Saturday, December 6, 2014

debat


Abu Ibrahiem Full

Ini salah satu perdebatan saya dg muslim yg sekuler di Sydney beberapa
tahun lalu.

Mereka juga mengatakan hal yg sama dg pandangan musuh2 ISLAM bhw
umat Islam itu jauh tertinggal dg barat. Dg mengambil data di Pakistan,
Bangladesh, Indonesia dan negara muslim yg berkembang-kempis
lainnya.

Koruptornya mayoritas Islam, yg tawuran mayoritas anak2 orang Islam,
yg jorok dan kotor orang Islam dan banyak lagi stigma yg disematkan
kpd masyarakat dan negri (bukan negara) Islam yg intinya Islam adalah
brengsek!

Bahkan yg paling extreme lagi ia katakan bhw yg maling sendal di Mesjid
pun orang Islam. Sementara kalau di Mesjid ada piano maka pasti bakal
hilang. Mereka membandingkan itu semua dg sebagian negara Eropa dan
Australia.

Bagi saya melihat hal itu adalah analisa dangkal yg tdk cerdas.
Karena mereka maling2 itu, koruptor2 itu ataupun para orang2 brengsek
itu dididik di sekolah2, di masyarakat serta media dan pergaulan
bukanlah pendidikan yg Islami akan tetapi pendidikan yg kufuri.
Sekularisasi, Liberalisasi, Demokrasi, dll. Tdk ada kehidupan yg syar'i pd
wilayah publik.

Seharusnya justru yg disalahkannya adalah kehidupan Barat dan sistim
hidupnya.

Itu analisa pertama. Adapun yg kedua dilihat dari mayoritas agama
penduduknya: Didalam sample2 yg dikemukakan oleh mereka selalu di
negara2 itu. Mereka tdk menganalisa Mexico, Brazil, Afrika Selatan
bahkan AS di negara2 bagiannya. Kalau mereka mau fair maka kristen
juga seharusnya di negara2 ini brengsek. Bahkan secara konstitusional
dan institusi negara Eropa dan AS adalah penjahat dunia. Tp saya tdk
akan berfikir sbgmn orang2 yg dangkal yg mendebat saya. Karena
penyebab itu adalah bukannya agama akan tetapi sistim hidup dan sistim
ketata negaraan. Yaitu sistim yg bukan sistim Islam alias Khilafah.
Jd jika mau membandingkan haruslah bandingkan dg zaman. Yaitu
zaman atau era Khilafah dg era Colonialism saat ini. Inilah yg cerdas.
Untuk itu marilah kita tegakkan sistim Islam dan tinggalkan sistim kufur
Barat ini. — 

surat terbuka yg menolak ahok

Abu Zufar Al Musaid
SURAT TERBUKA UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU YANG MENOLAK AHOK.
Kalau kita sedikit saja mau berpikir mendalam, akar dari masalah ini
sebenarnya adalah karena diterapkannya sistem kufur demokrasi. Karena
demokrasilah yang mebuat orang kafir seperti Ahok bisa menjadi seorang
pemimpin.
Demokrasi mempersilakan siapa saja berkuasa dan menjadi seorang
pemimpin, asal tidak menerapkan Islam atau berlandaskan kepada syariah
Islam.
Menurut cara pandang demokrasi, adalah melanggar demokrasi itu sendiri
jika menolak orang yang terpilih secara konstitusional, meskipun orang
yang terpilih tersebut kafir.
Oleh karena itu wahai saudaraku, sadarlah bahwasannya demokrasi itu
bukan untuk Islam.
Hanya Khilafah sistem Islam warisan Nabi yang menutup kemungkinan
peluang orang kafir untuk menjadi seorang pemimpin.
Jadi jika tidak mau dipimpin orang kafir, CAMPAKKAN DEMOKRASI &
TEGAKKAN KHILAFAH....!!

