Sunday, July 4, 2021

PENGHANCURAN BERHALA

 PENGHANCURAN BERHALA. 

@Abi Qostantin


Setiap berhala mesti dihancurkan. 

Berhala fisik yang terlihat ataupun yang tak terlihat. 


Rasulullah saw datang dengan 10.000 pasukan ke Mekkah untuk menghancurkan berhala. 

Mekkah penuh berhala saat itu. 

Dan berhala itulah yang menjadi institusi setan (alat),  yang selama ini menciptakan penolakan dakwah dan peperangan terhadap risalah nabi saw. 


Saat itu Abu Sofyan (Pemimpin Mekkah) berdiri tegak dengan 2 pedang yang terangkat,  siap menghadapi Rasulullah saw.


Rasulullah saw lalu mendekati Abu Sofyan,  dan berseru :

" Siapa saja yang masuk Mesjidil Haram,  maka dia kan selamat.  Dan yang masuk rumahnya menutup pintunya, dia  aman. Dan siapa saja yang masuk ke rumah Abu Sofyan, dia pasti aman".


Abu Sofyan seketika itu langsung menelan ludahnya sendiri. 

Kedua pedangnya diturunkan perlahan-lahan. 

Jiwanya yang gersang penuh buruk sangka kepada Rasulullah saw, seolah ditampar untuk bisa mempercayai realitas. 

Bahwa Rasulullah saw dan risalahnya tidak datang untuk mencuri posisinya. 


Duhai Muhammad saw... 

Betapa mulai akhlakmu,  akulah yang kejam selama ini kepadamu.

Abu Sofyan tertunduk lalu pulang ke rumahnya mencoba mempercayai posisinya yang baru saja disahkan oleh orang yang paling dimusuhinya. 


Penaklukan Mekkah adalah penghancuran berhala. Bukan pembasmian nyawa dan martabat. 


Martabat dicapai karena prestise ditengah masyarakat sebagai penanggung jawab sosial. 

Selama bukan untuk berhalamu, maka martabatmu akan tetap engkau yang punya. 


Setan bersemayam pada setiap berhala. Sejak dari jaman Raja Namrud hingga di jaman ini. 

Berhala jaman sekarang adalah berhala pemikiran. 

Demokrasi, sekularisme,  kapitalisme, nasionalisme dan komunisme adalah berhala model baru,  tempat setan memanggil-manggil. 


Dan banyak umat islam saat ini yang menggadaikan martabatnya pada berhala ini. 


Berhala pemikian kufur inilah yang akan dihancurkan ketika Kh1lafh Islam tegak.

Sedangkan martabat manusia tetap pada posisinya selama mau tunduk bertahkim pada hukum Allah swt.

No comments: