, seharusnya mereka tidak lagi memakai label Muslim...

Faktanya, kaum Syi’ah sangat membingungkan. Mereka mencaci-maki para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum dengan sangat keji. Tetapi di sisi lain, mereka masih mengaku sebagai Muslim. Kalau memang benci Shahabat, seharusnya mereka tidak lagi memakai label Muslim. Sebuah adagium yang harus selalu diingat: “Tidak ada Islam, tanpa peranan para Shahabat!”

JURUS 4: “SEPUTAR IMAM SYI’AH”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Apakah Anda meyakini adanya imam dalam agama?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan imamah menjadi salah satu rukun keimanan kami.” Lalu tanyakan lagi: “Siapa saja imam-imam yang Anda yakini sebagai panutan dalam agama?” Maka mereka akan menyebutkan nama-nama 12 imam Syi’ah. Ada juga yang menyebut 7 nama imam (versi Ja’fariyyah).

Lalu tanyakan kepada orang Syi’ah itu: “Mengapa dari ke-12 imam Syi’ah itu tidak tercantum nama Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali? Mengapa nama empat imam itu tidak masuk dalam deretan 12 imam Syi’ah? Apakah orang Syi’ah meragukan keilmuan empat imam mazhab tersebut? Apakah ilmu dan ketakwaan empat imam mazhab tidak sepadan dengan 12 imam Syi’ah?”

...Mengapa dari ke-12 imam Syi’ah itu tidak tercantum nama Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali?...

Faktanya, kaum Syi’ah tidak mengakui empat imam madzhab sebagai bagian dari imam-imam mereka. Kaum Syi’ah memiliki silsilah keimaman sendiri. Terkenal dengan sebutan “Imam 12” atau Imamah Itsna Asyari. Hal ini merupakan bukti besar, bahwa Syi’ah bukan Ahlus Sunnah. Semua Ahlus Sunnah di muka bumi sudah sepakat tentang keimaman empat Imam tersebut. Para ahli ilmu sudah mafhum, jika disebut Al Imam Al Arba’ah, maka yang dimaksud adalah empat imam mazhab rahimahumullah.

JURUS 5: “ALLAH DAN IMAM SYI’AH”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Siapa yang lebih Anda taati, Allah Ta’ala atau imam Syi’ah?” Tentu dia akan menjawab: “Jelas kami lebih taat kepada Allah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa Anda lebih taat kepada Allah?” Mungkin dia akan menjawab: “Allah adalah Tuhan kita, juga Tuhan imam-imam kita. Maka sudah sepantasnya kita mengabdi kepada Allah yang telah menciptakan imam-imam itu.”

...sikap ideologis kaum Syi’ah lebih dekat kemusyrikan karena lebih mengutamakan pendapat imam-imam Syi’ah daripada ayat-ayat Allah...

Kemudian tanyakan ke orang itu: “Mengapa dalam kehidupan orang Syi’ah, dalam kitab-kitab Syi’ah, dalam pengajian-pengajian Syi’ah; mengapa Anda lebih sering mengutip pendapat imam-imam daripada pendapat Allah (dari Al Qur’an)? Mengapa orang Syi’ah jarang mengutip dalil-dalil dari Kitab Allah? Mengapa orang Syi’ah lebih mengutamakan perkataan imam melebihi Al Qur’an?”

Faktanya, sikap ideologis kaum Syi’ah lebih dekat ke kemusyrikan, karena mereka lebih mengutamakan pendapat manusia (imam-imam Syi’ah) daripada ayat-ayat Allah. Padahal dalam Surat An Nisaa’ ayat 59 disebutkan, jika terjadi satu saja perselisihan, kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah sikap Islami, bukan melebihkan pendapat imam di atas perkataan Allah.

JURUS 6: “ALI DAN JABATAN KHALIFAH”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Menurut Anda, siapa yang lebih berhak mewarisi jabatan Khalifah setelah Rasulullah wafat?” Dia pasti akan menjawab: “Ali bin Abi Thalib lebih berhak menjadi Khalifah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa bukan Abu Bakar, Umar, dan Ustman?” Maka kemungkinan dia akan menjawab lagi: “Menurut riwayat saat peristiwa Ghadir Khum, Rasulullah mengatakan bahwa Ali adalah pewaris sah Kekhalifahan.”

...Mengapa ketika sudah menjadi Khalifah, Ali tidak pernah menghujat Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Utsman, padahal dia memiliki kekuasaan?...

Kemudian katakan kepada orang Syi’ah itu: “Jika memang Ali bin Abi Thalib paling berhak atas jabatan Khalifah, mengapa selama hidupnya beliau tidak pernah menggugat kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, dan Khalifah Utsman? Mengapa beliau tidak pernah menggalang kekuatan untuk merebut jabatan Khalifah? Mengapa ketika sudah menjadi Khalifah, Ali tidak pernah menghujat Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Utsman, padahal dia memiliki kekuasaan? Kalau menggugat jabatan Khalifah merupakan kebenaran, tentu Ali bin Abi Thalib akan menjadi orang pertama yang melakukan hal itu.”

Faktanya, sosok Husein bin Ali Radhiyallahu ‘Anhuma berani menggugat kepemimpinan Dinasti Umayyah di masa Yazid bin Muawiyah, sehingga kemudian terjadi Peristiwa Karbala. Kalau putra Ali berani memperjuangkan apa yang diyakininya benar, tentu Ali radhiyallahu ‘anhu lebih berani melakukan hal itu.

JURUS 7: “ALI DAN HUSEIN”

Tanyakan ke orang Syi’ah: “Menurut Anda, mana yang lebih utama, Ali atau Husein?” Maka dia akan menjawab: “Tentu saja Ali bin Abi Thalib lebih utama. Ali adalah ayah Husein, dia lebih dulu masuk Islam, terlibat dalam banyak perang di zaman Nabi, juga pernah menjadi Khalifah yang memimpin Ummat Islam.” Atau bisa saja, ada pendapat di kalangan Syi’ah bahwa kedudukan Ali sama tingginya dengan Husein.

Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Ali memang dianggap lebih mulia, mengapa kaum Syi’ah membuat peringatan khusus untuk mengenang kematian Husein saat Hari Asyura pada setiap tanggal 10 Muharram? Mengapa mereka tidak membuat peringatan yang lebih megah untuk memperingati kematian Ali bin Abi Thalib? Bukankah Ali juga mati syahid di tangan manusia durjana? Bahkan beliau wafat saat mengemban tugas sebagai Khalifah.”

Faktanya, peringatan Hari Asyura sudah seperti “Idul Fithri” bagi kaum Syi’ah. Hal itu untuk memperingati kematian Husein bin Ali. Kalau orang Syi’ah konsisten, seharusnya mereka memperingati kematian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu lebih dahsyat lagi.

...Kalau orang Syi’ah konsisten, seharusnya mereka memperingati kematian Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu lebih dahsyat lagi...

JURUS 8: “SYI’AH DAN WANITA”

Tanyakan ke orang Syi’ah: “Apakah dalam keyakinan Syi’ah diajarkan untuk memuliakan wanita?” Dia akan menjawab tanpa keraguan: “Tentu saja. Kami diajari memuliakan wanita, menghormati mereka, dan tidak menzalimi hak-hak mereka?” Lalu tanyakan lagi: “Benarkah ajaran Syi’ah memberi tempat terhormat bagi kaum wanita Muslimah?” Orang itu pasti akan menegaskan kembali.

