Thursday, June 16, 2011

Ba'asyir: Polisi Bohong, Tidak Ada JAT di Sulteng

Ba'asyir: Polisi Bohong, Tidak Ada JAT di Sulteng



JAKARTA (voa-islam.com) - Terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme Ustadz Abu Bakar Baasyir menegaskan bahwa tidak ada perwakilan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Poso, Sulawesi Tengah.



Pernyataan amir JAT ini sekaligus membantah tudingan bahwa organisasi yang dipimpinnya berada di balik insiden penembakan anggota polisi di depan Kantor Bank BCA, Palu 25 Mei lalu.



"Polisi bohong. Enggak ada JAT di Sulteng. Baru ada di Jawa, Bima, dan Lampung. Polisi memang cari-cari kesalahan," katanya sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/6/2011).



Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo ini juga mengaku tidak pernah mengenal empat orang pelaku penembakan polisi yang diindikasikan polisi sebagai anggota JAT.



"Seandainya pun benar ada JAT di Sulawesi Tengah. Itu urusan pribadi masing-masing. Saya enggak kenal empat orang itu," tegasnya.



��� ..Polisi bohong. Enggak ada JAT di Sulteng. Baru ada di Jawa, Bima, dan Lampung. Polisi memang cari-cari kesalahan..



Senada dengan ustadz Abu Bakar Baasyir, Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) melalui juru bicaranya Son Hadi juga menampik tuduhan pihak Kepolian yang mengatakan pelaku penembakan anggota Polisi di Palu adalah Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).



Son Hadi menilai pernyataan pihak Mabes Polri yang menyebut pelaku penembakan Polisi mernggirng opini masyarakat untuk melibatkan JAT dalam kejadian tersebut.



"JAT menolak pemberitaan yg bersumber dr polri bhw penembak palu adalah anggota jat. krn jat tak miliki cabang di sulawesi," katanya dalam pesan pendeknya kepada salah satu meda online, Minggu (5/6/2011)



Son Hadi menambahkan penggiringan opini tersebut bertujuan untuk menutupi lemahnya vonis yang dijatuhkan kepada ustadz Abu Bakar Baasyir. Dia menuntut polisi bertanggung jawab atas fitnah yang disampaikan.



"Informasi polisi ini hanya sebuah upaya penggiringan opini masyarakat pra vonis Ustadz Abu Bakar Ba'syir untuk menututupi lemahnya dakwaan Polisi dan Jaksa terhadap beliau. Meminta pertanggungjawaban Polisi atas fitnah yang disebarkan melalui jubirnya," tambahnya.



��� ..Tersangka penembakan telah menyatakan bahwa motif penembakan adalah dendam pribadi dan tidak ada kaitannya dengan JAT..



Dia menambahkan motif pelaku penembakan sebernarya dendam pribadi dan tidak ada kaitannya dengan organisasi JAT. Son Hadi berharap masyarakat berhati-hati dalam memperoleh pemberitaan.



"Tersangka penembakan telah menyatakan bahwa motif penembakan adalah dendam pribadi dan tidak ada kaitannya dengan JAT. JAT mengingatkan umat islam agar berhati-hati menerima berita dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," tandasnya



Sebelumnya dalam konferensi pers di Mabes Polri Jakarta, Ahad (05/06/2011) Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar mengatakan bahwa empat orang tersangka penembak polisi di kantor BCA Cabang Palu, Sulawesi Tengah tersebut diidentifikasi sebagai anggota JAT di Sulawesi Tengah.



"Mereka merupakan anggota kelompok JAT yang sempat dibentuk dan dilatih oleh Abu Tholut dan sempat berlatih di Aceh. Jadi sudah lebih dari setahun yang lalu mereka melakukan langkah persiapan untuk melakukan aktivitas tindakan teror yang dipersiapkan didaerah Poso Sulawesi Tengah," kata Kabid Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar kemarin. (by/okz)



http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/06/06/15147/baasyir-polisi-bohong-tidak-ada-jat-di-sulteng/

Negara Islam yang menerapkan syariah Islam yang rahmatan lil ‘alamin bukanlah ancaman, justru kapitalisme-lah ancaman nyata bangsa ini.

Negara Islam yang menerapkan syariah Islam yang rahmatan lil ‘alamin bukanlah ancaman, justru kapitalisme-lah ancaman nyata bangsa ini.

Isu Negara Islam kembali ramai dibicarakan. Beberapa teror bom disebut-sebut dilakukan kelompok yang mengatasnamakan NII (Negara Islam Indonesia). Meskipun belum bisa dipastikan kebenarannya, kelompok ini diduga terlibat cuci otak beberapa mahasiswa yang tiba-tiba menghilang. Termasuk menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan dana. Beberapa media pun dengan gencar mengopinikan bahaya mendirikan negara Islam yang dikatakan menjadi tujuan kelompok ini. Perjuangan mendirikan negara Islam dianggap membahayakan Indonesia dan menjadi ideologi kelompok teroris.

Penting bagi kita untuk memahami, perjuangan mendirikan negara Islam sesungguhnya adalah perjuangan yang mulia. Sebab negara Islam, dalam pengertian negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah adalah kewajiban syar'i. Tanpa ada negara yang didasarkan kepada Islam, kewajiban menerapkan seluruh syariah Islam, yang menjadi konsekuensi keimanan seorang Muslim, mustahil bisa dilakukan.

Banyak hukum syariah Islam yang membutuhkan institusi politik yang sekarang disebut negara. Hukum syariah Islam yang berkaitan dengan hudud seperti potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, tentu membutuhkan institusi politik atau otoritas yang legal atau negara.

Demikian juga menerapkan kebijakan mata uang yang didasarkan pada dinar dan dirham (berbasis emas dan perak), pendidikan dan kesehatan gratis, pengaturan pemilikan umum (milkiyah 'amah) seperti barang tambang yang melimpah (emas, minyak, batu bara) harus dikelola negara, tidak boleh diberikan kepada swasta asing, dan hasilnya harus digunakan untuk kepentingan rakyat, tentu membutuhkan otoritas negara.

Imam Abul Qasim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib bin Ayyub Asy-syafi'i An-Naisaburi, menjelaskan “…umat telah sepakat bahwa yang menjadi obyek khitab ("maka jilidlah") adalah imam. Dengan demikian mereka berhujjah atas wajibnya mengangkat imam. Sebab, apabila suatu kewajiban itu tidak sempurna tanpa adanya sesuatu tersebut maka ada sesuatu tersebut menjadi wajib pula”(Tafsir An-Naisaburi, juz 5 hal 465).

Otoritas politik seperti inilah yang oleh para ulama disebut imamah atau khilafah. Syeikh Muhammad Abu Zahrah menjelaskan khilafah adalah imamah al-kubra (imamah yang agung). Disebut khilafah karena yang memegang dan yang menjadi penguasa yang agung atas kaum Muslim menggantikan Nabi SAW dalam mengatur urusan mereka. Disebut imamah karena khalifah itu disebut imam. Karena taat padanya adalah wajib. Karena manusia berjalan di belakang imam tersebut layaknya mereka shalat di belakang yang menjadi imam shalat mereka” (Tarikh Al-Madzahib Al-Islamiyyah, juz I hal 21).

