Friday, July 25, 2014

ust felix : untuk cwewk selfi

itu cewek-cewek selfie sambil dimonyong-monyongin siapa sih yang ngajarin? (-_-); | bener-bener musibah..

wajah di kiyut-kiyutin, di unyu-unyuin, artis wannabe kali ya? | di-publish lagi, yeuh.. (-_-); stop it already..

cewek-cewek pikir selfie berlebih itu buat dirinya menarik? | mungkin iya, tapi bukan menarik untuk dijadiin istri (-_-);

bayangin aja udah jadi istri lalu selfie monyong-monyongan, di imut-imutin dan kiyut-kiyutin | bisa stres suaminya deh.. (-_-);

Islam justru ajarin Muslimah jangan seneng diperhatikan, dilihat orang lain | ini malah selfie nggak jelas... (-_-);

diperintah jelas menundukkan pandangan, agar kita dan orang pun terjaga | cewek sekarang modelnya malah "demen menggoda" (-_-);

mati-matian pengen dibilang cantik, tewas-tewasan cari perhatian | kayaknya desperate banget demi manusia.. (-_-);

asal tau aja, lelaki normal males kalo istrinya diperhatiin orang lain | risih kalo istrinya diliatin orang lain, nggak rela.. (-_-);

begitulah rasa malu jadi salah satu penghias terbaik bagi Muslimah | karena malu itu cabang keimanan, nggak rugi yang punya malu.. (-_-);

begitu pula hakikat hijab yang diperintahkan Allah | justru supaya Muslimah nggak diperhatikan, bukan malah jadi hiasan.. (-_-);

bila berhijab ingin tampil cantik menarik, niatnya perlu dibenahi | bila berfoto sebab ingin diperhatikan, niatnya perlu dibenahi (-_-);

selama rasa ingin eksis "ini loh gue!" masih tinggi, sulit hati merendah di hadapan Allah | maka sulitlah merasa manisnya iman (-_-)';

jangan berlebihan, selfie-mu untuk goda suamimu aja, berpahala | jangan sampai malah jadi fitnah dan malah jadi sebab dosa.. (-_-);

yang belum nikah, tahan untuk berlebih-lebihan dalam berfoto | karena bagi lelaki baik, bukan itu yang dia lihat, itu tidak dia perlukan..

carilah perhatian Allah dengan meningkatkan keimanan | dan cabang iman yang penting bagi Muslimah, itulah rasa malu

Khilafah dan kemenangan sejati ramadhan


Khilafah dan Kemenangan Sejati Ramadhan

Oleh: Farid Wadjdi

Hubungan khilafah dan Ramadhan sangatlah erat. Banyak hal penting dari bulan Ramadhan ini yang benar-benar akan terwujud kalau ditengah-tengah umat Islam ada khilafah. Bulan Ramadhan kerap disebut dengan syahrul Qur’an, bulan diturunkannya Alquran. Sementara Alquran bukan hanya untuk dibaca, tapi juga untuk diterapkan secara totalitas. Karena Alquran merupakan pedoman hidup kita (hudallinnas).

Hanya saja, ketiadaan khilafah sebagai institusi negara yang menerapkan syariat Islam, telah berakibat banyak hukum-hukum Allah SWT yang tidak bisa diterapkan. Kewajiban hukum qishash, jilid bagi pezina, larangan riba, kewajiban taat kepada ulil amri (khalifah), semuanya tidak bisa dilaksanakan tanpa khilafah.

Demikian pula, tanpa khilafah apa yang menjadi tujuan dari shaum kita, agar kita bertakwa, tidak seutuhnya bisa kita wujudkan. Bukankah takwa itu artinya menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT?Bagaimana mungkin seluruh hukum-hukum Allah SWT bisa diterapkan tanpa adanya khilafah? Bagaimana mungkin kita meraih takwa yang totalitas, sementara ekonomi kita masih mengadopsi sistem kapitalis,politik kita mendewakan demokrasi, kemaksiatan dibiarkan atas nama liberalisme?

Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh dengan rahmat, berupa banyaknya kasih sayang Allah SWT kapada kita. Termasuk melimpahnya ampunan Allah SWT kepada kita (syahrul maghfirah). Kembali kita bertanya, pantaskah kita mendapatkan kasih sayang Allah SWT dan ampunan Allah SWT, sementara bagitu banyak hukum-hukum Allah SWT yang kita abaikan? Kita membiarkan kemaksiatan yang merajalela di depan mata? Sementara sekali lagi, untuk bisa menerapkan hukum Allah secara totalitas kita memerlukan khilafah.

Pantaskah kita mendapat kasih sayang Allah SWT dan ampunanNya, sementara kita tidak peduli dengan penderitaan umat Islam di berbagai belahan dunia. Kita tidak ambil pusingdengan nyawa kaum Muslimin yang dibunuh secara kejam oleh negara-negara imperialis di Irak, Afghanistan, dan Palestina. Kita acuh dengan tangisan minta tolong dari saudara-saudara kita di Suriah, Turkistan Timur (Xinjiang), saat mereka menghadapi penguasa-penguasa zalim yang menindas mereka? Pantaskah kita mendapakan kasih sayang Allah SWT saat kita biarkan saudara-saudara kita yang hidup miskin dan menderita akibat penerapan sistem kapitalisme dan abainya penguasa-penguasa mereka?

Sekali lagi semua ini terjadi akibat di tengah-tengah umat Islam tidak ada lagi khilafah yang melindungi nyawa umat Islam, membebaskan negeri-negeri Islam yang tertindas. Tidak ada lagi khilafah yang menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat, memberikan pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat. Tidak ada lagi khilafah yang menjaga kekayaan alam negeri-negeri Islam yang dirampok oleh negara imperialis atas dasar kapitalisme.

Para ulama sering menyebut Ramadhan dengan syahrul jud. Al Jud maknanya banyak memberi, banyak bersedekah, dan banyak membantu fakir miskin. Pertanyaan pentingnya, bagaimana kalau kemiskinan itu terjadi secara sistemik dan merata akibat produk sistem kapitalisme? Tentu tidak bisa diselesaikan dengan hanya memberikan sedekah. Tapi kita wajib membabat habis sistem kapitalisme yang menjadi pangkal kemiskinan umat dan menggantinya dengan syariah Islam. Kita pun wajib menghentikan penjajahan negara-negara imperialis di dunia Islam yang merampok atas nama investasi asing, perdagangan global dan hutang luar negeri. Tentu semua ini hanya bisa dilawan dengan tegaknya khilafah.

Ramadhan juga disebut sebagai syahrul jihad, betapa banyak kemenangan yang diraih kaum Muslimin saat berperang (jihad fi sabilillah) di bulan Ramadhan. Sebagian besar jihad ini dilakukan oleh kaum Muslimin sebagai bagian dari politik luar negeri negara Islam yaitu dakwah. Dan sebagian besar perang ini berada di bawah komando kepala negara (amirud daulah) atau khalifahuntuk membebaskan negeri-negeri Islam yang ditindas. Jihad sebagai bagian tahapan politik luar negeri daulah Islam, tidak mungkin bisa dilakukan kalau ditengah-tengah umat Islam tanpa ada khilafah.

Walhasil, seharusnya bulan Ramadhan yang penuh berkah ini menjadi pendorong bagi kita untuk bersungguh-sungguh menegakkan kembali khilafah. Sebab, tanpa khilafah, Ramadhan demi Ramadhan akan berlalu tanpa membawa perubahan yang berarti di tengah-tengah umat. Perkara inilah yang dijelaskan Amir Hizbut Tahrir dalam pidatonya saat menyambut 1 Ramadhan 1435 H lalu. Al ‘Alim Syeikh Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah, mengakhiri pidatonya dengan kalimat yang perlu kita renungkan: “Dan terakhir, kita wajib memiliki perhatian terhadap puasa agar Allah ridha kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita yang terdahulu. Begitu juga kita wajib menaruh perhatian terhadap perjuangan untuk melanjutkan kehudupan islami dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah agar kita termasuk orang-orang yang meraih keberhasilan di dunia dengan penerapan hukum-hukum Allah, bernaung dengan panji Rasulullah SAW, panji al-‘Uqab, panji Lâ ilaha illa Allâh Muhammad Rasûlullâh, dan agar kita termasuk orang-orang yang meraih keberhasilan di akhirat dengan izin Allah, bernaung dengan naungan pada hari di mana tiada naungan kecuali naungan-Nya, sehingga kita meraih keberhasilan di dunia dan akhirat dan yang demikian itu merupakan keberhasilan yang agung.” ()

omdo


Syariah Dan Khilafah Padangsidempuan
Dengan ucapan, Rasulullah bisa menegakkan daulah Islam di medinah . Rasulullah tidak pernah menghunus pedang sekalipun sebelum tegaknya daulah Islam Medina.