Kemudian katakan ke orang Syi’ah itu: “Jika Syi’ah memuliakan wanita, mengapa mereka menghalalkan nikah mut’ah? Bukankah nikah mut’ah itu sangat menzalimi hak-hak wanita? Dalam nikah mut’ah, seorang wanita hanya dipandang sebagai pemuas seks belaka. Dia tidak diberi hak-hak nafkah secara baik. Dia tidak memiliki hak mewarisi harta suami. Bahkan kalau wanita itu hamil, dia tidak bisa menggugat suaminya jika ikatan kontraknya sudah habis. Posisi wanita dalam ajaran Syi’ah, lebih buruk dari posisi hewan ternak. Hewan ternak yang hamil dipelihara baik-baik oleh para peternak. Sedangkan wanita Syi’ah yang hamil setelah nikah mut’ah, disuruh memikul resiko sendiri.”

...kaum Syi’ah tidak memberi tempat terhormat bagi kaum wanita. Praktik nikah mut’ah marak sebagai ganti seks bebas dan pelacuran...

Faktanya, kaum Syi’ah sama sekali tidak memberi tempat terhormat bagi kaum wanita. Hal ini berbeda sekali dengan ajaran Sunni. Di negara-negara seperti Iran, Irak, Libanon, dll, praktik nikah mut’ah marak sebagai ganti seks bebas dan pelacuran. Padahal esensinya sama, yaitu menghamba seks, menindas kaum wanita, dan menyebarkan pintu-pintu kekejian. Semua itu dilakukan atas nama agama. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

JURUS 9: “SYI’AH DAN POLITIK”

Tanyakan ke orang Syi’ah: “Dalam pandangan Anda, mana yang lebih utama, agama atau politik?” Tentu dia akan berkata: “Agama yang lebih penting. Politik hanya bagian dari agama.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana kalau politik akhirnya mendominasi ajaran agama?” Mungkin dia akan menjawab: “Ya tidak bisa. Agama harus mendominasi politik, bukan politik mendominasi agama.”

Lalu katakan ke orang Syi’ah itu: “Kalau perkataan Anda benar, mengapa dalam ajaran Syi’ah tidak pernah sedikit pun melepaskan diri dari masalah hak Kekhalifahan Ali, tragedi yang menimpa Husein di Karbala, dan kebencian mutlak kepada Muawiyah dan anak-cucunya? Mengapa hal-hal itu sangat mendominasi akal orang Syi’ah, melebihi pentingnya urusan akidah, ibadah, fiqih, muamalah, akhlak, tazkiyatun nafs, ilmu, dll. yang merupakan pokok-pokok ajaran agama? Mengapa ajaran Syi’ah menjadikan masalah dendam politik sebagai menu utama akidah mereka melebihi keyakinan kepada Sifat-Sifat Allah?”

...Ajaran Syi’ah terjadi ketika agama dicaplok (dianeksasi) oleh pemikiran-pemikiran politik. Akidah Syi’ah mirip dengan konsep Holocaust Zionis internasional...

Faktanya, ajaran Syi’ah merupakan contoh telanjang ketika agama dicaplok (dianeksasi) oleh pemikiran-pemikiran politik. Bahkan substansi politiknya terfokus pada sikap kebencian mutlak kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap merampas hak-hak imam Syi’ah. Dalam hal ini akidah Syi’ah mirip sekali dengan konsep Holocaust yang dikembangkan Zionis internasional, dalam rangka memusuhi Nazi sampai ke akar-akarnya. (Bukan berarti pro Nazi, tetapi disana ada sisi-sisi kesamaan pemikiran).

JURUS 10: “SYI’AH DAN SUNNI”

Tanyakan kepada orang Syi’ah: “Mengapa kaum Syi’ah sangat memusuhi kaum Sunni? Mengapa kebencian kaum Syi’ah kepada Sunni, melebihi kebencian mereka kepada orang kafir (non Muslim)?” Dia tentu akan menjawab: “Tidak, tidak. Kami bersaudara dengan orang Sunni. Kami mencintai mereka dalam rangka Ukhuwah Islamiyah. Kita semua bersaudara, karena kita sama-sama mengerjakan Shalat menghadap Kiblat di Makkah. Kita ini sama-sama Ahlul Qiblat.”

Kemudian katakan ke dia: “Kalau Syi’ah benar-benar mau ukhuwah, mau bersaudara, mau bersatu dengan Sunni; mengapa mereka menyerang tokoh-tokoh panutan Ahlus Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman, istri-istri Nabi (khususnya Aisyah dan Hafshah), Abu Hurairah, Zubair, Thalhah, dan lain-lain? Mencela, memaki, menghina, atau mengutuk tokoh-tokoh itu sama saja dengan memusuhi kaum Sunni. Tidak pernah ada ukhuwah atau perdamaian antara Sunni dan Syi’ah, sebelum Syi’ah berhenti menista para Shahabat Nabi, selaku panutan kaum Sunni.”

...Kalau Syi’ah benar-benar mau bersaudara dengan Sunni, mengapa mereka menyerang tokoh panutan Ahlus Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman dan istri-istri Nabi?...

Fakta yang perlu disebut, banyak terjadi pembunuhan, pengusiran, dan kezaliman terhadap kaum Sunni di Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libanon, Pakistan, Afghanistan, dll. Hal itu menjadi bukti besar bahwa Syi’ah sangat memusuhi kaum Sunni. Hingga anak-anak Muslim asal Palestina yang mengungsi di Irak, mereka pun tidak luput dibunuhi kaum Syi’ah.

Hal ini pula yang membuat Syaikh Qaradhawi berubah pikiran tentang Syi’ah. Jika semula beliau bersikap lunak, akhirnya mengakui bahwa perbedaan antara Sunni dan Syi’ah sangat sulit disatukan.

Demikianlah “10 Jurus Dasar Penangkal Kesesatan Syi’ah” yang bisa kita gunakan untuk mematahkan pemikiran-pemikiran kaum Syi’ah. Insya Allah tulisan ini bisa dimanfaatkan untuk secara praktis melindungi diri, keluarga, dan umat Islam dari propaganda-propaganda Syi’ah. Wallahu a’lam bis-shawaab. []

Rekomendasi: Bacalah buku “Ensiklopedi Sunnah-Syi’ah,” karya Prof Dr Ali Ahmad As-Salus, Penerbit Pustaka Al Kautsar, Jakarta.

http://www.voa-islam.com/counter/liberalism/2012/02/02/17590/inilah-10-jurus-penangkal-kesesatan-syiah-level-awam-hingga-ulama/

Demokrasi: Kufur dan Merusak

Demokrasi: Kufur dan Merusak


Saat ini kondisi remaja kita semakin memprihatinkan. Padahal bagaimana masa depan masyarakat, bangsa dan umat kita di tentukan oleh generasi muda. Pangkal penyebabnya lagi-lagi karena kita tidak lagi secara utuh berpegang teguh pada Islam. Akidah Islam tidak lagi menjadi landasan atau asas dalam segala kehidupan kaum Muslim. Seharusnya akidah Islam bukan hanya menjadi dasar perbuatan kita yang sifatnya individual, tetapi juga dalam segenap aspek kehidupan.