Kewajiban imamah atau khilafah ini berdasarkan kepada Alquran, sunah dan ijma'ush shahabah. Kewajiban ini disepakati pula oleh para ulama. …”. Imam Mansur bin Yunus bin Idris Al-Bahuti Al-Hanafi menjelaskan, “…(mengangkat Imam yang agung itu) atas kaum Muslimin (adalah fardhu kifayah). Karena manusia membutuhkan hal tersebut untuk menjaga kemurnian (agama), menjaga konsistensi (agama), penegakan had, penunaian hak serta amar ma'ruf dan nahi munkar (Kasyful Qina' an Matnil Iqna', juz 21 hal. 61).

Syariah Islam yang diterapkan dalam daulah Islam (negara Islam) yang disebut khilafah, bukanlah merupakan ancaman bagi masyarakat. Bagaimana mungkin syariah Islam yang berasal dari Allah SWT yang memiliki sifat Ar Rahman dan Ar Rahim disebut sebagai ancaman? Syariah Islam yang bersumber dari Alquran dan As Sunnah justru merupakan rahmatan lil 'alamin, memberikan kebaikan kepada manusia baik Muslim ataupun non Muslim.

Bagaimana mungkin syariah Islam yang mengatur bahwa pendidikan dan kesehatan harus gratis bagi seluruh rakyat, negara wajib menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat (sandang, pangan, dan papan), hukuman yang tegas (hukuman mati) bagi pembunuh, larangan bughat (memisahkan diri) dari negara, barang tambang harus dikelola negara dengan baik dan hasilnya untuk kepentingan rakyat disebut mengancam masyarakat?

Sesungguhnya sistem kapitalisme yang dipraktikkan oleh elite sekuler Indonesia sekarang inilah yang menjadi ancaman negara, musuh negara, karena membahayakan rakyat dan negara. Puluhan juta rakyat miskin, tingginya angka pengangguran, meluasnya kemaksiatan, perampokan atas nama privatisasi BUMN, investasi, dan pasar bebas, termasuk maraknya korupsi dan manipulasi merupakan dampak nyata dari penerapan sistem kapitalisme di negara kita.

Namun mendirikan negara Islam tentu bukan dengan cara-cara yang bertentang dengan syariah Islam seperti teror bom, mengafirkan orang tua atau pihak lain, menganggap militer dan kepolisian sebagai ancaman atau kafir, cuci otak, penipuan atau perampokan. Semua itu jelas-jelas bertentangan dengan syariah Islam.

Cara seperti itu justru kontraproduktif dan dapat dimanfaatkan untuk memberikan stigma negatif terhadap Islam, negara Islam atau syariah Islam. Kalau cara-cara seperti itu dibiarkan atau dipelihara, kita tentu wajar curiga kalau semua itu memang sengaja dan direkayasa, untuk menyudutkan Islam. Tujuannya, agar umat jauh dari syariah Islam, sehingga penjajah kapitalisme tetap kokoh di negeri ini.[] farid wadjdi

http://www.mediaumat.com/editorial/2827-58-negara-islam-bukan-ancaman.html

Manipulasi Emas Perak: Jalan Untuk Hiperinflasi

Depok, 30 Mei 2011

Manipulasi Emas Perak: Jalan Untuk Hiperinflasi

Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia



Grafik naik turunnya harga emas perak adalah ilusi. Manipulasi besar kaum Yahudi, setelah menciptakan bank dan uang kertas, adalah menjadikan emas batangan dan mengatur harganya.



Tahukah anda bagaimana harga emas itu diteapkan? Dan kemudian orang-orang percaya dengan harga-harga tersebut. Semua pedagang dan spekulan emas - termasuk kita - menanti terbitnya harga emas terbaru sebelum memulai pasar emas perak, bahkan untuk menetapkan harga koin dinar dirham. Dan celakanya, emas perak itu seakan-akan hanya berharga sejak pukul 10.00 pagi hingga 16.00 petang, dari hari Senin sampai hari Jum'at. Setelah itu, di luar jam kerja, harga emas perak seakan-akan tiada lagi - bahkan sudah dianggap sebagai harga pasar gelap! Padahal ini adalah permainan ilusi saja.



Di tahun 2002, emas batangan dihargai $300/oz. Kini tahun 2011, semas diperdagangkan $1500/oz. Dalam 9 tahun saja harga emas melonjak 5 kali lipat! Kenaikan yang fantastis tersebut, disebabkan oleh krisis keuangan di Amerika dan Eropa, khususnya pada dua tahun terakhir. Beberapa bulan terakhir, harga emas - juga perak - bergerak naik secara pesat. Bahkan perak, yang di awal Agustus 2010 masih dihargai $20-an per oz, kini (April 2011) sudah mencapai $40-an, alias lompat 100% dalam waktu singkat. Sungguh luar biasa! Lompatan harga perak ini, dampaknya membuat orang melirik perak seketika. Saat ini di Indonesia untuk mendapatkan perak murni pun sulit, apalagi membeli perak murni di atas 10 kg dalam sehari. Bahkan pembeli dinar emaspun, kini antri berebut dengan antrian dirham. Inilah euforia!



Selain itu para penulis buku emas sering menggiring opini masyarakat, bahwa menyimpan emas batangan itu lebih baik daripada menyimpan koin emas - bahkan dinar emas sekalipun. Argumen mereka, kadar emas batangan adalah 99,99%, sedangkan koin emas seringkali kadarnya di bawah itu. Kalaupun koin emas ada yang berkadar 99,99%, orang masih menghargai koin tersebut di bawah harga emas batangan. Ini lucu! Padahal numismatis di penjuru dunia justru akan menghargai koin emas, apalagi koin langka - harganya justru akan melambung tinggi.



Karena ilusi tersebut, kita terkadang terpengaruh pula. Bahkan menjadi kurang percaya diri bila sepenuhnya - asset kita (bila ingin ditabung dalam emas) ditabung dalam koin dinar saja - tanpa keikutsertaan emas batangan. Untuk apa kita menyimpan emas batangan? Antisipasi penukaran kembali (ke uang kertas) dinar? Atau untuk cadangan cetak dinar? Justru kitalah yang berkewajiban dinar dirham berfungsi kembali sebagai alat muamalah. Lepaskanlah diri kita dari sihir dan was was tersebut.



Manipulasi Harga Emas Perak Dunia



Harga emas dan perak hari ini adalah ilusi serta manipulasi. Emas saat ini tidak lagi dihitung dengan komoditas pangan, sandang dan papan. Emas tidak lagi dihitung dengan permintaan dan jumlah produksi - tetapi langsung dihitung dengan uang kertas! Tidak ada lagi tradisi jual beli dengan dinar emas dan dirham perak, kecuali harus dengan proses penukaran kembali dengan rupiah? Dan semua orang harus melihat grafik turun naiknya harga emas dan perak terhadap uang kertas, sebelum mereka melakukan pertukaran antara koin-koin tersebut.