presiden tanpa harapan

Presiden Tanpa Harapan
Oleh: H.M Ismail Yusanto

Jokowi, A New Hope. Itulah judul kulit muka majalah Time Asia
terbaru edisi akhir Oktober 2014 menyambut pelantikan Presiden
Jokowi. Benarkah rezim baru ini memberikan harapan baru? Ini
tentu menjadi pertanyaan banyak orang saat ini. Pertanyaan
serupa juga dimajukan kepada saya dalam acara Halqah Islam
dan Peradaban (HIP) Edisi 53 bertajuk, “Membaca Arah Rezim
Baru Jokowi JK,” pada 30 Oktober 2014 lalu. Hadir sebagai
pembicara dalam diskusi bulanan itu Zuhairi Misyrawi (Tim
Media Jokowi JK), Eggi Sudjana (Tim Kampanye Probowo
Hatta), Ari Junaidi (Dosen Fisip UI) dan saya sendiri.
++++
Kapan sebenarnya kita bisa berharap sebuah pemerintahan baru
akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik?
Sesungguhnya perubahan ke arah yang lebih baik hanya bisa
kita harap bila negara ini diatur dengan sistem yang baik dan
dipimpin oleh orang yang baik.

Apa sistem yang baik itu? Sistem yang baik itu tentu adalah
sistem yang berasal dari Zat Yang Mahabaik. Itulah Allah SWT.
Dialah Yang Mahatahu atas setiap ciptaan-Nya. Dia pula Yang
bisa menetapkan sistem yang terbaik buat kita, manusia
ciptaan-Nya. Adapun pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang amanah dan mau tunduk pada sistem yang baik tersebut.
Apakah rezim Jokowi–JK dengan Kabinet Kerja-nya itu
memenuhi kedua syarat itu? Jelas sekali rezim baru ini tidaklah
memenuhi kedua syarat tadi. Karena itu bisa dipastikan,
pemerintahan Jokowi JK tidak akan membawa perubahan ke
arah yang lebih baik. Pasalnya, meski pemerintahan Jokowi JK
telah merencanakan banyak hal, khususnya terkait
kesejahteraan rakyat, semua masih dalam kerangka sistem
lama, yakni sistem sekular-kapitalis-liberal. Sebagaimana terjadi
di sepanjang rezim pemerintahan sebelumnya, meski banyak hal
dilakukan khususnya di bidang ekonomi, rasio gini (yang
menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat)
malah terus meningkat, dari sebelumnya sekitar 0.31 menjadi
0.43. Itu artinya, sekian banyak program bidang ekonomi selama
sekian puluh tahun itu ternyata tidak memberikan pengaruh
positif terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat. Kalaupun
memberi efek, efek peningkatan kesejahteraan itu hanya
dinikmati segelintir orang saja. Akibatnya, kesenjangan ekonomi
pun makin melebar.

Nah, keadaan serupa diyakini akan terjadi lagi di sepanjang
pemerintahan Jokowi-JK karena kerangka sistem dan ideologi
yang dipakai tidaklah berbeda dengan sebelumnya. Apalagi
sejumlah menteri dalam kabinet Jokowi JK adalah pengusaha.
Sudah lama diketahui, banyak pogram di bidang industrialisasi
di negeri ini, misalnya di bidang otomotif, tidak berjalan bagus
karena dikalahkan oleh kepentingan kaum pedagang. Mereka
lebih suka berperan sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang
Merek) bagi produk otomotif asing ketimbang memproduksi
kendaraan sendiri yang memang memerlukan usaha yang lebih
keras untuk melakukan riset pengembangan teknologi, disain
dan sebagainya. Dengan menjadi ATPM saja mereka sudah
untung besar, dengan cara yang lebih mudah dan lebih cepat.
Dominasi kepentingan kaum pedagang pula yang ditengarai
amat kuat memengaruhi kebijakan Pemerintah di bidang ekspor
dan impor produk pangan khususnya. Akibatnya, sejak beberapa
tahun terakhir ini Indonesia—yang notabene adalah negara
agraris-maritim dengan lahan pertanian yang sangat luas dan
panjang pantai terpanjang di dunia—justru dibanjiri oleh aneka
barang-barang produk pertanian dari luar negeri seperti beras,
buah-buahan bahkan garam. Akibatnya, nilai tukar petani dari
tahun ke tahun terus menurun. Nilai tukar petani (NTP) adalah
rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks
harga yang dibayar petani. Nilai tukar petani merupakan salah
satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.
Jadi, alih-alih Pemerintah berhasil mengangkat derajat
kesejahteraan mereka, yang terjadi sebaliknya, kebijakan
Pemerintahlah yang justru makin memurukkan kehidupan
ekonomi para petani.