Akidah Islam bagaikan fondasi bangunan yang menentukan kuat dan lemahnya bangunan itu. Akidah Islam bagaikan akar dari sebuah pohon yang menentukan kokoh atau keroposnya pohon itu. Pohon yang besar dan menjulang tinggi, kalau akarnya busuk, pastilah akan merobohkan pohon itu; setinggi dan sebesar apapun pohon itu. Inilah yang digambarkan oleh Allah SWT dalam al-Quran (yang artinya): Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit; pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut berikut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun (TQS Ibrahim [14]: 24-25).


Menurut Ibnu ‘Abbas, maksud dari kalimah thayyibah adalah kalimat Lâ ilâha illâl-Lâh. Digambarkan kalimat tauhid itu bagaikan pohon yang baik. Salah satu kriteria pohon yang baik itu adalah akarnya yang teguh (ashluhâ tsâbit[un]). Akar merupakan bagian pohon terpenting dan paling menentukan bagi sebuah pohon. Artinya, râsikh âmin min al-inqilâ’ (kokoh dan aman dari tercerabut) lantaran kokohnya akar pohon tersebut menghunjam dalam tanah. Demikian asy-Syaukani dalam tafsirnya.


Bukti nyata bahwa akidah Islam ini tidak lagi menjadi landasan dari seluruh aspek kehidupan kita, dalam bernegara kita tidak lagi menjadikan Islam sebagai asas, tetapi ideologi Kapitalisme. Dengan dasar sekularisme, negara hanya mengakui agama untuk mengatur masalah individu. Hukum-hukum Allah SWT tidak diterapkan dalam masalah ekonomi, politik, pendidikan, atau masalah sosial lainnya.


Tidak hanya itu , negara Khilafah Islam malah dikatakan membahayakan rakyat dan mengancam negara. Ini adalah perkara yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin negara yang menerapkan seluruh syariah Islam yang bersumber dari Allah SWT, bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah dikatakan membahayakan rakyat/masyarakat.
Justru realitanya yang membahayakan masyarakat dan bangsa ini adalah ideologi Kapitalisme dengan sistem politik demokrasinya. Sebab, pilar penting demokrasi yang mutlak ada adalah kebebasan (al-hurriyah/liberalism). Kebebasan ini bukan saja berbahaya, tetapi merupakan ide kufur yang haram untuk diadopsi umat Islam. Hancurnya generasi muda kita tidak bisa dilepaskan dari ide kebebasan ini, antara lain kebebasan bertingkah laku (al-hurriyah asy-syakhsiyah).


Dengan alasan kebebasan ini para remaja kita melakukan apa saja meskipun hal itu melanggar perintah Allah SWT. Mereka biasa memakai pakaian yang mengumbar aurat, melakukan seks bebas, berzina, dll dengan alasan kebebasan. Mereka pun menggunakan narkoba, minuman keras dan obat-obatan, juga atas nama kebebasan. Paham kebebasan inilah yang menghancurkan generasi muda kita.


Paham ini mengagungkan kebebasan sebagai sebuah kebenaran. Agama kemudian dianggap sebagai belenggu atau ancaman. Padahal Islam merupakan pedoman hidup yang bersumber dari Allah SWT. Mustahil pedoman hidup ini mengancam atau menghancurkan manusia.
Islam juga sesungguhnya bukan mematikan kebutuhan jasmani atau naluri manusia sehingga dikatakan membelenggu. Yang dilakukan Islam adalah mengatur, bukan mematikan naluri itu. Islam, misalnya, tidak mematikan naluri seksual dengan melarang umatnya untuk melakukan hubungan seks. Islam hanya mengatur bagaimana menyalurkan naluri seksual itu. Islam membolehkan hubungan seks melalui pernikahan yang sah. Sebaliknya, dalam aturan pernikahan ada larangan untuk menikahi mahram, seperti ibu kandung atau adik sendiri. Jadi bukan mematikan naluri seksual itu. Dengan akad nikah akan melahirkan pertanggungajawaban dan amanah; bukan hanya di dunia, tetapi juga akhirat. Pernikahan menjadi ibadah,bukan sekadar menyalurkan nafsu seksual.


Hal inilah yang mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Ada suami yang bertanggung jawab sebagai pemimpin (imam). Ada istri yang memahami kewajiban pokoknya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga (umm[un] wa rabbah al-bayt); termasuk mewujudkan anak-anak shalih dan shalihah yang berbakti kepada orangtuanya.
Islam bertentangan dengan paham kebebasan (liberasime). Islam menegaskan bahwa setiap Muslim wajib terikat dengan hukum-hukum Allah SWT. Hal ini merupakan misi utama hidupnya di dunia, yaitu beribadah. Dalam pengertian yang luas, ibadah adalah terikat pada seluruh aturan Allah SWT. Bukan hanya ketika shalat, haji, atau shaum; juga ketika berpolitik, berekonomi, dll, seluruhnya harus terikat dengan aturan Allah SWT.
Sesungguhnya tunduk pada aturan Allah SWT adalah hal yang fitrah dan masuk akal. Manusia merupakan makhluk yang lemah, terbatas dan bergantung pada yang lain. Di sinilah manusia membutuhkan Allah SWT yang menciptakan manusia, alam semesta dan kehidupan.
Tunduk pada aturan Allah sesungguhnya merupakan wujud syukur seorang hamba kepada sang Pencipta yang telah memberi dirinya banyak nikmat. Bukankah Allah SWT yang menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk? Allah SWT melengkapi manusia dengan akal, naluri dan kebutuhan jasmani yang membuat manusia hidup dengan dinamis, kreatif dan unggul. Allah SWT juga menundukkan seluruh alam semesta ini untuk kita manusia sehingga bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh manusia.


Tidak hanya itu, bukankah merupakan kasih sayang Allah SWT ketika Dia menurunkan pedoman hidup berupa al-Quran dan as-Sunnah? Dengan pedoman hidup itu kita dijamin selamat oleh Allah SWT, tidak akan celaka dan tersesat. Karena itu, pantas dan wajar, bahkan sebuah keharusan, manusia tunduk pada perintah Allah SWT. Setelah memberikan segala nikmat-Nya kepada kita, kita hanya diminta satu saja, tunduk dan taat kepada Allah SWT. Lalu nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan? (TQS ar-Rahman [55]:13) [Farid Wadjdi]

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/02/04/demokrasi-kufur-dan-merusak/

Kapitalisme Demokrasi Gagal Melindungi Kaum Wanita!

Kapitalisme Demokrasi Gagal Melindungi Kaum Wanita!


[Al Islam 593] Wanita di negeri ini masih rentan menjadi korban berbagai tindak kejahatan seperti pencabulan, pemerkosaan, penganiayaan hingga pembunuhan. Diantara kasus paling tragis adalah yang dialami seorang mahasiswi Bina Nusantara yang diperkosa beramai-ramai oleh supir angkot dan kawan-kawannya di Jakarta, lalu dibunuh dan jasadnya dibuang ke Tangerang.


KOMNAS Perempuan dalam siaran pers Hari Ibu tahun 2011 menyebutkan, pada tahun 2010 terjadi 105.103 kasus kekerasan terhadap wanita yang tercatat, 101.128 (96 %) nya adalah kasus KDRT. Komnas Perempuan mendokumentasikan, pada periode 1998-2010 sebanyak 93.960 kasus (25%) adalah kasus kekerasan seksual berupa perkosaan, pelecehan seksual, perdagangan wanita untuk tujuan seksual, eksploitasi seksual, penyiksaan seksual, dsb. Bila dirata-ratakan maka setiap hari ada 28 wanita menjadi korban kekerasan seksual di Indonesia.