Emas dan perak kini diperlakukan sebagai mata dagangan saja. Maka tidak aneh, bila ada orang yang membuka bisnis gadai emas, bisnis berkebun emas dan menjual emas tanpa ada emas. Selama dinar dengan dirham tidak dapat dipertukarkan secara langsung tanpa perantara hitungan uang kertas. Selama itu pula muamalah belum sepenuhnya lepas dari uang kertas - bahkan meskipun fulus nanti sudah beredar. Maka selama itu pula kita belumlah paham, kenapa Allah SWT mengajarkan Nabi Adam As tentang fungsi emas perak bagi manusia.



Harga emas hari ini $1.500/oz bukan harga yang sebenarnya. Ketika penipuan ini dimulai, Agustus 1971, emas masih dihargai $35/oz. Tapi bila dihitung dengan benar - oleh ahli keuangan - tentunya berdasarkan jumlah bubble uang kertas dolar di pasar valas yang kini mencapai $200 Trilyun per tahun. Ada kepincangan sebesar $194 Trilyun dari beredarnya uang kertas fiat money - yang jumlahnya mencapai lebih dari 33 kali lipat nilai barang dan jasa dalam perdagangan dunia.



Maka harga emas hari ini seharusnya USD 6.000/oz bukan USD $1.500/oz, ini tidak masuk akal! Parahnya lagi, harga perak dibanting sangat murah. Bila emas 'ngotot' dihargai $1.500/oz, maka kini seharusnya perak dihargai $120/oz bukan $45/oz! Maka tidak aneh, bila harga perak pada Agustus 2010 $24/oz loncat menjadi $45/oz pada April 2011. Dalam waktu singkat, perak naik 100% - ini jelas ilmu sihir. Dan menyalahi hukum alam, Insya Allah - hiperinflasi uang kertas segera dapat kita rasakan bersama dampaknya. Tipuan sihir segera musnah!



Dalang Sihir Emas Dunia



Setiap hari, harga emas dimulai di London, Inggris. Sebelum para pedagang di pantai Timur meminum secangkir kopi, lima orang anggota pasar emas London telah menyepakati harga emas untuk sesi pagi saat pasar dibuka. Mereka memperkirakan supply dan demand emas yang akan dilakukan hari itu.



Menurut Terry Smeeton, mantan kepala operasi pertukaran mata uang asing dan emas di Bank of England, perdagangan emas di London mencapai 7,5 juta oz per hari. Baik berupa penjualan langsung (on the spot), ataupun penjualan yang akan datang (forward). Sedangkan penetapan harganya dilakukan oleh Tim Lima, yang mewakili N.M. Rothschild (Ketua Tim), Societte General, Hongkong Shanghai Bank (HSBC), Scotia Mocatta dan Deutsche Bank.



Di Amerika Serikat, pemain emas mencuri informasi dari harga emas di London sesi pagi ini sebelum mereka bermain di bursa emas COMEX dan NYMEX di New York. Perbedaan waktu antara London dan New York dimanfaatkan betul-betul oleh spekulan. Atmosfir pelelangan di pasar COMEX nyaris tak bisa dikendalikan, berbeda dengan yang terjadi di pasar emas London. Setelah pasar Comex sesi pagi ditutup, permainan dilanjutkan oleh Future Trading di NYMEX melalui ACCESS, yaitu pasar yang dikendalikan dengan menggunakan internet.



Pasar Hongkong mengambil batas harga yang direkomendasikan oleh ACCESS. Jika emas di Hongkong mulai bergerak, para investor di Timur Tengah - Dubai - mulai bereaksi dengan melakukan transaksi. Pasar Hongkong memainkan peran pengisi - gap - yang terjadi antara di Amerika dan Eropa. Dan pasar emas lainnya adalah Zurich, juga Mumbai India. Namun dalang sihir dari manipulasi harga emas perak dunia tetaplah berada dalam panduan Tim Lima The City - London.



Selama kita masih mengikuti alur permainan Tim Lima, selama itu pula dinar dan dirham juga fulus - belum lepas dari kendali uang kertas. Tim Lima ini pula, yang merancang agar hiperinflasi uang kertas segera terjadi. Dengan demikian permainan baru dimulai secara masal tanpa dapat dikendalikan oleh pemerintah negara manapun. Begitulah permainan uang Matriks Elektronik. [SF]



Dibaca : 1274 kali

http://wakalanusantara.com/detilurl/Manipulasi.Emas.Perak:.Jalan.Untuk.Hiperinflasi/822

Rochmat S Labib: HT Tidak Menggunakan Kekerasan

Rochmat S Labib: HT Tidak Menggunakan Kekerasan

Pengantar:

Di tengah isu aksi kekerasan berbau terorisme yang kemudian oleh
sebagian kalangan dikaitkan dengan perjuangan menegakkan syariah dan
Khilafah, tentu menarik untuk mengetahui lebih jauh visi-misi dan
metode perjuangan Hizbut Tahrir (HT). Jelas, karena HT adalah salah
satu�jika bukan satu-satunya�gerakan yang konsisten dan telah melewati
waktu yang cukup panjang dalam perjuangan menegakkan syariah dan
Khilafah. Bagaimana sebetulnya visi-misi HT? Bagaimana HT
mengartikulasikan gagasan-gagasannya? Bagaimana pula pandangan HT
tentang aksi kekerasan dalam mewujudkan tujuan menegakkan syariah dan
Khilafah?

Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, Redaksi kembali
mewawancarai Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Rochmat S Labib.
Berikut petikannya.


Metode apa yang ditempuh HT untuk mewujudkan Khilafah?

Khilafah merupakan kewajiban syar�i atas seluruh kaum Muslim. Cara
menegakkan Khilafah juga harus syar�i. Sebab, Islam tidak hanya
mewajibkan dan menjelaskan gambaran sistemnya, namun juga menjelaskan
thar�qah atau metode menegakkan sistem itu.


Lalu bagaimana merumuskan thar�qah tersebut?

Thar�qah dakwah merupakan hukum syariah sehingga harus digali dari
dari dalil-dali syar�i. Karena itu, sirah Nabi saw. amat relevan untuk
dikaji. Sebab, beliau adalah uswah hasanah, termasuk dalam menegakkan
dawlah, mengubah d�r kufr menjadi d�r al-Isl�m.

Perlu saya tegaskan, sirah Nabi saw. termasuk as-Sunnah sehingga bisa
dan harus dijadikan sebagai hujjah, tentu setelah diverikasi
kesahihannya. Agar lebih sempurna, sirah Nabi saw. tersebut dikaitkan
dengan berbagai ayat yang turun ketika itu. Sebab, perbuatan
Rasulullah saw. juga implementasi dari ayat-ayat yang turun kepada
beliau.


Dengan berbekal sirah Nabi saw. dan ayat-ayat tersebut, apakah setiap
orang bisa merumuskannya?