Dengan ucapan, Soekarno bisa menyatukan perjuangan bangsa Indonesia hingga bisa mengusir penjajah Belanda. Soekarno tidak pernah memegang senjata sekalipun sampai merdekanya Indonesia dari penjajahan Belanda.

Dengan ucapan, Karl Marx mampu mengakhiri kekuasaan monarki di Rusia dan menggantinya dengan Sosialis. Karl Marx juga tidak memanggul senjata kemana-mana dalam perjuangannya.

Dengan ucapan, Hitler akhirnya menguasai Jerman .Hitler juga tidak menembak siapapun sebelum dia duduk di singgasana kekuasaan.

Ini bukan hendak menyamakan Rasulullah dengan oknum-oknum lainnya. Tapi hendak menunjukkan bagaimana dahsyatnya perubahan yang bisa terjadi lewat ucapan-ucapan.

As-syaikh Sayyid Quthb mengakui hal ini ketika menyatakan :
"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala. Tapi ucapan bisa menembus berjuta-juta kepala."

So, woles aja, dan mari terus berdakwah untuk perubahan besar menuju Syaria

Syariah Dan Khilafah Padangsidempuan
Dengan ucapan, Rasulullah bisa menegakkan daulah Islam di medinah . Rasulullah tidak pernah menghunus pedang sekalipun sebelum tegaknya daulah Islam Medina.

Dengan ucapan, Soekarno bisa menyatukan perjuangan bangsa Indonesia hingga bisa mengusir penjajah Belanda. Soekarno tidak pernah memegang senjata sekalipun sampai merdekanya Indonesia dari penjajahan Belanda.

Dengan ucapan, Karl Marx mampu mengakhiri kekuasaan monarki di Rusia dan menggantinya dengan Sosialis. Karl Marx juga tidak memanggul senjata kemana-mana dalam perjuangannya.

Dengan ucapan, Hitler akhirnya menguasai Jerman .Hitler juga tidak menembak siapapun sebelum dia duduk di singgasana kekuasaan.

Ini bukan hendak menyamakan Rasulullah dengan oknum-oknum lainnya. Tapi hendak menunjukkan bagaimana dahsyatnya perubahan yang bisa terjadi lewat ucapan-ucapan.

As-syaikh Sayyid Quthb mengakui hal ini ketika menyatakan :
"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala. Tapi ucapan bisa menembus berjuta-juta kepala."

So, woles aja, dan mari terus berdakwah untuk perubahan besar menuju Syaria

Thursday, July 24, 2014

Bersatu Bebaskan Palestina




Bersatu Bebaskan Palestina
Oleh : Muhammadun (Pimpinan HTI Riau)


“Telah dikutuk orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas” (QS Al-Maidah:78).


Melampaui batas kemanusiaan.

Itulah kebiadaban Israel. Benar-benar melampaui batas kemanusiaan. Beberapa hari ini, di bulan suci Ramadhan 1435, angkatan udara Yahudi Israel membombardir sejumlah kawasan di Jalur Gaza dengan pesawat-pesawat tempurnya secara brutal secara terus-menerus dan kadang kala secara sporadis. Kaum muslimin di Gaza menghadapi serangan itu hanya dengan dada-dada mereka, dengan sikap kepahlawanan yang sulit dicari tandingannya. Mereka ’menyabung nyawa’ mereka dengan senang hati; ada yang menjadi syahid, sementara ratusan lainnya terluka.