Wanita Indonesia juga rentan menjadi korban trafficking atau perdagangan manusia. Indonesia berada dalam kategori â€Å“Tier 2” (menengah) dalam laporan tahunan mengenai trafficking yang disusun Deplu Amerika Serikat. Mengutip data dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Migrant Care, laporan tersebut menyebutkan bahwa 43 persen atau sekitar tiga juta warga Indonesia yang bekerja di mancanegara merupakan korban perdagangan manusia -yang digolongkan PBB sebagai perbudakan moderen (vivanews.com, 14/6/2010). Sebagian dari korban trafficking itu tragisnya dipekerjakan sebagai pelacur. Angka-angka itu bisa jadi hanya seperti puncak gunung es. Jumlah sebenarnya jauh lebih besar.


Faktor Penyebab


Banyaknya kasus kejahatan terhadap wanita itu tidak lain akibat sistem Kapitalisme, liberalisme dan gaya hidup bebas yang berlaku di negeri ini. Kapitalisme gagal mendistribusikan kekayaan secara merata dan adil, dan hanya terkonsentrasi pada sebagian kecil kapitalis. Penghasilan seorang suami yang menjadi kepala keluarga tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan. Akibatnya wanita yang seharusnya lebih fokus dalam kehidupan mengurus keluarga dan mendidik anak-anaknya, dipaksa untuk keluar rumah bekerja dan bergulat mencari nafkah. Tak sedikit dari mereka mengalami eksploitasi dan harus bekerja hingga larut malam.


Selain itu dengan dorongan ide liberalisme dan kesetaraan yang salah kaprah, sebagian wanita terpedaya hingga lebih memilih mengejar karir dan bekerja meski banyak mengeksploitasi feminitas dan sensualitas mereka. Tak jarang pula mereka harus pulang malam hari. Dengan kondisi keamanan yang minim, maka kaum wanita menjadi target empuk para pelaku kriminal. Sejumlah kasus pemerkosaan di angkutan umum yang marak belakangan ini terjadi saat kaum wanita beraktifitas di malam hari.


Himpitan ekonomi juga menjadi penyebab maraknya kasus trafficking di tanah air. Banyak wanita dari keluarga miskin yang tergiur dengan tawaran kerja hingga akhirnya terperangkap sindikat trafficking.


Tindak kejahatan terhadap kaum wanita, khususnya kekerasan seksual, juga sering dipicu oleh maraknya pornografi di negeri ini. Konten pronografi dengan mudah ditemui di dunia maya, lapak pinggir jalan, media cetak, beredar lewat HP, dsb. Ditambah lagi maraknya pergaulan bebas makin mendorong dan memperbesar peluang terjadinya berbagai kejahatan terhadap wanita itu.


Disamping itu, tidak bisa disangkal bahwa sebagian wanita juga membiasakan diri mengumbar aurat dan sensualitasnya di ruang publik. Mereka tidak malu lagi mempertontonkan lekukan tubuhnya dalam pakaian ketat atau terbuka. Iklan dan tayangan film di televisi turut mendorong kaum Hawa untuk tidak risih lagi mempertontonkan aurat mereka di muka umum. Padahal sebuah studi oleh Georgia Gwinnett College, AS, memperlihatkan bahwa pada otak lelaki terjadi efek seperti saat seseorang meminum miras atau obat-obatan bila melihat lekuk tubuh wanita yang ramping dan seksi (kompas.com, 26/2/2010).


Peluang terjadinya kejahatan terhadap wanita makin besar oleh minimnya jaminan rasa aman bagi masyarakat. Kejahatan terhadap wanita mudah terjadi tempat umum, di angkutan umum, terminal, dsb. Keberadaan aparat keamanan belum mampu memberikan jaminan rasa aman, terlebih bagi kaum wanita.


Rasa keadilan bagi kaum wanita juga semakin sulit diperoleh. Hukuman yang dijatuhkan pada pelaku kejahatan tidak memberi efek jera. Hukumannya terlalu ringan dan tidak berempati pada korban. Vonis hukuman terhadap pelaku pemerkosaan, misalnya, terbilang rendah. Dalam Pasal 285 KUHP, hukuman bagi pelaku pemerkosaan paling lama dua belas tahun. Hukuman ini dianggap masih terlalu ringan. Apalagi di pengadilan para pemerkosa sering mendapat vonis yang ringan. Pelaku tindak pemerkosaan di Bekasi yang terjadi pada tahun 2010, misalnya, hanya divonis 4 tahun penjara (detiknews.com, 27/1/2010).


Islam Melindungi Wanita


Syariat Islam telah menempatkan wanita sebagai mitra yang kedudukannya setara dengan kaum pria. Di dalam al-Quran, seruan untuk beriman dan melaksanakan hukum Allah diberikan sama kepada pria maupun wanita. Kaum wanita bukanlah warga kelas dua yang boleh ditindas oleh kaum pria, termasuk oleh suami mereka. Nabi saw. bersabda:


إنÙ‘َمَا اÙ„نÙ‘ِسَاءُ شÙŽÙ‚َائِÙ‚ُ آÙ„رÙ‘ِجاÙ„ِ
Sesungguhnya wanita itu adalah saudaranya para pria (HR. Ahmad)
Lebih dari itu, syariat Islam juga memberikan perlindungan kepada wanita secara menyeluruh. Islam menutup peluang terjadinya kejahatan terhadap wanita. Islam menghalangi apa saja yang bisa mendorong dan memicu hal itu.


Diantaranya, Islam mewajibkan masyarakat untuk menjaga interaksi sosial di antara mereka. Antara pria dan wanita tidak boleh bercampur baur. Pria dan wanita wajib menutup aurat, saling menjaga pandangan dan menghindari khalwat. Islam mewajibkan wanita untuk berkerudung dan berjilbab ketika beraktifitas di kehidupan umum. Islam pun melarang wanita bertabarruj menampakkan kecantikan dan perhiasan kepada pria bukan mahramnya. Islam menghalangi semua bentuk pornografi dan pornoaksi. Siapa saja yang melanggarnya berarti melakukan kriminal dan harus dijatuhi sanksi ta̢۪zir.
Disamping itu, Islam mewajibkan pria menanggung nafkah bagi wanita. Wanita tidak beri beban mencari nafkah. Allah SWT. berfirman:


وَعÙŽÙ„ÙŽÙ‰ ٱÙ„ْمَوْلُودِ لَهُÛ¥ رِزÙ’قُهُنÙ‘ÙŽ وَكِسÙ’وَتُهُنÙ‘ÙŽ بِٱÙ„ْمَعÙ’رُوفِ
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf. (QS. Al-Baqarah: 233).


Dengan begitu para wanita tidak akan banyak menghabiskan waktu mereka di ruang publik dengan bercampur baur dengan pria yang bukan mahram, yang membuka peluang terjadinya kejahatan seksual pada mereka.