Tentu tidak. Sebagai bagian dari hukum syariah, hanya ulama yang
sampai derajat mujtahid saja yang boleh berijtihad dalam perkara ini.
Hanya seorang mujtahid yang bisa menggali thariqah dakwah dari
dalil-dalil syar�i yang ada. Alhamdulillah, muassis Hizbut Tahrir,
yakni al-�Allamah asy-Syaykh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahul-L�h
adalah seorang ulama yang mencapai derajat mujtahid. Beliau pun telah
berhasil merumuskan thar�qah dakwah yang digali dari dalil-dalil
syariah.


Bisa dijelaskan thar�qah dakwah tersebut?

Secara garis besar, thar�qah tersebut berupa sejumlah aktivitas yang
harus dilaksanakan dalam tiga marhalah (tahapan atau periode, red.).
Marhalah pertama adalah marhalah at-tatsq�f (tahap pembinaan dan
pengkaderan). Tahap ini dilakukan untuk membentuk pribadi-pribadi yang
meyakini fikrah dan thariqah Islam yang diadopsi oleh Hizb hingga
terbentuk sebuah kutlah hizbiyyah (kelompok politik). Mereka yang
berhimpun dalam kutlah itu dibina agar siap mengemban dakwah dan
memikul semua beban perjuangan.

Tahapan ini didasarkan pada tahapan awal dakwah Rasulullah saw.
Setelah diperintahkan menyampaikan risalah, beliau segera
mengerjakannya, terutama terhadap orang-orang yang beliau kenal.
Orang-orang yang beriman kemudian dibina, dikader dan diorganisasi di
tempat-tempat yang tidak diketahui publik, seperti di rumah al-Arqam,
bukit-bukit, dan lain-lain. Dakwah tersebut berlangsung selama tiga
tahun hingga turun QS al-Hijr [15]: 94 yang memerintahkan Rasulullah
saw. berdakwah secara terang-terangan di tengah masyarakat. Perintah
tersebut menunjukkan bahwa itu merupakan thar�qah yang harus
dikerjakan. Sejak itu, dakwah Rasulullah saw. memasuki tahapan
berikutnya, yakni berinteraksi dengan masyarakat secara terbuka.


Itu juga dijalankan Hizbut Tahrir?

Ya. Setelah sukses pada tahap pertama, Hizb pun melangkah pada tahapan
kedua itu, yakni marhalah at-taf�ul ma�a al-ummah (tahap berinteraksi
dengan umat). Dalam tahapan ini, tsaq�fah murakkazah (pembinaan
intensif, red.) yang dijalankan pada tahap pertama tetap dilanjutkan,
namun ditambah dengan beberapa aktivitas lainnya. Di antaranya adalah
tsaq�fah jam�iyyah, yakni pembinaan yang ditujukan untuk publik.
Berbagai diskusi, seminar, konferensi, tablig akbar dan semacamnya
termasuk dalam aktivitas ini.

Dengan pembinaan umum tersebut, pemikiran Islam akan menyebar luas di
tengah masyarakat. Tujuannya agar tercipta al-wa�y al-��m, kesadaran
umum di tengah-tengah umat tentang Islam. Pada gilirannya, kesadaran
umum tersebut akan melahirkan ar-ra�y al-��m, opini umum, yakni opini
kolektif yang menghendaki kembalinya Khilafah dalam kehidupan.


Tema apa yang perlu digencarkan agar berkembang menjadi opini umum?

Ya tentu tentang Islam sebagai ideologi. Temanya fokus pada pemikiran
dan hukum-hukum yang mendasar dan penting bagi umat, seperti akidah
Islam serta kewajiban terikat dengan hukum syariah, menerapkan Islam
dalam semua aspek kehidupan, menegakkan Khilafah, jihad f�
sab�lil-L�h, menyatukan negeri-negeri Islam, dan lain-lain.
Digencarkan pula tentang keharaman menerapkan sekularisme,
kapitalisme, demokrasi serta semua sistem dan hukum produk manusia;
juga tentang keharaman berpecah-belah lebih dari satu negara, bahaya
nasionalisme, dan lain-lain. Dengan begitu, umat ini memiliki komitmen
kuat untuk memperjuangkan tegaknya Khilafah dan menjaga eksistensinya,
sebagaimana penduduk Madinah ketika itu.


Akankah semulus itu?

Tentu terjadi benturan-benturan. Masyarakat yang menjadi lahan dakwah
bukan ruang hampa yang kosong dari pemikiran. Di dalamnya sudah
berkembang berbagai pemikiran, termasuk pemikiran yang sesat dan
batil. Ada sekularisme, kapitalisme, liberalisme, pluralisme,
feminisme dan lain-lain. Semua ide sesat itu harus dienyahkan dari
benak umat. Untuk itu, dilakukanlah ash-shir� al-fikr�, pertarungan
pemikiran. Caranya, dengan menelanjangi kesesatan semua ide tersebut,
merobohkan bangunan argumentasinya dan menunjukkan kebobrokannya. Pada
saat yang sama ditunjukkan kebenaran dan keunggulan Islam.

Sesungguhnya aktivitas ini juga merupakan bagian dari thar�qah dakwah
Rasulullah saw. Dalam marhalah ini, beliau banyak menyerang berbagai
kepercayaan, nilai-nilai, adat-istiadat dan kebiasaan Jahiliah. Ini
semakin jelas jika kita melihat tema ayat-ayat yang turun pada saat
itu.


Selain itu?

Benturan politik. Ini tidak bisa dihindari. Sebab, kondisi umat Islam
yang kini hidup dalam cengkeraman sistem kufur ini tidak terjadi
dengan sendirinya. Ini terjadi karena skenario dan konspirasi
negara-negara kafir penjajah. Untuk mempertahankan keadaan itu,
ditanamlah para penguasa yang menjadi antek dan boneka mereka.
Penguasa bukan bekerja untuk umat, namun untuk kepentingan
negara-negara penjajah yang menjadi majikannya.

Khilafah tidak bisa didirikan selama umat dalam keadaan demikian. Umat
harus dibebaskan. Caranya, umat harus diberi kesadaran yang benar
tentang penjajah dan anteknya itu. Maka dari itu, Hizb pun membongkar
berbagai makar dan konspirasi negara-negara kafir penjajah itu. Secara
terbuka Hizb juga menunjukkan penentangan terhadap para penguasa antek
tersebut dan mengungkap pengkhianatan mereka; juga menasihati mereka
agar mengubah sikapnya yang lebih memilih sistem kufur dan loyal
kepada negara-negara kafir penjajah. Aktivitas ini termasuk dalam
al-kif�h al-siy�s�, perjuangan politik.

Aktivitas ini juga dilakukan Rasulullah saw. dalam dakwahnya. Beliau
menghadapi para pemuka Arab Jahiliah yang mencengkeram masyarakat.
Al-Quran juga menentang Abu Lahab dan para pemimpin Jahiliah lainnya
sekaligus mengungkap jatidiri mereka yang sebenarnya.


Bagaimana respon negara-negara penjajah dan para penguasa antek?