Pesawat-pesawat Israel dengan senjata cluster kimianya memasuki wilayah udara Gaza dengan, hanya dihadapi dengan roket-roket rakitan penduduk Gaza. Sementara itu, para penguasa di negeri-negeri Arab seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Libanon, Suriah, dll tidak peduli. Mereka hanya menjadikan pesawat-pesawat tempur “milik kaum muslimin” itu sebagai pameran dan hiasan. Begitulah, akhirnya, pesawat-pesawat tempur Yahudi itu pun merasa tenang dan terbang dengan aman. Pesawat-pesawat Yahudi membombardir manusia, pemukiman dan rumah sakit dengan kejamnya! “Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka putuskan itu! “ (QS an-Nahl [16]: 59).

Mengapa harus peduli ?

Sejatinya persoalan Palestina bukan semata masalah domestik Gaza atau masalah ormas Hamas. Palestina adalah Milik umat Islam seluruh dunia, termasuk kita di Indonesia ini. Sebab, semenjak tahun 15 H, sesuai perjanjian umariah (al-uhdah al- umariyah) pada masa pemerintahan Umar ibn al-Khathtab, Palestina adalah tanah wakaf kaum muslimin. Di sana juga terdapat masjid al Aqsha, kiblat pertama kaum muslimin. Betapa pentingnya kedudukan Palestina di hati kaum muslimin. Sehingga Sholahuddin al-Ayubi, seorang pahlawan muslim berdarah Kurdi, bersumpah tak pernah tersenyum hingga beliau membebaskan Baitul Maqdis pada tanggal 2 Oktober 1187, setelah sebelumnya diduduki kaum penjajah.

Kepedulian kita terhadap Gaza dan Palestina umumnya adalah suatu kewajiban. Umat Islam adalah satu tubuh. Persaudaraan kita tidak disekat-sekat oleh bangsa, ras atau suku. Juga bukan oleh kepentingan pragmatis duniawi. Namun, semenjak Perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 dan Deklarasi Balforur tahun 1917, Inggris dan Prancis mencabik-cabik Timur Tengah menjadi negeri-negeri kecil atas dasar nasionalisme sempit dan Arabisme. Satu dan lainnya pun acap kali berseteru. Ukhuwah Islamiyah pun luntur bahkan hilang sama sekali.
Kini saatnya kita buktikan komitmen ukhuwah Islamiyah kita secara nyata. Bukan sekedar retorika. Sesungguhnya respon terhadap pembantaian di Gaza itu sudah jelas, bukannya tidak jelas; tidak membutuhkan rapat, pertemuan dan evaluasi. Respon itu juga tidak bergantung pada resolusi PBB. Karena PBB lah yang telah mendirikan Negara Israel melalui Resolusi 181 Majelis Umum PBB tahun 1947. Solusi rasional dan manusiawi hanyalah dengan cara mengerahkan tentara untuk berperang melawan kebiadaban Israel dan menghimpun orang-orang yang mampu untuk menjadi tentara. Tidak ada lagi yang lain.
Umat Islam tidak boleh merasa puas hanya dengan melakukan longmarch, pawai, demonstrasi atau qunut nazilah. Ataukah kita puas hanya sekedar berkirim doa? Tentu tidak, meskipun doa itu sangat penting. Pernyataan kutukan atau penggalangan dana kemanusiaan memang diperlukan. Akan tetapi tidak mampu menghentikan pembantaian tentara zionis atas rakyat Palestina. Setiap muslim adalah saudara kita. Bagaimana mungkin pembunuhan dilakukan terhadap saudara-saudara kita, sementara kita khususnya militer muslim tetap berdiam diri di barak-barak?
Allah SWT menyerukan kepada kita untuk meraih kemuliaan dunia dan akhirat. Sesungguhnya pertolongan dari Allah dan kemenangan sangat dekat, atau surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disiapkan bagi orang-orang yang bertakwa:

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang Mukmin “(QS at-Taubah [9]: 14).