Syariat Islam tidak mentolerir adanya warga yang terlantar akibat ketiadaan pencari nafkah. Negara berkewajiban menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Jika tidak ada pria atau kerabat yang bisa menanggungnya, maka nafkah seseorang, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi tanggungan baitul mal (negara). Hal itu telah dicontohkan oleh Nabi saw. Beliau bersabda:


« أَنَا أَوْلَى بِÙƒُÙ„ِّ مُؤÙ’مِنٍ مِنÙ’ نَفÙ’سِهِ مَنÙ’ تَرÙŽÙƒَ مَاÙ„اÙ‹ فÙŽÙ„أَهÙ’لِهِ وَمَنÙ’ تَرÙŽÙƒَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَإِÙ„َىÙ‘ÙŽ وَعÙŽÙ„َىÙ‘ÙŽ »
Aku lebih berhak dengan setiap mukmin dari dirinya sendiri, siapa yang meninggalkan harta maka untuk keluarganya, dan siapa yang meninggalkan hutang atau keluarga yang terlantar, maka datanglah kepadaku dan menjadi tanggunganku (HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibn Majah dan Ahmad)


Dengan semua itu, peluang terjadinya kejahatan terhadap wanita terutama kejahatan seksual, bisa dikatan benar-benar ditutup oleh Islam. Jika dengan itu masih terjadi kejahatan itu, maka Islam menjatuhkan sanksi hukum yang keras yang bisa memberikan efek jera mencegah orang lain melakukan kejahatan itu. Bagi para pemerkosa, dia akan dijatuhi sanksi jilid 100 kali bagi pelaku yang belum menikah dan rajam hingga mati bagi yang telah menikah. Dan jika pelaku juga membunuh korbannya maka terhadapnya juga dijatuhkan had pembunuhan sesuai dengan jenisnya. Yaitu ia diqishash (di balas bunuh), kecuali dimaafkan oleh ahli waris korban. Namun pelaku itu harus membayar diyat kepada ahli waris korban sebesar 100 ekor unta atau 1000 dinar (4.250 g) emas atau 12.000 dirham (35.700 g) perak, atau dengan uang yang senilai yang untuk saat ini jika diasumsikan harga emas Rp. 500 ribu maka diyat untuk satu korban pembunuhan Rp 2,125 miliar.


Sebagai ilustrasi, pelaku pemerkosa dan pembunuh mahasiswi Bina Nusantara, dia bisa dijerat pasal berlapis; penculikan, penganiayaan, pemerkosaan hingga pembunuhan. Sanksi yang akan mereka dapatkan adalah penculikan yang disertai penyiksaan yakni penjara hingga 5 tahun, sanksi jilid 100 kali atau rajam tergantung status pernikahan pelakunya, dan hukuman mati bila keluarga korban menuntut qishash, atau membayar diyat 1000 dinar (4250 g) emas atau Rp 2,125 miliar kepada keluarga korban.


Wahai kaum muslim!


Sudah nampak jelas kebatilan dan kerusakan sistem kapitalisme demokrasi. Sistem ini telah gagal melindungi kaum wanita. Bahkan sistem kapitalisme demokrasi itu justru menjadi sebab mendasar dari berbagai kejahatan terhadap wanita. Karena itu sudah selayaknya sistem itu segera kita tinggalkan.


Juga sudah nampak jelas bahwa kemuliaan, kehormatan, harkat dan martabat kaum wanita hanya bisa dipelihara dan dijaga melalui penerapan syariah Islam. Maka kesedihan dan kegeraman kita karena banyaknya kejahatan dan ancaman terhadap kaum wanita; dan besarnya harapan kita agar kaum wanita yang merupakan ibu, saudari, anak perempuan kita terjaga kemuliaan, kehormatan, harkat dan martabatya; maka semua itu hendaknya kita wujudkan dengan bersungguh-sungguh berjuang mewujudkan penerapan syariah Islam secara utuh di negeri ini dalam bingkai Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. [Wallâh a'lam bi ash-shawâb].


Komentar Al Islam:


Hasil penelitian LP3E Kadin menunjukkan selama ini perusahaan terbebani biaya siluman cukup besar. Akibat biaya siluman itu, pengusaha kemudian membebankan biaya produksi ke upah buruh yang minim (Media Indonesia, 4/2)


1. Pangkal masalah itu adalah sistem politik demokrasi yang mahal biaya.
2. Menambah bukti demokrasi menjadi ancaman bagi penguasa dan buruh sekaligus.
3. Terapkan sistem Islam, niscaya penguasa dan buruh sama-sama sejahtera.


Indonesia Saraswati, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas: â€Å“Kelompok multietnis lebih terikat dengan budaya-budaya partikularnya dibandingkan dengan Indonesia sebagai satu kesatuan dari budaya-budaya tersebut”. (Kompas.com, 4/2).


1. Ikatan nasionalisme adalah ikatan yang lemah dan rendah mutu ikatannya, terbukti ia sering menciptakan konflik antar suku bangsa dan antar negara.
2. Rasul saw menyebut ashabiyah adalah muntinah (menjijikkan) dan harus ditinggalkan.
3. Hanya Islam satu-satunya ikatan yang sanggup menghilangkan perbedaan suku bangsa, ras, bahasa dan warna kulit.

Para Pemimpin Islam Moderat Lebih Menyakini Demokrasi Daripada Islam

Para Pemimpin Islam Moderat Lebih Menyakini Demokrasi Daripada Islam

Rabu, 08 Februari 2012 02:15

Redaksi



Syabab.Com - Para pemimpin â€Å“Islam moderat” yang menggantungkan kekuasaan di punggung demokrasi memperlihatkan betapa senangnya mereka dalam permainan demokratis. Mereka sangat antusias memperlihatkan hal itu di depan Barat dengan tampilan sebagai para sekuler, yang menampakkan bahwa mereka sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan Islam.



Pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos yang diselenggarakan di Swiss pekan lalu, Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali memimpin delegasi Tunisia di Forum tersebut. Bahkan dalam kesempatan itu ia tampil seakan pemimpin liberalis Barat. Sehingga dunia Barat sangat puas dengan orientasi negara Tunisia yang demokratis. Ia menyerukan investasi untuk pariwisata melalui peran para pemandu wisata, serta memberikan jaminan kepada Barat dengan segala orientasi kecuali orientasi Islam. Ia pun mengemis pada perusahaan dan pengusaha asing untuk berinvestasi di negara yang disebutnya negara demokratis Tunisia.



Bahkan ia menegaskan bahwa rezim baru di Tunisia melepas dari semua hubungan dengan Islam, sekalipun hanya sekedar nama. Ia berkata: â€Å“Saya tidak ingin menyebut sistem yang baru dengan nama Islam politik. Kita harus hati-hati dalam memilih istilah.”

Ia menambahkan: â€Å“Kami sangat mengandalkan dukungan teman-teman kami di Eropa dan Amerika Serikat . Ingat, Tunisia adalah negara yang terbuka untuk semua negara tetangga, khususnya negara-negara Eropa.”



Begitu pula orang-orang seperti Abdullah bin Kiran Perdana Menteri Maroko, Abdul Mun̢۪im Abul Futuh calon presiden Mesir dan Amr Khalid yang lebih bangga mempromosikan demokrasi dari pada Islam. Masing-masing mereka menunjukkan di Davos tentang sejauh mana keyakinan mereka pada demokrasi, dan ketidakpercayaan mereka pada Islam. [al-aqsa.org/htipress/syabab.com]


http://syabab.com/akhbar/dunia/2358-para-pemimpin-islam-moderat-lebih-menyakini-demokrasi-daripada-islam.html

Pangdam Jaya Tempatkan Buruh Sebagai Musuh

Pangdam Jaya Tempatkan Buruh Sebagai Musuh

Rabu, 08/02/2012 10:18 WIB

Pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris yang mewakafkan diri untuk menghadapi aksi buruh merupakan bentuk nyata pelanggaran terhadap konstitusi, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit. Pernyataan itu menunjukkan TNI menjaidikan buruh sebagai musuh dengan pilihan, membunuh atau dibunuh.