Mereka tentu gerah. Mereka juga amat takut jika umat memiliki
kesadaran tersebut. Karena itu, mereka berusaha keras menghalangi Hizb
yang berdakwah di tengah umat. Bahkan berbagai tindakan keji mereka
lakukan untuk membungkam Hizb. Rezim Karimov di Uzbekistan, misalnya,
telah menahan dan memenjarakan ribuan anggota Hizb dan pendukungnya.
Hafidz Asad di Suriah pernah membantai lebih dari 300 anggota Hizb
hanya dalam satu malam. Qaddafi pernah menggantung sejumlah anggota
Hizb di depan umum. Saddam Husaein pernah membunuh ratusan anggota
Hizb. Musharraf menganiaya dan dan memenjara ratusan anggota Hizb.
Tindakan serupa juga dilakukan oleh rezim Turki, Bangladesh, Tunisia
dan lain-lain.


Bagaimana Hizb Tahrir menyikapi hal itu?

Hizb tetap istiqamah. Semua tindakan keji tidak akan mampu memalingkan
Hizb dari perjuangannya. Hizb tidak akan tunduk oleh tekanan penguasa,
atau tergoda dengan iming-iming kekuasaan, apalagi berkompromi dengan
kekuatan kufur sembari menggadaikan Islam.

Sikap ini juga demi meneladani Rasulullah saw. Saat beliau ditawari
harta, tahta dan wanita dengan syarat meninggalkan dakwah, beliau
tegas menolak.


Tidak melakukan perlawanan secara fisik atau mengangkat senjata?

Tidak. Hizb tetap sabar dan istiqamah dengan thar�qah yang diadopsi,
yakni tidak menggunakan kekuatan fisik, baik dalam menghadapi pelakuan
keji atau dalam meraih kekuasaan. Sikap ini pun diambil dari sikap
Rasulullah saw. Dalam menjalani marhalah ini, banyak Sahabat yang
difitnah, disiksa, diboikot, bahkan dibunuh. Ketika ada sebagian
Sahabat memohon kepada Rasulullah saw. untuk menggunakan kekerasan,
Rasulullah saw. menolak keinginan mereka. Bahkan ketika permintaan
yang sama disampaikan setelah Baiat �Aqabah yang kedua beliau
menyatakan, �Lam nu�mar bidz�lika (Kita belum diperintahkan untuk
itu).�

Alhamdulillah, kesabaran itu perlahan membuahkan hasil. Para penguasa
antek itu berguguran satu-persatu. Hafidz Asad, Saddam Husain, Raja
Abdullah dan Raja Fahd telah mati. Musharraf, Ben Ali, dan Husni
Mubarak telah tumbang dari kekuasannya. Insya Allah, Qaddafi, Karimov
dan para penguasa represif lainnya akan segera menyusul. Sebaliknya,
atas pertolongan Allah SWT dan taufik-Nya, Hizb tetap eksis hingga
kini, bahkan hari demi hari terus mengalami kemajuan.


Bisa ditunjukkan kemajuan tersebut?

Alhamdulillah, opini yang terus kita bangun semakin menguat. Tuntutan
terhadap tegaknya Khilafah kian nyaring. Kerinduan umat untuk bersatu
dalam satu institusi Khilafah semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Ini bisa dilihat dari besarnya animo umat terhadap acara-acara yang
kita adakan. Hasil-hasil survei juga menunjukkan angka signifikan
dukungan terhadap syariah dan Khilafah.

Pada saat yang sama, kepercayaan masyarakat Muslim terhadap demokrasi
melorot tajam. Di negeri ini, misalnya, setelah demokratisasi telah
digencarkan lebih dari sepuluh tahun, rakyat justru makin apatis.
Hampir semua Pilkada dimenangkan oleh golput. Wajar saja. Sebab,
demokrasi tidak membuat rakyat menjadi sejahtera. Rakyat bahkan tambah
sengsara. Korupsi makin menjadi-jadi. Undang-undangnya justru banyak
memihak pada kepentingan asing.

Kita makin yakin, tegaknya Khilafah makin dekat.


Apakah cukup dengan meningkatnya opini itu Khilafah bisa tegak?

Tentu tidak. Ada satu faktor lagi yang harus ada, yakni dukungan ahl
al-quwwah, pemegang kekuasaan riil. Dari merekalah diharapkan
kekuasaan bisa diserahkan kepada Hizb sehingga pendirian Khilafah bisa
diproklamirkan. Untuk itu Hizb melakukan aktivitas thalab an-nushrah,
mencari pertolongan dari pemegang kekuasaan riil.

Perlu saya tegaskan, ini adalah satu-satunya metode yang syar�i dalam
pengambilalihan kekuasaan. Aktivitas inilah yang dilakukan Rasulullah
saw. untuk mendapatkan kekuasaan. Beliau melakukan kontak dengan para
pemuka kabilah di Arab untuk tujuan ini. Meskipun sering mendapatkan
penolakan, beliau tetap mencari pertolongan tanpa berputus asa.
Diceritakan Ibnu Saad dalam Thabaq�t-nya, beliau menghubungi lebih
dari 15 kabilah. Ini menunjukkan aktivitas tersebut merupakan thar�qah
yang harus dijalankan.

Sebagaimana kita tahu, akhirnya beliau bertemu dengan para pemuka
kabilah Aus dan Khazraj dari Madinah. Mereka mau beriman dan bersedia
menyerahkan kekuasaan mereka kepada Rasulullah saw. hingga berdirilah
negara Islam pertama di Madinah.

Saat itu terjadi, maka berlangsunglah marhalah berikutnya, marhalah
ketiga, yakni marhalah istil�m al-hukm wa tathb�q al-Isl�m, tahap
penyerahan kekuasan dan penerapan Islam. Saat itulah Daulah Islam
didirikan dengan menerapkan hukum Islam secara total dan mengemban
dakwah ke seluruh dunia.


Kapan itu bisa terjadi lagi?

Insya Allah dalam waktu dekat. Tegaknya Khilafah semata merupakan
pertolongan Allah SWT. Allah SWT telah berjanji akan memberikan
pertolongan-Nya kepada siapa pun yang menolong agama-Nya. Kita tidak
tahu kapan janji itu akan ditunaikan. Namun, kita yakin Allah SWT
pasti menunaikan janji-Nya. []

Siapakah Musuh Kita?

Siapakah Musuh Kita?


Minggu, 22 Mei 2011 02:04 administrator
Email Cetak PDF

Pada kesempatan yang penuh barakah ini, kami wasiatkan kepada diri kami sendiri juga kepada segenap jama’ah kaum muslimin, agar senantiasa bertaqwa kepada Alloh Ta’ala. Marilah kita mengindahkan perintah Alloh Ta’ala dan Rasul-Nya dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauh dari segala larangan-Nya, karena semua itu merupakan urgensi dari ketaqwaan. Dengan ketaqwaan, Alloh akan memberikan keselamatan di dunia dan di akhirat; di dunia memperoleh kebahagiaan walaupun hidup sederhana, di akhirat memperoleh warisan surga.

Kita memahami, fitrah manusia itu dapat mengetahui dan mengenal kebenaran, serta menjauhi dan menghindari kebathilan. Namun bukan berarti bahwa mengamalkan al haq atau menghindari kebathilan adalah sesuatu yang mudah.