Oleh karena itu, pantas dipertanyakan: Untuk siapa sebenarnya
Pemerintah selama ini bekerja? Pertanyaan serupa tentu layak
pula dialamatkan kepada rezim Jokowi-JK. Keputusan Jokowi-
JK menaikkan harga BBM menjadi buktiJokowi-JK bekerja bukan
demi rakyat, tetapi demi memenuhi kepentingan perusahaan
migas asing. Mereka memang sudah lama berharap tidak ada
lagi BBM murah sehingga mereka bisa ikut jualan BBM eceran
lewat SPBU yang mereka dirikan.

Contoh lain, tahun 2017 nanti, Blok Mahakam yang selama lebih
dari 30 tahun dikelola oleh Total Indonesie, perusahaan migas
Prancis, akan berakhir masa kontraknya. Kita akan lihat,
beranikah Jokowi-JK menarik Blok yang kaya gas itu untuk
dikelola sendiri? Selain Blok Mahakam, kontrak tambang emas
Freeport juga akan berakhir pada tahun 2021. Mereka telah
mengajukan perpanjangan kontrak hingga 2041. Beranikah
Jokowi JK menyetop kontrak Freeport itu, dan mengambilnya
untuk dikelola sendiri? Bila kontrak Blok Mahakam untuk Total
dan Freeport diperpanjang, maka kita juga bisa menilai: untuk
siapa sebenarnya mereka bekerja. Yang pasti, rezim Jokowi JK
punya beban untuk memenuhi janji-janji kepada sejumlah
konglomerat (Kwik Kian Gie dalam acara ILC TV One beberapa
minggu lalu dengan tegas menyebut 9 taipan) yang telah
mendukung dia. Dari sini saja kita bisa melihat, rezim Jokowi-
JK pasti bekerja untuk kepentingan 9 taipan itu.

Jadi, masih percayakah bahwa Jokowi adalah a New Hope?
++++
Kebaikan bisa dilahirkan hanya bila kita hidup dalam sistem
kehidupan Islam melalui penerapan syariah Islam secara kaffah.
Inilah satu-satunya sistem yang akan membawa rahmatan
lil’alamin atau kebaikan bagi negeri ini, sekarang dan yang akan
datang. Dengan syariah Islam, seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara akan diatur dengan cara yang
benar. Ekonomi akan tumbuh, stabil dan akan memberikan
keadilan dan kesejahteraan kepada seluruh rakyat. SDA yang
melimpah itu akan dikelola oleh negara untuk rakyat. Dengan
syariah akan terwujud sistem pendidikan dan budaya yang akan
membentuk SDM yang beriman dan bertakwa serta mampu
menjawab tantangan kemajuan zaman.

Karena itu penting sekali kita tetap istiqamah menggerakkan
dakwah politis (dakwah siyasiyah). Itulah dakwah demi suatu
perubahan politik ke arah Islam berupa tegaknya kehidupan
Islam yang di dalamnya diterapkan syariah secara kaffah dalam
naungan Khilafah. []
Dari < http://hizbut-tahrir.or.id/2014/12/02/presiden-tanpa-h
arapan/>

Sunday, August 24, 2014

30 orang yang pertama dalsm islam



30 ORANG YANG PERTAMA DALAM ISLAM -----------------------------------------------

1. Orang yang pertama menulis Bismillah : Nabi Sulaiman AS.

2. Orang yang pertama minum air zamzam : Nabi Ismail AS.

3. Orang yang pertama berkhatan : Nabi Ibrahim AS.

4. Orang yang pertama diberikan pakaian pada hari qiamat : Nabi Ibrahim AS.

5. Orang yang pertama dipanggil oleh Allah pada hari qiamat : Nabi Adam AS.

6. Orang yang pertama mengerjakan saie antara Safa dan Marwah : Sayyidatina Hajar (Ibu Nabi Ismail AS).

7. Orang yang pertama dibangkitkan pada hari qiamat : Nabi Muhammad SAW.

8. Orang yang pertama menjadi khalifah Islam : Abu Bakar As Siddiq RA.

9. Orang yang pertama menggunakan tarikh hijrah : Umar bin Al-Khattab RA.

10. Orang yang pertama meletakkah jawatan khalifah dalam Islam : Al-Hasan bin Ali RA.

11. Orang yang pertama menyusukan Nabi SAW : Thuwaibah RA.

12. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan lelaki : Al-Harith bin Abi Halah RA.