Begitulah caranya menolong warga Gaza. Begitulah seharusnya respon terhadap Pembantaian Gaza. Begitulah seharusnya menghancurkan blokade dari mereka. Begitulah Allah melegakan hati orang-orang Mukmin: “Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah)”(QS al-Anbiya’ [21]: 106).
Tentu kesatuan umat Islam sedunia menjadi sangat penting untuk menghadapi kedzaliman Israel. Bagaimana kita bisa mendapat kemenangan dan pertolongan Allah kalau kita masih terpecah belah, hanya mengedepankan ego nasionalisme masing-masing. Mengapa? Karena kata Gregory Bostonich, bangsa Yahudi dengan mudah dikalahkan ketika Umat Islam bersatu. Sejak Muhammad SAW hijrah (berdiri Daulah Islam di Madinah) hingga runtuhnya Khilafah Utsmaniyah tahun 1924. Pada masa itu Kelompok Yahudi tidak berkutik. Namun sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah tahun 1924, berdirilah Negara Israel tahun 1948. Dan kekejian demi kekejian terus dilakukan negara zionis Israel.

Israel Pasti Bisa Dikalahkan

Negara Israel adalah kombinasi dari sedang lemahnya umat Islam, oportunisme Zionis Yahudi serta rencana Barat untuk mengontrol bumi dan umat Islam. Di Palestina berhasil didirikan negara Yahudi setelah sebelumnya umat Islam berhasil diinfiltrasi dengan pikiran-pikiran yang tidak islami, sehingga dapat dipecah belah. Rasulullah SAW bersabda: “Kunci Timur dan Barat telah ditunjukkan Allah untukku dan kekuasaan umatku akan mencapai kedua ujungnya. Telah kumohon kepada Rabbku agar umatku tidak dihancurkan oleh kelaparan maupun oleh musuh-musuhnya. Rabbku berkata: Apa yang telah Ku-putuskan tak ada yang bisa mengubahnya. Aku menjamin bahwa umatmu tak akan hancur oleh kelaparan atau oleh musuh-musuhnya, bahkan jika seluruh manusia dari segala penjuru dunia bekerja bersama-sama untuk itu. Namun di antara umatmu akan ada yang saling membunuh atau memenjarakan.” (HR Muslim no. 6904).

Karena itu baik strategi Zionis maupun Barat adalah menimbulkan permusuhan di kalangan umat Islam sendiri. Namun ketahuilah, sesungguhnya Zionis atau Barat sendiri juga saling bersaing demi kepentingannya. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. “Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” (QS. 59:14).
Yang jelas, sang penjajah Israel tidak bisa diusir dalam kondisi umat Islam dewasa ini. Di saat Umat Islam tercerai berai. Kita terlebih dahulu mereka harus menata aqidah dan menegakkan Khilafah. Umat Islam bersama khilafahnya yang berhak melakukan tugas mulia itu, serta (insya Allah) memenuhi salah satu nubuwat Rasulullah berikut ini: “Tidak datang hari Kiamat, sebelum kamu memerangi kaum Yahudi, hingga mereka lari ke belakang sebuah batu, dan batu itu berkata: “ada orang Yahudi di belakangku, datanglah, dan bunuhlah” (HR Bukhari Vol. 4 Kutub 52 no. 176 dan HR Muslim no. 6985)

Saatnya kita semua sadar. Semoga kita mau bahu membahu dan bersatu menghentikan kekejian Israel. Dengan kekuatan Umat Islam sendiri. Dengan ijin Allah kita akan bebaskan Palestina.[]

islam agamaku

ISLAM AGAMAKU
23 Agustus 2012 pukul 22:15
MENGENAL ISLAM LEBIH DEKAT
Abu afa romli

Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh dan berserah diri.
Allah SWT berfirman:

“Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslimiin)”. QS Ali ‘Imron [3]: 52. Dan firman-Nya:

“Katakanlah: "Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslimiin)". QS Ali ‘Imron [3]: 64.

Sedangkan Islam dalam istilah syara’ berarti; Agama (al-diyn) yang telah diturunkan oleh Alloh SWT kepada nabi kita Muhammad SAW, untuk mengatur interaksi manusia dengan Penciptanya, dengan dirinya dan dengan sesamanya. Interaksi manusia dengan Penciptanya itu mencakup urusan akidah dan ibadah, interaksi manusia dengan dirinya itu mencakup urusan akhlak, makanan dan pakaian, dan interaksi manusia dengan sesamanya itu mencakup urusan muamalah perundang-undangan dll.