Demikian mengemuka pada diskusi bertema "Penggunaan TNI untuk Menghadapi Demo; Pelanggaran UUD 45” yang diselenggarakan Rumah Perubahan 2.0, Selasa (7/2). Diskusi menghadirkan praktisi hukum Johnson Panjaitan, Mantan Kaster TNI Mayjen (Purn) Saurip Kadi, Pengamat Politik Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, pengamat konflik internasional Teguh Santosa, dan WakilKetua DPD Laode Ida sebagai pembicara. Diskusi dipandu Adhie M Massardi.

“Pernyataan Waris itu telah menempatkan buruh dan rakyat sebagai musuh.Terhadap musuh, kemungkinannya hanya dua, membunuh atau dibunuh. Namun karena tentara punya senjata, maka sudah pasti yang terbunuh adalah rakyat. Bukankah konstitusi menyebutkan tugas TNI adalah mempertahankan,memelihara, dan melindungi keutuhan dan kedaulatan negara? Kenapa justru buruh yang mereka jadikan musuh?” tukas Johnson.

Pernyataan yang lebih keras datang dari Saurip. Menurut dia, Waris telahnyata-nyata melanggar konstitusi. Apa yang dikatakannya itu, lanjut dia,merupakan bagian dari bentuk kekerasan negara terhadap rakyat. “Waris harus tahu, buruh dan rakyat bukanlah musuh negara. Ini harus dihentikan. Kitajangan takut dituduh anarkis. Bahkan kudeta pun sah saja, kalau yangdiperjuangkan adalah kepentingan rakyat,” ujar Saurip dengan geram.

Penyakit lama tentara

Sementera itu, Teguh menilai pernyataan Pangdam Jaya mengisyaratkan kambuhnya penyakit lama tentara, yaitu ingin kembali ke panggung politik.Lewat pernyataan itu, opini rakyat sedang digiring seolah-olah negara dalam keadaan darurat, sehingga perlu pemerintahan yang kuat dan tindakan tegastentara.

“Ini penyakit lama militer yang merasa superior. Mereka merasa seolah-olah militer lah yang menentukan ada-tidaknya negara. Padahal gagasan kebangsaan tidak dibangun oleh militer. Badan Keamanan Rakyat/BKR dan Tentara KeamananRakayat/TKR baru muncul setelah tahun 1945. Bangsa ini dibangun oleh tokoh-tokoh sipil, seperti Soekarno, Hatta, Natsir, Cipto Mangunkusumo, KiHajar Dewantoro, dan lain-lain. Seharusnya Pangdam menilai para koruptor itulah musuh negara yang telah berlaku anarkis lewat Banggar, korupsi, jualbeli pasal dan lainnya. Silakan Pangdam habisi mereka, bukan justrumemusuhi buruh,” papar Teguh.

Perjuangkan hak dasar

Menurut Herdi, tidak sepatutnya tentara menjadikan buruh sebagai musuh yangharus dimusnahkan. Para buruh yang berdemo itu, semata-mata berjuang karena upah yang diterima sangat rendah. Pernyataan Waris semakin menguatkan kesan, bahwa tentara berprinsip maju tak gentar membela yang bayar.

“Di zaman revolusi, tentara hidup dari bantuan dan partisipasi rakyat.Setelah gerilya, mereka ke desa-desa minta makan nasi, ketela, dan lainnya dari rakyat. Rakyat adalah air dan tentara ikannya. Kenapa sekarang tentara mau membasmi rakyat. Ini membuktikan bahwa sistem kita masih menggunakan sistem kolonial,” kata Herdi.

Laode ida menyebut wajar dan sudah seharusnya bila buruh memperjuangkan hak-haknya. Lagi pula, buruh hanya minta tambahan upah Rp 200.000/bulan. Sementara para anggota DPR, pejabat, dan petinggi militer minum jus yang harganya Rp 75.000/gelas. Ini jelas ketimpangan yang sangat berlebihan. Tragis dan ironisnya, justru tentara akan memusuhi rakyat yang memperjuangkan hak-hak dasarnya.

“Waris ingin cari muka ke SBY dengan melanggar konstitusi, Sapta Marga, danSumpah Prajurit. Kita harus mendesak SBY agar mencopot waris. Pers harusterus-menerus menyuarakan desakan ini. TNI berasal dari rakyat, dibayardengan uang rakyat. Tidak ada alasan bagi TNI untuk melawan dan berhadapan dengan rakyat,” ujar Laode.

“Bersyukur”

Berbeda dengan para pembicara lain, Johnson justru merasa bersyukur dengan adanya pernyataan Pangdam. Dia menilai Waris justru telah jujur menunjukkan jati dirinya sebagai tentara yang menindas. Sikap itu juga kian menegaskan dominannya demokrasi transaksional di semua lini. Bukan hanya melibatkan para eksekutif, yudikatif, dan legislatif, tapi juga aparat kemananTNI-Polri.

“Kapolri jelas-jelas mengakui anggota Polri yang menjaga Freeportmemperoleh Rp 1,250 juta dari Freeport. Bagaimana kalau sekarang rakyatmengumpulkan uang, dan membayar tentara atau polisi Rp 2 juta, lalu kita minta mereka menangkap dan menembaki koruptor? Bukankah bayaran dari rakyatlebih besar dibandingkan yang mereka terima dari para cukong kapitalisitu?” tukas Johnson.

Sehubungan dengan itu, pengacara senior ini menilai tidak cukup hanya mendesak agar Waris dicopot. Harus ada evaluasi total terhadap TNI.Pernyataan Pangdam Jaya itu sekali lagi menunjukkan tidak berjalannya reformasi di tubuh aparat, baik TNI maupun Polri. MZS

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/pangdam-jaya-tempatkan-buruh-sebagai-musuh.htm

Gerakan Anti FPI JIL Direspon Pengguna Twitter Dengan Gerakan Indonesia Tanpa JIL

Gerakan Anti FPI JIL Direspon Pengguna Twitter Dengan Gerakan
Indonesia Tanpa JIL

Diposting Senin, 13-02-2012 | 13:36:22 WIB

Merespon gerakan aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), yang mengusung
Gerakan Indonesia Tanpa FPI, di twitterland justru muncul kontra
gerakan itu bertajuk Gerakan Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam
Liberal_red).

Sebelumnya, entah mendapat ide darimana, puluhan aktivis JIL berencana
mengadakan perayaan Hari Valentine (Valentine's Day) dengan membuat
aksi di bundaran HI. Rencana aksi tersebut kemudian disebarluaskan
oleh para aktivis JIL melalui media jejaring sosial twitter .

Bukannya memperoleh dukungan luas dari twitterland , kicauan-kicauan
dari para aktivis JIL itu justru memperoleh reaksi berlawanan dari
banyak pengguna twitter . Beberapa dari mereka memberikan kode hastag
#indonesiatanpaJIL sebagai respon kode hastag #indonesiatanpaFPI .