13. Orang yang pertama syahid dalam Islam dari kalangan wanita : Sumayyah binti Khabbat RA.

14. Orang yang pertama menulis hadis di dalam kitab / lembaran : Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA.

15. Orang yang pertama memanah dalam perjuangan fisabilillah : Saad bin Abi Waqqas RA.

16. Orang yang pertama menjadi muazzin dan melaungkan adzan: Bilal bin Rabah RA.

17. Orang yang pertama bersembahyang dengan Rasulullah SAW : Ali bin Abi Tholib RA.

18. Orang yang pertama membuat minbar masjid Nabi SAW : Tamim Ad-dary RA.

19. Orang yang pertama menghunuskan pedang dalam perjuangan fisabilillah : Az-Zubair bin Al-Awwam RA.

20. Orang yang pertama menulis sirah Nabi SAW : Ibban bin Othman bin Affan RA.

21. Orang yang pertama beriman dengan Nabi SAW : Khadijah binti Khuwailid RA.

22. Orang yang pertama mengasaskan usul fiqh : Imam Syafei RH.

23. Orang yang pertama membina penjara dalam Islam: Ali bin Abi Tholib RA.

24. Orang yang pertama menjadi raja dalam Islam : Muawiyah bin Abi Sufyan RA.

25. Orang yang pertama membuat perpustakaan awam : Harun Ar-Rasyid RH.

26. Orang yang pertama mengadakan baitul mal : Umar Al-Khattab RA.

27. Orang yang pertama menghafal Al-Qur'an selepas Rasulullah SAW : Ali bn Abi Tholib RA.

28. Orang yang pertama membina menara di Masjidil Haram Mekah : Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur RH.

29. Orang yang pertama digelar Al-Muqry : Mus'ab bin Umair RA.

30. Orang yang pertama masuk ke dalam syurga : Nabi Muhammad SAW. ✔

korupsi makin trendi

Korupsi Masih Trendy

Oleh: Mujiyanto

Dampak kasus korupsi selama paruh pertama tahun ini, Indonesia mengalami kerugian negara sebesar Rp 3,7 trilyun.

Gerakan perang terhadap korupsi di Indonesia ternyata tak menghentikan aksi para koruptor. Orang tak takut lagi dengan sanksi-sanksi. Padahal sebelumnya para pegawai negeri sipil gajinya telah dinaikkan.

Indonesia Indonesia Corruption Watch (ICW) Ahad (17/8) merilis penelitian tren korupsi. Hasil riset menyebutkan dampak kasus korupsi selama paruh pertama tahun ini, Indonesia mengalami kerugian negara sebesar Rp 3,7 trilyun.

Menurut ICW, modus korupsi yang paling banyak dipakai selama 2014 yaitu penyalahgunaan anggaran, dengan 71 kasus (23,05 persen), penggelapan dengan 71 kasus (23,05 persen), dan laporan fiktif sekitar 66 kasus (21,42 persen).

Selain itu ada modus mark up (penggelembungan) pendanaan, penyalahgunaan wewenang, pemotongan anggaran, kegiatan proyek fiktif, suap atau gratifikasi, pungutan liar dan anggaran ganda.

ICW juga menemukan enam jabatan yang sering melakukan korupsi. Jabatan teratas yang tersangkut kasus korupsi yaitu pejabat negara kemudian diikuti kelompok swasta. Ketua Divisi Investigasi ICW, Tama S Langkun mengungkapkan, pertama, pejabat atau pegawai pemda/kementerian (42,6 persen). Kedua, direktur/komisaris/konsultan/pegawai swasta (18,9 persen), ketiga, kepala dinas (8,6 persen). Keempat, anggota DPR atau DPRD (7,5 persen), kelima, direktur/komisaris/pejabat pegawai BUMN atau BUMD (5,1 persen), dan terakhir kepala daerah (3,7 persen),” beber Tama ditemui wartawan di kantor ICW, Kalibata, Jakarta.

Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto mengatakan, temuan ICW ini mengonfirmasikan apa yang telah menjadi omongan banyak pihak tentang betapa parahnya korupsi di negeri ini. Ibarat gunung es, korupsi yang sangat luar biasa telah terjadi di negeri ini, baik dari segi jumlah uang yang dikorup, kecanggihan praktik sampai jumlah orang dan pihak yang terlibat di dalamnya. Dan lagi, korupsi bukan hanya terjadi di tingkat pusat tapi juga berlangsung di level lebih rendah, baik di tingkat provinsi, kota kabupaten juga di kecamatan bahkan kelurahan.