Ada beberapa rintangan dan hambatan yang menjadi ujian. Ada musuh yang selalu menghalangi dari jalan al haq. Dan sebaliknya ada musuh yang selalu berusaha membimbing ke arah yang bathil.

Musuh-musuh ini memberikan gambaran tentang kebenaran dengan gambaran yang tidak menyenangkan dan menjijikkan. Sebaliknya memoles perbuatan dosa dengan sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan dan penuh dengan kenikmatan. Akhirnya banyak orang yang terpedaya, meninggalkan jalan yang benar dan mengikuti jalan yang bathil, na’udzubillahi mindzalik.

Karenanya, wahai saudara-saudaraku, kita perlu mengetahui musuh-musuh kita, agar dapat bersikap. Musuh tetaplah musuh, yang harus kita musuhi dan kita perangi. Bukan malah menjadikan mereka sebagai teman, apalagi sebagai pembimbing. Siapakah musuh-musuh yang selalu berusaha mengajak manusia kepada perbuatan batil dan keliru?

Jama’ah jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala

Musuh yang pertama adalah setan. Tidaklah ada tujuan setan kecuali menyesatkan manusia dari jalan kebenaran. Ialah yang telah mengeluarkan Adam alaihissalam dari jannah. Dan ia bersumpah akan menyesatkan manusia dari kebenaran, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). [ Al A’rof : 16 – 17 ].

Sumpah ini tidak main-main. Betapa banyak manusia yang menjadi pengikut setan dan menjadi wali-walinya di bumi. Mereka membuat kerusakan di bumi dengan berbagai perbuatan syirik dan kemaksiatan. Mereka selalu mengajak manusia untuk memenuhi jalan-jalan menuju neraka. Sebaliknya, mereka menghalang-halangi manusia dari jalan kebenaran dan jalan menuju jannah-Nya. Allah Ta’ala juga sudah memperingatkan kita tentang syaitan dalam ayat-Nya :

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ [فاطر : 6]

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), Karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu Hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala

Setan ada dua jenis. Setan yang berbentuk jin dan setan yang berbentuk manusia. Jika setan yang berbentuk jin mempengaruhi manusia lewat jalan darah, maka setan berbentuk manusia lebih berbahaya dengan mempengaruhi manusia lewat hal-hal yang nyata sehingga sedikit dari manusia yang selamat darinya.

Ada cara yang diajarkan oleh islam dalam melawan syetan. Diantaranya adalah dengan tawakkal, meninggalkan maksiat, serta senantiasa dzikrullah dengan qiroatul qur’an dan do’a-doa harian. Sedangkan setan yang berbentuk mansia, kita harus jauhi majlis-majlis mereka, nahyu munkar terhadap mereka dan bahkan menggunakan kekuatan jika diperlukan untuk menghentakan berbagai kemaksiatan dan kesyirikan yang mereka lakukan.

Jama’ah jum’ah yang rahmati Allah Ta’ala

Musuh manusia yang kedua, adalah nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan. Hawa nafsu ini cenderung kepada kebathilan, menghalangi manusia agar tidak menerima kebenaran dan tidak mengamalkannya. Jika jiwa ini muthmainnah (tenang dalam kebenaran), lebih mengutamakan yang hak, maka dia akan membimbing manusia ke arah yang benar dan berjalan di atas jalan keselamatan.

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memberikan sebuah standart keimanan yang lurus hingga dapat menundukkan hawa nafsunya. Beliau bersabda :

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan”. [ Arba’in an nawawiyah hadist yang ke 41 ].

Yang lebih parah lagi adalah menjadikan hawa nafsu ini sebagai ilah, yaitu menjadikan hawa nafsu sebagai sesembahan selain Allah. Disebutkan dalam firman Allah:

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? [ Al Jatsiyah : 23 ]

Ibnu Katsir menjelaskan : Yang memerintahkan ia hanyalah hawa nafsunya. Sesuatu itu dianggap baik jika hawa nafsunya menganggap baik sehingga ia kerjakan. Sebaliknya, sesuatu dianggap jelek jika hawa nafsunya menganggap jelek sehingga ia tinggalkan. [ tafsir Ibnu Katsir pada ayat tersebut ].

Seseorang yang selalu memperturutkan segala keinginannya, ia tidak akan peduli dengan akibat buruknya. Dalam sebuah atsar diriwayatkan, di bawah kolong langit ini, tidak ada yang lebih jelek dibandingkan hawa nafsu yang diperturutkan.

Adapun musuh manusia yang ketiga adalah gemerlap dunia, kenikmatan dan hiasannya. Keindahan dunia dan berbagai kenikmatan semunya, telah menipu banyak orang, membuat manusia lupa kepada tujuan hidupnya yang hakiki. Padahal kehidupan akhirat dan segala isinya jauh lebih baik dibandingkan dengan kehidupan dunia yang fana.

Bahkan Rasulullah sallallahu alaihiwasallam lebih takut jika ummatnya nanti dibukakan berbagai pintu-pintu dunia dibandingkan jika ummat beliau ditimpa kemiskinan. Beliau bersabda :

مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

Tidaklah kefakiran aku takutkan atas kalian. Akan tetapi yang aku takutkan jika dibukakan atas kalian dunia sebagaimana telah dibukakan terhadap orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian berlomba-lomba terhadapnya sebagaimana mereka berlomba-lomba terhadapnya, dan kalian celaka sebagaimana mereka telah celaka. [ HR. Bukhori Muslim ].

Betapa banyak orang yang tertipu terhadap dunia. Mereka menjadi hamba dunia sehingga lalai terhadap kewajiban-kewajiban yang telah Allah Ta’ala perintahkan pada kepadanya. Tidaklah ia berbuat kecuali hanya karena dunia. Sungguh ini adalah kecelakaan yang besar.

Jama’ah jum’ah yang rahmati Allah Ta’ala

Demikian beberapa musuh yang sering menghalangi manusia untuk melaksanakan kataatan. Semoga Allah melindungi kita semua dari semua makar dan tipu daya yang menyesatkan.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَسَلّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Jika musuh-musuh bisa menguasai diri seorang manusia, maka dampak yang terlihat adalah tidak semangat dalam melakukan ketaatan. Dan sebaliknya, ia justru semangat dan tidak takut melakukan perbuatan maksiat. Lebih parah lagi jika bangga menjadi ahli maksiat.

Meski begitu, Allah subhanahu wa ta’ala tidak membiarkan para hamba-Nya untuk menghadapi musuhnya seorang diri. Allah subhanahu wa ta’ala berjanji akan menolong manusia dalam menghadapi musuh-musuhnya. Allah memerintahkan kepada kita agar memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, serta memerintahkan manusia agar memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam melakukan amalan yang susah atau berat baginya.