Reaksi beberapa pengguna twitter itu kemudian menjadi kicauan yang
diikuti oleh banyak pengguna twitter lain. Beberapa diantara mereka
merasa jengah membaca kicauan-kicauan dari para JIL yang memenuhi TL.

Berdasarkan pantauan redaksi Muslimdaily.net, hastag
#indonesiatanpaJIL pun mulai banyak di- retwit para pengguna twitter .
Menariknya, ketika ada salah seorang pengguna twitter menyampaikan
twit berisi, "Apakah anda setuju INDONESIA TANPA JIL (Jaringan Islam
Liberal)? " gerakan #indonesiatanpaJIL di twitter pun makin seru
karena banyak yang merespon setuju.

Berikut beberapa jawaban mereka yang terpantau redaksi dalam hastag
#indonesiatanpaJIL .

@Im_Hanif_A : sangat setuju karena hanya meresahkan bangsa indonesia
@Cempaka_Ry : Yeah. Yeesss setuju akuh....
@isroorson : sangat setuju
@vannjoo : setoedjoe..!!
@gatse8 : dukungan SEJUTA CINTA #IndonesiaTanpaJIL
@Yukosiswanto dukung #IndonesiaTanpaJIL
@ojih_theXmen dukung SEJUTA CINTA #IndonesiaTanpaJIL
@bayuprioko berkah
@Gatz_Raditya dukung #IndonesiaTanpaJIL
@sayaryan SETUJU!!
@teguh_h84 dukungan SEJUTA CINTA #IndonesiaTanpaJIL
@masadisutrisno BANGET
@fauzibaadilla merespon dengan me-retwit bersama pengguna twitter lainnya.
dll.


Sebelumnya, Gerakan Indonesia Tanpa FPI yang didukung hanya oleh
puluhan orang aktivis itu menyatakan penolakan segala bentuk
penggunaan kekerasan yang dianggap biasa dilakukan oleh FPI dalam
penyelesaian kasus dalam pertemuan mereka di kawasan Cikini, Ahad
(12/2/2012).

Kemudian sebagai kelanjutan, aktivis JIL berencana mengadakan aksi
massa pada 14 Februari 2012, tepat pada Hari Valentine. Aksi mereka
akan berlangsung di bundaran HI pada pukul 16.00.

Mereka ingin merayakan Valentine dengan mengusung tema anti-FPI.
Menurut mereka hari Valentine yang dianggap 'Hari Kasih Sayang' adalah
hari anti FPI yang dianggap suka kekerasan dan tidak punya kasih
sayang.

Gerakan Menutup Aurat

Jauh sebelum bergulirnya agenda JIL mengadakan aksi di bundaran HI,
aktivis muslim di Indonesia sudah merencanakan Gerakan Menutup Aurat
di bundaran HI pada tanggal 14 Februari 2012. Gerakan Menutup Aurat
juga diikuti oleh sejumlah aktivis Islam di seluruh Indonesia dan di
beberapa negara. (baca beritanya di Lawan Hari Valentine Dengan
Gerakan Menutup Aurat )

http://muslimdaily.net/berita/lokal/gerakan-anti-fpi-jil-direspon-pengguna-twitt\
er-dengan-gerakan-indonesia-tanpa-jil.html

Innalillahi, di hadapan 128 Dubes SBY Nyatakan Tak Larang Ahmadiyah

Innalillahi, di hadapan 128 Dubes SBY Nyatakan Tak Larang Ahmadiyah

JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan situasi dan perkembangan isu kepada seluruh duta besar di Indonesia.

Di hadapan 128 perwakilan negara tersebut, SBY membahas berbagai isu, termasuk agama. Dengan berdiplomasi SBY mengungkapkan keanekaragaman budaya, agama, dan etnis, menjadi ciri bangsa ini.

Namun sayangnya SBY kembali menegaskan pembelaannya terhadap Ahmadiyah, dimana pemerintah tidak pernah melarang bahkan mengakomodir kebebasan rakyat untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya termasuk bagi rakyat Indonesia penganut Ahmadiyah. Lebih dari itu SBY menyatakan pemerintah berjanji akan memfasilitasinya. "Ahmadiyah, negara tidak melarang tetapi negara mengatur," ujar SBY di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (15/2/2012).

Ketika ajaran agama masuk ke Tanah Air dan diyakini oleh sekelompok masyarakat, kata SBY, maka tugas negara mengakomodir dan menjamin hak-hak tiap warga negara untuk menjalankan ajaran keyakinan yang dianutnya.

"Ketika ada ajaran yang berbeda, itu harus mendapatkan keyakinan dan itu tugas negara menata dan mengaturnya agar tidak terjadi benturan. Jadi saya mengatakan we do regulate, semua untuk kebaikan," kata SBY.

SBY yang tak sepatah kata pun mengakomodir penolakan umat Islam terhadap kesesatan Ahmadiyah justru menyatakan kendala Ahmadiyah hanyalah permasalahan perizinan sarana ibadah dan distorsi pemahaman dengan masyarakat sekitar. "Ini sebetulnya masalah perizinan, masalah dengan masyarakat lokal. Kami terus mengelola dengan pendekatan hukum dan sosial," kata SBY.

Seperti diketahui bahwa penolakan umat Islam terhadap aliran sesat Ahmadiyah sudah berlangsung bertahun-tahun. Dari mulai MUI Pusat hingga ulama dunia pun telah mengeluarkan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah.

Di Indoensia sendiri sudah pernah diterbitkn SKB tentang Ahmadiyah, namun menurut Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab SKB tersebut banci, hal inilah yang mendorong FUI yang memayungi ormas-ormas Islam di Indonesia meminta Presiden SBY menelurkan Kepres pembubaran aliran sesat Ahmadiyah, FUI bahkan pernah menyerukan “Bubarkan Ahmadiyah atau Revolusi.”

Hingga detik ini Kepres tersebut tak pernah terbit, bahkan SBY terang-terangan membela Ahmadiyah, akankah FUI kembali menyerukan revolusi?” (widad/inl)

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/02/16/17766/innalillahi-di-hadapan-128-dubes-sby-nyatakan-tak-larang-ahmadiyah/

Jubir HTI: Yang Lebih Anarkis dari FPI Kok Tidak Dibubarkan?

Jubir HTI: Yang Lebih Anarkis dari FPI Kok Tidak Dibubarkan?

Pemerintah dan gerombolan liberal kembali mewacanakan pembubaran ormas anarkis
pasca tindak anarkis yang dilakukan sekelompok orang yang menentang kedatangan
ormas Islam Front Pembela Islam (FPI) ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Anehnya, wacana tersebut mengarah pada pembubaran FPI saja, tidak kepada
kelompok anarkis yang menolak FPI tidak pula pada ormas atau pun orpol yang jauh
lebih anarkis bila dibanding dengan FPI.

Bukti pemerintah diskriminatif ? Dan bagaimana pandangan Islam terkait
kekerasan? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan mediaumat.com Fatih
Mujahid dengan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto.
Berikut petikannya.

Apa motif sebenarnya dari aksi penolakan kelompok tertentu kepada FPI di
Palangkaraya?

Kalau yang tersurat artinya apa yang mereka sampaikan dan diberitakan oleh media
adalah mereka menolak kedatangan FPI. Mereka beralasan, "kehadiran FPI di
Palangkaraya ataupun Kalimantan Tengah dapat memicu konflik horizontal,
mengingat FPI sering bertindak anarkis". Itu yang terbaca di media massa.