Menurutnya, korupsi telah menjadi persoalan yang amat akut. Ibarat penyakit, korupsi telah menyebar luas ke seantero negeri dengan jumlah yang dari tahun ke tahun cenderung semakin meningkat serta modus yang makin beragam.

Tidak bisa tidak, lanjutnya, korupsi harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Bila tidak, ia akan makin merusak perikehidupan bangsa dan negara baik dari sisi politik, ekonomi, sosial dan akhlak.

Ia menawarkan beberapa langkah menurut syariat Islam yang harus ditempuh untuk memberantas korupsi. Pertama, penetapan sistem penggajian yang layak. Kedua, larangan menerima suap dan hadiah. Hadiah dan suap yang diberikan seseorang kepada aparat pemerintah pasti mengandung maksud tertentu, karena buat apa memberi sesuatu bila tanpa maksud di belakangnya, yakni bagaimana agar aparat itu bertindak menguntungkan pemberi hadiah.

Ketiga, perhitungan kekayaan. Ia menjelaskan, cara inilah yang sekarang dikenal dengan istilah pembuktian terbalik yang sebenarnya sangat efektif mencegah aparat berbuat curang.

Keempat, teladan pemimpin. Menurutnya, pemberantasan korupsi hanya akan berhasil bila para pemimpin, terlebih pemimpin tertinggi, dalam sebuah negara bersih dari korupsi. Dengan takwanya, seorang pemimpin melaksanakan tugasnya dengan penuh amanah.

Kelima, hukuman setimpal. Orang akan takut menerima risiko yang akan mencelakakan dirinya, termasuk bila ditetapkan hukuman setimpal kepada para koruptor.

Keenam, pengawasan masyarakat. Masyarakat dapat berperan menyuburkan atau menghilangkan korupsi. Masyarakat yang bermental instan akan cenderung menempuh jalan pintas dalam berurusan dengan aparat dengan tak segan memberi suap dan hadiah. Sementara masyarakat yang mulia akan turut mengawasi jalannya pemerintahan dan menolak aparat yang mengajaknya berbuat menyimpang.

Tapi, menurutnya, itu saja tidak cukup. Harusadaperubahan sistem. Mengapa? Karena korupsi sesungguhnya hanya merupakan buah dari sistem yang korup, yaitu sistem kapitalisme. Sistem ini mendorong orang menjadi berpandangan materialistik. Sistem Islam adalah solusinya. []

topeng kemanusiaan negara imperialis Amerika

Topeng Kemanusiaan Negara Imperialis Amerika

Oleh: Farid Wadjdi

Setelah sebelumnya meluluhlantakkan negeri Irak dengan ratusan ribu yang terbunuh, Amerika dan Inggris saat ini tampil bagaikan pahlawan baru di Irak. Dengan alasan menyelamatkan etnis minoritas Irak dan kelompok Kristen dari bencana kemanusiaan di Irak, Inggris berencana memasok senjata secara langsung kepada pasukan Kurdi.

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan, keterlibatan Inggris bukan hanya pada misi kemanusiaan tapi juga militer yang berlangsung dalam beberapa pekan atau bulan. Misi ini bertujuan untuk membantu pemerintahan baru Irak dan pasukan Kurdi dalam menghadapi apa yang diklaim sebagai teror kelompok IS (Islamic State). Sementara Amerika Serikat, di samping mengirimkan bantuan pangan, juga membantu pasukan Kurdi dengan serangan udara untuk merebut kembali bendungan Mosul yang strategis dari pasukan IS.

Berkaitan dengan perkembangan di Irak, kita perlu menegaskan, sesungguhnya tidak ada alasan kemanusiaan dalam politik luar negeri Amerika. Sebagai negara imperlialis yang mengusung ideologi Kapitalisme yang rakus, metode luar negeri mereka sudah baku, yaitu penjajahan (al isti’mar). Setiap kebijakan luar negeri Amerika pastilah untuk kepentingan melestarikan penjajahan mereka di dunia Islam.