Alloh SWT berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam…”. QS Ali ‘Imron [3]: 19. Dan firman-Nya:

“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. QS Ali ‘Imron [3]: 85. Dan firman-Nya:


“… Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”. QS al-Maidah [5]: 3. Dan firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. QS al-Baqaroh [2]: 208.

Rasululloh SAW bersabda:

الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعتَ إليه سبيلاً. رواه مسلم عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه.
“Islam ialah jika anda bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh dan bahwa Muhammad Utusan Alloh, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadlan, dan haji ke Baitulloh apabila anda mampu jalan kepadanya”. HR Muslim dari Umar bin Khaththab ra. Dan sabdanya:

بني الإسلام على خمس شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة وحج البيت وصوم رمضان. متفق عليه عن عمر رضي الله عنه.
“Islam itu dibangun di atas lima tiang; bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh dan bahwa Muhammad Utusan Alloh, menegakkan shalat, membayar zakat, haji ke Baitulloh, dan puasa Ramadlan”. HR Bukhari dan Muslim dari Umar ra. Dan sabdanya:

الإسلام علانية والإيمان فى القلب. أخرجه ابن أبي شيبة عن أنس.
“Islam itu terang terlihat, sedang iman itu di dalam hati”. HR Ibnu Abi Syaibah dari Anas ra.

Maksudnya Islam itu harus ditampakkan seperti halnya rukun Islam yang lima pada hadits diatas, atau Islam itu terlihat dan tersentuh oleh indra. Jadi Islam itu terang dan kafir itu terang. Berbeda dengan Iman yang tidak nampak, karena ada di dalam hati. Oleh karenanya, orang munafiq itu tidak terdeteksi, kecuali dengan indikasinya saja, sebagaimana iman terdeteksi dengan indikasinya. Dan sabdanya:

الإسلام يزيد ولا ينقص. رواه أحمد وأبو داود والحاكم والبيهقي عن معاذ.
“Islam itu lebih dan tidak kurang”. HR Imam Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi dari Mu’adz ra.

Islam itu lebih, maksudnya bukan hanya rukun Islam yang lima yang wajib dikerjakan, tetapi masih banyak kewajiban-kewajiban lain yang harus dikerjakan, termasuk kewajiban meninggalkan segala sesuatu dan amal perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Islam tidak kurang, maksudnya tidak kurang dari rukun Islam yang lima, karena siapa saja yang mengurangi satupun dari rukun Islam yang lima, maka ia termasuk orang kafir, seperti tidak mau membayar zakat. Oleh karenanya, Abu Bakar ra ketika menjadi khalifah beliau memerangi orang-orang yang tidak membayar zakat. Dan sabdanya:

الإسلام يعلو ولا يعلى. رواه الروياني والدارقطني والبيهقي والضياء عن عائذ بن عمرو.
“Islam itu tinggi dan tidak boleh dilebihi tingginya”. HR Royani, Daruquthni, Baihaqi dan Dliya’ dari ‘Aidz bin ‘Amer ra.

Maksudnya Islam itu harus di atas, tidak boleh dibawah. Sistem Islam harus diterapkan untuk mengatur dan melindungi semua manusia, baik yang muslim maupun non muslim. Dan sistem selain Islam itu tidak boleh untuk mengatur kaum muslim. Juga orang muslim harus menjadi pemimpin bagi non muslim, dan non muslim tidak boleh menjadi pemimpin bagi orang muslim. Karena keadilan Islam itu universal untuk semua manusia. Sedang keadilan selain Islam itu hanya berlaku untuk umatnya saja. Dan sabdanya:

الإسلام يجبّ ما كان قبله. رواه ابن سعد عن الزبير وعن جبير بن مطعم.
“Islam itu memangkas apa saja yang ada sebelumnya”. HR Ibnu Sa’ed dari Zuair dan dari Jubair bin Muth’im ra.