Semoga Allah senantiasa menolong kita dalam menghadapi godaan musuh-musuh, yang senantiasa menghalangi manusia dari jalan ketaatan. Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang ikhlas, dalam menegakkan kebenaran ini, dan senantiasa mengikuti petunjuk Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. [ Amru ]

http://www.an-najah.net/index.php?option=com_content&view=article&id=191:siapakah-musuh-kita&catid=60:masud&Itemid=106

Bagaimana Menghadapi Tukang Santet

Bagaimana Menghadapi Tukang Santet

Assalamu'alaikum pak ustad

Saya ingin bertanya tentang masalah nujum atau yang disebut-disebut orang santet. sebenernya saya tidak percaya itu ada, namun banyak yang bilang itu sering dilakukan orang.

Kebetulan ada teman saya yang kena santet (informasi dari orang pinter katanya). Yang bilang dia kena santet dengan alasan persaingan bisnis. ada tetangga nya yang tidak suka lalu mengirimkan hal yang tidak baik tersebut.

Yang saya ingin tanyakan adalah:

1. apakah benar santet itu ada?

2. bagaimana cara mengatasi/ mencegah agak tidak terkena itu, dan apabila emang itu ada dan terkena itu bagaimana mengatasinya

3. kalopun itu tetangganya itu bener melakukan nya, berarti dia telah melakukan hal yang menyerang ato menzalimi dan ada hak kita untuk membalas, menurut ustad bagaimana seharus nya bersikap dalam hal ini

Terima kasih banyak pak ustad.

jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sejak dari awal, urusan santet ini sepenuhnya sudah berlumur dosa. Mulai dari dukun yang memberi informasi tentang adanya 'kiriman' santet dari si fulan dan si fulan, hingga teknik bagaimana mengatasi santet itu sendiri.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Sejak mulai dari informasi (tuduhan) dari si dukun, bahwa ada kiriman santet dari si fulan dan si fulan, informasi ini saja sudah merupakan fitnah besar. Biasanya berisi kebohongan yang berlipat. Benar atau tidak benar informasi itu, yang pasti sumber informasinya sudah pasti jin atau setan. Dan mendapat informasi dari jin atau setan sudah merupakan larangan dan dosa.

Apalagi kalau ternyata info itu salah, dan kebanyakannya memang salah, maka dosa tuduhan yang salah sudah terbayang. Dan inilah fitnah awal dari sebuah santet.

Anggaplah misalnya setan dan jin itu memang punya kekuatan ghaib, sehingga punya kemampuan 'mengirim' penyakit atau penderitaan tertentu, maka sangat besar kemungkinannya semua merupakan konspirasi. Wah, rupanya para jin itu juga jagoan konspirasi. Ya, mereka memang punya mafia layaknya dunia mafioso.

Konspirasi untuk menjerat manusia sudah seringkali mereka lakukan.Biasanyalangkah pertamanya, satu jin mengerjai seseorang, entah dengan cara dibuat takut atau dirasuki.

Langkah berikutnya, mafia jin itu memanfaatkan dukun untuk memberi info bahwa orang yang sering kerasukan jin itu sebenarnya disantet oleh seseorang. Sehinggaorang-orang pun berusaha untuk memusuhi orang yang dituduh punya ilmu santet itu. Maka jadilah peperangan hingga saling berbunuhan antara sesama manusia.

Langkah lainnya adalah membisiki para dukun lain untuk melawansantet dengan santet juga. Tapi hebatnya, agar tidak dianggap santet, biasanya diberi embel-embel yang menarik dan menipu. Misalnya, ilmu itu tidak dibilang santet, tetapi berbagai bentuk penghalusan seperti isilah 'ilmu putih'.

Kesannya agak masuk akal, orang-orang aka menganggap bahwa namanya saja ilmu putih, berartiilmu itu ilmu yang baik. Apalagi yang melakukannya orang yang pakai kostum pak haji, lengkap dengan peci haji, sorban, sarung, tasbih, bahkan jubah. Lalu mereka melakukan ritual-ritual aneh seolah-olah sedang bertarung dengan jin.

Padahal jelas sekali ujung-ujungnya, ternyata mereka juga berkolaborasi dengan jin juga.Ternyata yang dibilang sebagaiilmu putih dandianggap baik itu menggunakan kekuatan jin, teman mafia jin yang pertama.

Kalau anda pernah mengerti dunia tender dalam bisnis, mungkin anda pernah dengar adanya kongkalikong antara pejabat dan pengusaha. Walau pun ada keharusan tender, tapi si pengusaha memasukkan tiga proposal dengan nama yang berbeda, padahal ujung-ujungnya sama. Proposal mana pun yang akan menang, tetap saja dia jugayang memenangkan tender itu.

Akal bulus yang sama juga dilakukan oleh mafian jin. Bahkan boleh dibilang justru mereka inilah yang mula-mula mengajarkan teknis licik itu.

Melawan Santet

Buat kita yang beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW, melawan santet yang semata-mata merupakan sihir dari jin tentu sudah jelas caranya, yaitu dengan ruqyah syar'iyah. Dan hanya itulah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad SAW dan syariah Islamiyah.

Para Ulama mengatakan bahwa ruqyah adalah suatu bacaan dan doa yang dibacakan dan ditiupkan untuk mencari kesembuhan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ul Fatawamengatakan bahwaruqyah artinya memohon perlindungan. Dan Sa’ad Muhammad Shadiq menyebutkan bahwa ruqyah pada hakekatnya adalah berdoa dan tawassul untuk memohon kepada Allah kesembuhan bagi orang yang sakit dan hilangnya gangguan dari badannya.

Dalil tentang masyru'iyah ruqyah ini ada banyak, di antaranya adalah firman Allah SWT berikut ini:

Dan kami turunkan Al-Qur’an yang dia itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.(QS. Al-Isra': 82)

Katakanlah: Dia (Al-Qur’an) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat. (QS. Fushshilat: 44)

Sedangkan dari sunnah nabawiyah, dalil tentang ruqyah syar'iyah antara lain:

Dari Aisyah ra berkata bahwa Nabi SAW pernah meniup untuk dirinya dalam keadaan sakit menjelang wafatnya dengan bacaan Al-Mu’awwidzat, surat Al-Ikhlash dan Al-Mu’awwidzatain. Maka ketika beliau kritis, akulah yang meniupkan bacaan itu dan aku usapkan kedua tangannya ke tubuhnya karena keberkahan tangannya. (HR Bukhari, Muslim).

Dari ‘Asiyah ra berkata bahwaRasulullah SAW bila sakit, jibril meruqyahnya. Ia berkata: “Dengan nama Allah, dia membebaskanmu, dan dari setiap penyakit dia menyembuhkanmu, dan dari setiap orang yang dengki ketika dengki, dari setiap orang yang punya mata berbahaya. (HR.Muslim, dalam Syarah An Nawawi 4/1718)

Dari Ibnu Abbas bahwa wanita datang membawa anaknya pada RasulullahSAW dan berkata ”Wahai rasul, ia terkena penyakir gila”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memantrainya (meruqyah) dan mengusap dadanya, lalu anak itu muntah dan keluar dari mulutnya seperti binatang kecil lalu bergerak.