Kalau benar dengan alasan kemanusiaan, kenapa Amerika malah mendukung penuh pembantaian yang dilakukan entitas penjajah Yahudi di Gaza. Lebih dari 2.000 kaum Muslimin terbunuh, rumah-rumah hancur, termasuk rumah sakit, sekolah dan masjid. Di mana nurani kemanusiaan negara imperialis ini? Mengapa pula mereka diam terhadap pembantaian yang dilakukan oleh rezim Assad di Suriah yang telah menewaskan ratusan ribu rakyat Suriah? Kenapa Amerika tidak melakukan apa-apa saat Muslim Rohingya dibunuh dan diusir dari tanah airnya sendiri?

Amerika selama ini dikenal sebagai sebagai negara pelanggar HAM nomor wahid. Lembaga HAM dunia seperti Human Right Watch dan Amnesti Internasional, kerap mengkritik negara ini. Amerika Serikat mendukung Pemilu yang prosesnya meragukan, seperti di Kenya dan Pakistan, hanya untuk kepentingan Barat semata. Misalnya, dukungan terhadap Perves Musharaf saat menjadi Presiden Pakistan, sekutu Amerika Serikat, dalam proses Pemilu. Akibatnya, pelanggaran HAM tak terhindarkan.

Kecaman lain yang dilontarkan adalah keberadaan penjara rahasia AS di mancanegara, yang memungkinkan tindakan menghilangkan orang secara paksa, serta membenarkan penyiksaan tahanan. Dalam perang melawan teror, Amerika menahan ratusan orang yang diduga terkait terorisme, tanpa proses hukum yang jelas, salah satunya di Penjara Guantanamo, Kuba.

Karenanya, tidak ada motif kemanusiaan, yang ada adalah kepentingan politik Amerika untuk mempersiapkan disintegrasi Irak. Amerika sejak menduduki Irak pada 2003, terus menyiapkan disintegrasi Irak. Konstitusi dengan model seperti pemerintahan federasi ditetapkan oleh Bremer berdasarkan asas kelompok sektarian menurut kuota kelompok dan sekte. Amerika merincinya untuk presiden, ketua parlemen, dan perdana menteri. Bremer menjadikan jabatan sektarian untuk alat hingga disintegrasi benar-benar terwujud: Kurdi di utara Irak, Sunni di barat dan utara, Syiah di selatan dan Baghdad di antara bagian-bagian ini.

Amerika pun mempersiapkan perjanjian keamanan (a security agreement) untuk tetap mengontrol rezim di Irak setelah keluar dari negara itu secara militer pada tahun 2011. Hanya saja Amerika menentukan keamanan dalam konteks menciptakan disintegrasi. Amerika akan menganggap kepentingan keamanan terancam kalau terjadi lintas krisis, melampui batas-batas rancangan wilayah disintegerasi Irak (wilayah Kurdi, Sunni, dan Syiah).

Inilah alasannya kenapa negara ini melakukan intervensi sekarang, untuk mencegah serangan apapun dari IS terhadap Kurdistan. Hal ini sesuai politik Amerika untuk memecah belah Irak menjadi tiga wilayah dengan ikatan rapuh dengan pusat (Baghdad), di mana tidak boleh satu wilayah mencaplok wilayah lainnya. Sebaliknya Amerika tidak memandang sebagai ancaman keamanan, seandainya konflik hanya terjadi secara internal dalam batas wilayah kelompok tertentu saja.

Bisa dimengarti kalau Amerika tidak menilai kejadian-kejadian berdarah di wilayah Sunni antara suku-suku, ISIS, Ba’ats dan Naqsabandiyah, sebagai gangguan keamanan. Meski pembantaian terjadi selama persengketaan dan peperangan di dalam satu wilayah yang sama. Demikian juga, Amerika tidak memandang sampainya ISIS ke Mosul pada 10 Juni 2014 atau Tikrit atau yang lain sebagai gangguan keamanan, genocida dan tidak pula melampaui batas kemanusiaan. Hal itu karena semua itu adalah peperangan di satu wilayah yang sama.