Maksudnya, Islam itu memotong apa saja akidah, ideologi, ide, pemikiran, perasaan, adat istiadat, keyakinan dari selain Islam. Jadi seorang muslim wajib meninggalkan semua itu, dan menggantikannya dengan yang datang dari Islam atau dengan yang Islami. Maksudnya juga, semua kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh seseorang sebelum ia memeluk Islam, maka ketika ia telah memeluk Islam, semuanya menjadi terpotong, artinya terhapus, dan ia tidak memiliki dosa sedikitpun laksana baru lahir. Dan sabdanya:

الإسلام نظيف فتنظفوا فإنه لا يدخل الجنة إلا نظيف. رواه الطبراني عن عائشة.
“Islam itu bersih, maka jagalah kebersihan, karena tidak masuk surga selain orang yang bersih”. HR Thabaroni dari ‘Aisyah ra.

Maksudnya, Islam itu sangat memperhatikan kebersihan, baik kebesihan lahir maupun batin. Oleh karenanya, Islam memerintahkan mandi dan wudlu untuk membersihkan lahir, juga memerintahkan taubat dan istighfar dll untuk membersihkan batin. Dan sabdanya:

والذي نفس محمد بيده لا يسمع بي أحد من هذه الأمة يهودي ولا نصرانيّ ثم يموت ولم يؤمن بالذي أرسلتُ به إلا كان من أصحاب النار. رواه مسلم.
“Demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada pada Tangan-Nya, tidak ada seorangpun dari umat ini mendengar tentang aku, baik orang Yahudi maupun orang Nasrani, kemudian ia mati sebelum beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali ia termasuk penghuni neraka”. HR Imam Muslim.

Hadits ini sangat jelas menunjukkan bahwa Islam hanyalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dan orang muslim hanyalah orang yang memeluk agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sedang orang Yahudi agamanya adalah Yahudi, orang Nasrani agamanya adalah Nasrani (Kristen), Orang Budha agamanya adalah Budha, orang Hindu agamanya adalah Hindu, dan orang Majusi agamanya adalah Majusi. Seperti halnya orang Islam (muslim) agamanya adalah Islam. Ini sangat jelas. Karena kata “muslimiin” pada ayat-ayat diatas itu bermakna orang-orang yang berserah diri, dengan makna bahasa.

Hadits di atas juga bantahan terhadap ide pluralisme yang menganggap semua agama adalah agama Islam dan pemeluk semua agama adalah orang-orang Islam yang akan selamat dan masuk surga. Wallohu a’lam…

FELIX SIAUW YESS, HTI NO


FELIX SIAUW YESS, HTI NO
Oleh : Oksa Putra YuZa

Saya selalu tersenyum ketika Ustadz Felix Siauw mengajak jamaah facebooker untuk mengkaji Islam di Hizbut Tahrir. Tersenyum membaca setiap komen yang sepertinya kecewa berat dengan Ustadz yang mereka idolakan. Kecewa karena sang Ustadz ternyata anggota HT. Mereka berkomentar,"Felix Siauw yess, HTI no,". Kenapa tersenyum, karena sungguh mereka sama seperti saya dulu, berkomentar dalam ketidaktahuan, curiga berlebih-lebihan, membenci karena cerita orang yang katanya bin katanya.

Felix Siauw yess, HTI no. Ini sangat lucu,karena mereka menyukai status-status Ustadz Felix tapi membenci tempat dimana Ustad Felix mengenal dan mendalami Islam. Dari awal Ustadz Felix berdiskusi dengan syabab hizb, diskusi yang sangat panjang, dari selesai isya hingga adzan subuh berkumandang. Dengan kesadaran penuh Ustadz Felix mengucap syahadat, setelah itu belajar Islam dari dasar hingga pemahaman menyeluruh. "Dua hal yang saya rasakan setelah mengenal Islam, pertama ketenangan saat pertama kali bersujud. Kedua greget, greget karena Islam yang sempurna ini tidak diterapkan. Islam itu air putih, tapi umat lebih memilih air comberan. "Dengan alasan itulah Ustad Felix bersemaangat mendakwahkan Islam, bahkan langsung mengisi halaqoh di kampusnya, padahal waktu itu belum bisa membaca alqur'an, tidak berapa lama halaqoh itu bubar. hehe.