Tapi kita meragukan hal tersebut kalau yang mereka persoalkan anarkisme FPI,
maka sesungguhnya ada banyak ormas di Indonesia banyak melakukan tindakan
anarkisme yang jauh lebih parah dari yang diperbuat FPI. Bahkan sejumlah parpol
lebih parah lagi. Lihat saja, bila parpol tersebut kalah dalam Pilkada, tidak
sedikit yang bertindak anarkis.

Kalau FPI dikatakan bertindak anarkis, bukankah tindakannya pun sudah sudah
diproses secara hukum. Ditangkap pelakunya, diadili bahkan dimasukkan dalam
penjara. Proses hukumnya sudah berjalan dan selesai. Mengapa harus dirisaukan?
Karenanya kami meragukan motif itu.

Jadi, kami mengecam tindak anarkis yang menolak kedatangan FPI ke Palangakraya,
Kalimantan Tengah itu. Karena tindakan itu sama sekali tidak mendasar apalagi
kenyataannya, FPI datang untuk membuka cabang dan untuk menghadiri Perayaan
Maulid Nabi. Artinya, kegiatan itu adalah kegiatan dakwah. Jadi, bagaimana
mungkin orang yang hendak berdakwah ditindak seperti itu melalui kekerasan dan
semena-mena? Saya kira itu tidak beradab.

Kalau mereka persoalkan anarkisme FPI, apa bedanya dengan yang mereka lakukan
itu? Mereka berdemo di bandara dan itu kan dilarang oleh undang-undang apalagi
sampai masuk ke airport, mengacungkan senjata tajam dan mengancam ingin
membunuh. Itu sendiri sudah merupakan anarkisme.

Dan setelah delegasi FPI diterbangkan ke Banjarmasin, mereka kemudian bergerak
dan membakar panggung yang bakal dipakai acara Maulid lalu merusak toko-toko
yang mereka sangka milik pendukung acara Maulid itu. Ini anarkisme!

Mereka persoalkan anarkisme yang dilakukan FPI, lalu mereka melakukan anarkisme
itu sendiri. Apa maksudnya itu? Kemudian, bahwa ini negeri mayoritas Muslim dan
kewajiban Muslim itu berdakwah di mana pun dan tidak boleh ada hambatan dalam
dakwah. Dan tidak boleh menghalangi rakyat Indonesia untuk datang kemana pun.

Coba bayangkan, kalau ada satu orang atau sekelompok yang tidak suka orang itu,
kemudian menolak kehadiran orang yang tidak disuka itu maka akan merembet ke
mana-mana, misalkan ketika orang Betawi merasa tersinggung dan Teras Narang
datang ke sini (Jakarta) dan ditolak di Jakarta bagaimana coba? Jadi akan timbul
kekacauan ini akan menjadi bibit anarkisme yang akan lebih besar nantinya.

Lantas mengapa kelompok Dayak melakukan itu?

Kami menolak kalau itu dikatakan kelompok Dayak. Karena pada faktanya Dayak
Muslim dan FPI datang ke sana itu justru untuk membantu orang-orang Dayak yang
bersengketa lahan dengan sejumlah perusahaan sawit. Jadi FPI datang untuk
menolong mereka. Saya kira ini ada orang-orang tertentu yang memprovokasi dan
memanfaatkan sentimen ras untuk mengadu domba antar warga masyarakat.

Gerombolan liberal merespon insiden itu dengan kampanye "Indonesia tanpa FPI".
Komentar Anda?

Apa urusan mereka begitu, kalau memang mereka anti FPI karena FPI sering
bertindak anarkisme mestinya mereka juga mempersoalkan gerombolan yang masuk ke
Bandara dan membakar panggung dan merusak toko lalu mengancam membunuh! Kalau
betul mereka ingin Indonesia katanya tanpa kekerasan, berarti harus juga tanpa
ada orang-orang yang melakukan anarkisme di sana dan juga tanpa Ormas dan Orpol
yang terbukti melakukan tindakan anarkisme!

Apakah mereka berani mengatakan Indonesia tanpa PDI P misalkan.

Memang PDI P kenapa?

Kan PDI P pada waktu Pilkada di Tuban kalau tidak salah juga melakukan tindakan
anarkisme, membakar gedung pemerintahan di sana. Atau ketika Megawati kalah
melawan Gus Dur, kan massa PDI P dulu mereka juga membakar rumah orang tua Pak
Amien Rais. Kalau mereka konsisten menolak anarkisme mestinya hal begini juga
dipersoalkan! Tapi kan mereka tidak pernah mempersoalkan itu. Jadi mereka hanya
menunggangi saja isu ini untuk mendiskreditkan kelompok Islam dalam hal ini FPI.

Saya bukan bermaksud mendukung tindakan anarkisme, tetapi marilah kita
profesional. Kalau FPI melakukan tindakan kekerasan dan sudah melanggar hukum
maka itu saja dipersoalkan, saya kira ini sudah dilakukan, dan FPI sudah
menerima itu. Jadi apa urusannya kaum liberal mempersoalkan organisasinya? Kalau
orang-orang liberal ini konsisten harusnya menyerukan siapa saja yang melakukan
tindakan kekerasan harus dibubarkan. Jadi mengapa hanya FPI saja yang
dipermasalahkan?

Bukan hanya gerombolan liberal, pemerintah pun nampak diskriminatif terhadap
FPI. Benarkah?

Kalau pemerintah selalu menunjuk hidung persoalan anarkisme pada FPI, tapi tidak
pada yang lain, dalam hal ini orang-orang yang menolak kedatangan delegasi FPI,
maka pemerintah diskriminatif.

Apakah akan dihubung-hubungkan dengan revisi UU ormas?

Iya itu sama, bahwa itu tidak relevan karena persoalannya itu bukan pada
pengaturan di level undang-undang tapi di level setting sistem politik yang ada.
Kalau UU Ormas ini diperbaharui maka tidak akan menyelesaikan masalah.

Terlepas dari itu semua, bagaimana Islam mensikapi kekerasan?

Islam agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai rahmat.
Rahmat itu adalah seluruh kebaikan, ketentraman, kesejahteraan, kemudiaan
kedamaian. Selain mengatur soal-soal seperti itu, Islam pun mengatur pula
masalah kekerasan. Islam bukan tidak setuju dengan "kekerasan" dan juga tidak
setuju bila kita "selalu bertindak dengan kekerasan".

Islam mengatur kapan kita melakukan kekerasan dan kapan kekerasan itu tidak
boleh dilakukan. Ketika itu kita dalam rangka mendidik anak umur 10 tahun. Dia
tidak mau juga melakukan sholat, maka boleh dipukul dengan pukulan yang tidak
menyakitkan. Itukan salah satu bentuk kekerasan dalam rangka mendidik.

Ketika kita diserang maka kita harus melawan. Dan melawan itu dengan jihad dan
pasti melakukan kekerasan. Jadi kekerasan itu ada pada tempatnya, kita tidak
boleh menolak tapi juga kita tidak boleh serampangan melakukannya. Jadi kalau
kita kembali pada Islam maka kita akan tahu kapan kekerasan itu harus dilakukan
dan kapan kekerasan itu tidak boleh dilakukan.(mediaumat.com, 16/2/2012)


http://hizbut-tahrir.or.id/2012/02/16/jubir-hti-pemerintah-diskriminasi-terhadap\
-fpi/