Akan tetapi Amerika menilai mendekatnya ISIS dan jamaah-jamaah Sunni lainnya dan mengancam Baghdad, sebagai gangguan keamanan. Tidak mengherankan kalau Amerika mengirimkan ahli-ahli keamanan seperti yang dinyatakan oleh Psaki pada Senin 16 Juni 2014 kepada kedubesnya di Baghdad . Kita ketahui, kedubes AS di Baghadad merupakan terbesar di dunia, dikenal sebagai markas konspirasi yang di dalamnya dimatangkan wasilah-wasilah busuk dan cara-cara menjijikkan untuk menyerang manusia

Sekali lagi kita menegaskan, kondisi umat Islam yang menyedihkan saat ini terjadi, tidak lain karena pengkhianatan penguasa-penguasa negeri Islam yang menjadi pelayan setia Barat. Setelah runtuhnya Khilafah Islam, tiada lagi pemimpin umat Islam yang benar-benar melindungi umat. Karena itu, perjuangan mengembalikan kembali Khilafah Islam sungguh merupakan perjuangan yang mulia. Sebab, dengan Khilafah Islam, umat akan kembali memiliki kemuliaan, kekuatan, dan martabat. Khilafah akan menerapkan syariah Islam yang akan mengurus umat dengan baik, mempersatukan umat, dan melindungi umat dari musuh-musuh umat yang rakus. Allahu Akbar! []

==============================
Raih Amal Sholih dengan Ikut Serta Menyebarkan Status ini.

Friday, August 15, 2014

status ustads felixsiauw

status Ustadz Felix Siauw.
10 Agustus
01. #Khilafah itu sistem yang diturunkan Allah tapi dilaksanakan manusia | bisa saja terjadi penyimpangan dalam beberapa penerapannya
02. #Khilafah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz | itulah contoh KhulafaurRasyidin yang sempurna atas manhaj Nabi
03. masa #Khilafah Umayyah (661-750) terjadi beberapa penyimpangan | juga saat #Khilafah Abbasiyyah (750-1517) dan Utsmaniyyah (1517-1924)
04. penyimpangan #Khilafah ini terjadi kebanyakan di bidang pribadi pemimpin | di dalam pemerintahan mereka tetap terap syariah Islam
05. tapi bagi yang tidak suka dengan Islam | yang diekspos pastilah penyimpangan Khalifah | bukan dilihat secara sistem #Khilafah-nya
06. kasus mu'tazilah yang mengorbankan Imam Ahmad bin Hanbal | kasus Al-Hajjaj dan kasus Mu'tashim | ini kedzaliman pribadi bukan sistem
07. mereka lupa walau Khalifah Mu'tashim dzalim secara pribadi | secara sistem dia melindungi keseluruhan Muslim dengan kekuatan #Khilafah
08. sampai kepada kita Khalifah Mu'tashim demi membela 1 Muslimah yang ditarik kerudungnya | dengan kerahkan pasukan yang sangat besar
09. begitupun walau Khalifah dzalim lainnya secara pribadi | #Khilafah secara sistemik tetap membuat tegak kepala Muslim menghadap dunia
10. #Khilafah satu-satunya sistem | dimana kekuasaan Muslim dari Spanyol terkembang hingga Indonesia | melindungi mereka semua
11. #Khilafah satu-satunya sistem yang menyebabkan Muslim memimpin dalam sains | satu-satunya sistem yang memungkinkan itu semua
12. demikian dalam #Khilafah Muslim mengukir prestasi | yang nihil pada zaman ini yang tanpa #Khilafah
13. sistem #Khilafah juga satu-satunya sistem yang Rasulullah mention | tidak pernah Nabi mention selain #Khilafah
14. kesimpulannya, menjadikan penyimpangan Khalifah dalam sistem #Khilafah sebagai pelajaran | tentu bijak agar tak terulang hal yang sama
15. tapi ekspos penyimpangan #Khilafah lalu ridha pada sistem selain #Khilafah | promosi sistem sekuler demokrasi | tentu tidak bijak
16. penyimpangan Khalifah terhadap sistem #Khilafah itu aib | tugas kita mengekspos kebaikan Islam bukan keburukan segelintir Muslim
17. Islam takkan ternoda perilaku jelek Muslimnya walau banyak | #Khilafah tidak batal wajibnya karena penyimpangan sedikit Khalifah
18. tugas kita ialah istiqamah berpegang pada Islam selagi dini | mudah-mudahan kita terlatih istiqamah memegang amanah yang besar
19. bila yang kecil-kecil saja kita sudah berani menyimpang dari Al-Qur'an | bagaimana nanti bila diamanahkan yang besar dan pelik?
20. diam dalam berkata benar itu satu kesalahan | dan berkata yang buruk itu kesalahan yang lain lagi | semoga Allah menyelamatkan kita