Felix Siau yess, HTI no. Ini adalah ucapan yang wajar. Sama wajarnya seperti Rofi' Maryam yang memalsukan nomor hp-nya setiap kali bertemu muslimah Hizbut Tahrir. Iya, Rofi maryam bercerita tiga kali memalsukan nomor hp ketika ditanya muslimah hizbut tahrir. Kenapa begitu? Karena dia tahu hizb dari katanya bin katanya. "Jangan dekat-dekat dengan HTI, mereka itu keras, mereka itu sesat. hati-hati." Begitulah kata-kata yang membuat Rofi Maryam ketakutan dan kebencian teramat menyilimutinya (Bagaimana akhirnya Rofi Maryam bisa "tersesat" juga, tanyakan saja padanya, atau tunggu buku antologi saya terbit.hehe). Ini juga yang terjadi pada saya. Ketika saya akan bertemu dengan Ustadz dari HTI (setelah debat demi debat di facebook), saya bertanya dahulu pada teman-teman. Dan subhanallah, semuanya menyuruh saya untuk tidak meneruskan langkah "bodoh" tersebut.

Maka, satu hari sebelum janji bertemu itu, telpon sang Ustadz tidak saya angkat-angkat. Telpon tak diangkat, sms dikirim. Akhirnya saya matikan HP. Namun esok paginya, saya merenung, "kenapa saya takut sebelum bertemu, bukankah ini kesempatan untuk membahas kesesatan HTI. " Dengan bismillah diiringi cemas yang terlalu saya paksakan langkahkan kaki. Waktu itu saya sedang skripsi. hehe.Berkenalan dengan sang Ustadz. Subhanallah. Ternyata sang Ustadz punya bahasa ibu yang sama dengan saya. Hari pertama bertemu hanya sebatas perkenalan. Perkenalan pertama begitu menggoda hingga tertarik untuk bertemu lagi. hehe.

Pertemuan pertama membuat saya terenyuh, sang Ustadz langsung menyakan tiga pertanyaan, darimana kamu? tujuanmu hidup untuk apa? dan akan kemana setelah hidup ini. Tiga pertanyaan tapi dijawab dengan membuktikan adanya Allah, kebenaran Rasul, dan kebenaran alqur'an. Pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mengusik, terjawab dengan sangat memuaskan dan masuk akal.

Singkat cerita, 16 maret 2012 , saya sepakat dengan pemikiran-pemikiran hizb, dan ingin melanjutkan mengkaji kitab. Tahukah tak sesederhana itu, sebelum diperbolehkan mengkaji kitab, ditanyakan dulu apakah terlibat riba, apakah masih pacaran, yang muslimah harus memakai hijab sempurna, dan yang lainnya. Jadi lucu saja, kalau ada yang bilang HT hanya pandai teori. Subhanallah. Bagaimana mungkin mereka mendakwahi oranglain sedang mereka sendiri masih bermaksiat. Bagaimana mungkin mereka berani mengajak terapkan syariat, sedang mereka sendiri melanggar syariat. Inilah kenapa HT dikatakan keras, karena tak pernah mau kompromi dengan hal selain Islam. Kami menikah 1 september lalu, dikatakan aneh karena akadnya terpisah, walimah nya juga terpisah antara laki-laki dan wanita, namun itulah resiko, ketika paham bahwa hidup ini hanya untuk Allah, bukan menuruti pandangan manusia yang seringkali kebenaran itu diartikan jika banyak dilakukan oleh manusia. Padahal bukan membenarkan kebiasaan tapi membiasakan yang benar.

Jadi, jika ada yang mengatakan Felix Siauw yess, HTI no. Janganlah memaki dan mencela mereka. Sebab mereka sama seperti kita yang dahulu sangat membenci hizb karena ketidaktahuan yang berasal dari katanya bin katanya. Di sini saya tidak membela HT. Tidak ada kewajiban untuk membela. HT hanya tempat belajar dan berjamaah. Hanya ingin sahabat semua mengambil ibrah-nya. Silahkan belajar dan berjamaah di harokah yang memperjuangkan Islam. Karena ini kewajiban selama Islam masih terpinggirkan. Kewajiban muslim menerapkan alqur'an dan hadits secara keseluruhan.

Bagi yang ingin diskusi dan ingin mengkaji Islam di HTI, silah daftar di sini http://hizbut-tahrir.or.id/gabung/

Sumber : https://www.facebook.com/notes/oksa-putra-yuza/felix-siauw-yess-hti-no/10152217456645896