Ubay ibn Ka’ab berkata: Ketika aku berada di dekat Rasulullah SAW datanglah seorang Arab Badui menemui beliau seraya berkata: “Wahai nabi Allah! Sesungguhnya saudaraku sedang sakit. ”Apa sakitnya” balas Beliau. Ia menjawab, ”Ia kerasukan Jin, wahai nabi Allah.” Kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi, ”Bawa saudaramu itu ke sini!”Maka orang itu pun membawakan saudaranya itu kehadapan baliau. Maka Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah untuk diri saudaranya itu dengan membacakan surah Al-Fatihah, empat ayat pertama dari surah Al-Baqarah, dua ayat pertengahan darinya, yaitu ayat yang ke-163 dan ke-164, ayat Kursi, dan tiga ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah tersebut. Kemudian ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imram, ayat yang ke-54 dari surah al-A’araf, ayat yang ke-116 dari surah al-Mu’minun, ayat yang ketiga dari surah al-Jin, sepuluh ayat pertama dari surah ash-Shaffat, ayat yang ke-18 dari surah Ali ‘Imran, tiga ayat terakhir dari surah al-Hasyr, surah al-Ikhlas, dan mu’awwidzatain (surah Al-Aalaq dan An-Nas). ”Ubay ibn ka’ab menambahkan, ”Andaikata RasulullahSAW tidak mengajarkan hal itu kepada kita, niscaya binasalah kita. Maka, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat bagi sekalian alam.

Para peruqyah qadungan terkadang sulit dibedakan dengan yang sesuai syariah. Tapi untuk membedakanya, ada beberapa trik sederhana. Misalnya dalam hal rujukan dan referesi. Kalau rujukannya adalah kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama yang lurus, seperti kitab Wiqayatul Insan Minal Jinni Wasysyaithan, karya Syeikh WAhid Abdussalam Baali, insya Allah akan terjamin.

Tapi kalau rujukannya merupakan kitab-kitab yang syirik dan menyimpang, biasanya praktek itu bukan ruqyah syar'iyah, hanya cassingnya saja. Mesin di dalamnya tetap saja sihir. Dan bedanya sederhana, adakah jin ikut serta dalam proses itu. Kalau ada jin ikut serta, jelaslah hal itu termasuk dilarang.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1205819520

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Nanti Saya Sudah Masuk Islam?

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Nanti Saya Sudah Masuk Islam?

Assalammualaikum wr wb,

Ustadz status saya saat ini non muslim. Saya ada keinginan unttk memeluk agama Islam. Saya sudah baca tentang bisanya masuk Islam secara online, hanya dengan meyakini 2 hal yaitu mengingkari semua bentuk Tuhan kecuali Allah Swt dan meyakini Muhammad adalah nabi yang diutus oleh Allah. Dan dengan mengucapkan kalimat syahadat saja tanpa disaksikan oleh orang lain, kita sudah bisa memeluk Islam.

Yang ingin saya tanyakan....setelah resmi menjadi muslim, apa lagi yang harus saya lakukan? Apakah saya harus belajar mengaji terlebih dahulu atau belajar cara-cara sholat?

Itu yang saya bingungkan Ustadz....maka dari itu saya mohon penjelasan dr Ustadz.

Terima kasih.

jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Mungkin perlu diluruskan bahwa kami tidak mengatakan bisa masuk Islam secara online. Karena dua kalimat syahadat itu adalah ikrar untuk diri sendiri, bukan akad antara dua belah pihak.

Bilal bin Rabah dahulu masuk Islam tanpa harus dilihat oleh siapa-siapa, bahkan beliau merahasiakan keIslamannya. Hal itu bisa terjadi karena untuk masuk Islam tidak dibutuhkan ritual seperti pembaptisan atau akad antara dua belah pihak.

Jadi kalau mau masuk Islam, ya ucapkan saja di dalam diri sendiri dua kalimat syahadat dengan mengerti dan meyakini makna keduanya. Kalau hal itu dilakukan, pada hakikatnya seseorang sudah menjadi muslim, tanpa harus online atau berkaitan dengan orang lain. Sebab ikrar masuk Islam pada hakikatnya tidak mensyaratkan saksi, kecuali nanti dalam urusan muamalah.

Kewajiban Setelah Masuk Islam

Kami sebenarnya ingin mengatakan bahwa jauh sebelum seseorang menyatakan diri masuk Islam, dia sudah wajib untuk mempelajari agama Islam. Dan inilah bedanya umat Islam di masa Nabi dengan di masa sekarang.

Orang Arab Quraisy atau non muslim lainnya, sudah mengenal agama yang dibawa Muhammad SAW sebelum mereka menyatakan diri masuk Islam. Semua prinsip dasar agama Islam begitu terang di mata mereka. Karena kalau kita kaitkan dengan ayat tidak ada paksaan masuk Islam, menjadi sangat relevan.

Tidak ada paksaan untuk masuk agama Islam, karena sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. (QS. Al-Baqarah: 256)

Perhatikan pada bagian lafadz: telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan dakwah nabi Muhammad SAW. Tidak ada seorang kafir pun yang tidak dibuat paham dengan agama Islam. Apalagi orang yang sudah masuk Islam, pasti sangat paham dengan agama Islam.

Dakwah nabi sebelum mengajak orang masuk Islam adalah menjelaskan kisi-kisi dan detail ajaran Islam, justru kepada semua orang yang bukan muslim. Sehingga para gembong Quraisy menjadi sangat paham dan mengerti apa maunya agama Islam, bahkan hingga masalah yang sangat detail dan rinci.

Maka kalau merek mau masuk Islam, urusannya cuma tinggal hidayah saja. Secara logika dan pemahaman, mereka telah berhasil dibuat paham dan mengerti agama Islam.

Bahkan yang lebih menarik, ketika saat itu Abu Sufyan belum masuk Islam, beliau sudah bisa menjadi narasumber tentang kajian agama Islam. Tidak tanggung-tanggung, yang menjadi audience-nya adalah seorang Kaisar Heraklius, raja Romawi yang juga telah mendengar tentang agama Islam.

Sang Kaisar penasaran dan ingin mengerti isi dan esensi ajaran agama Islam, maka dia pun mengundang Abu Sufyan yang kebetulan sedang berdagang di Syam. Kebetulan juga Abu Sufyan ini punya jabatan sebagai 'Wali Kota Makkah'. Maka pemandangannya menjadi menarik, karena seorang yang belum memeluk agama Islam sudah bisa menjadi nara sumber yang mampu menjelaskan detail ajaran agama Islam.

Coba kita bercermin ke hari ini, janganlah orang non Islam, justru umat Islam sendiri malah banyak yang tidak mengerti apa-apa tentang ajaran agamanya. Berapa banyak umat Islam yang tidak mengerti bagaimana cara wudhu' atau shalat. Sedikit sekali di antara mereka yang tahu bahwa shalat lima waktu wajib dilaksanakan.

Sebagai bukti, saat ini di salah satu stasiun TV swasta nasional ada sebuah acara yang amat digemari oleh semua umur. Acara itu live disiarkan secara langsung, mulai tepat jam 18.00 hingga selesai beberapa jam kemudian. Anehnya, acara live yang dimulai beberapa menit sebelum waktu Maghrib itu tidak dibreak untuk shalat, padahal dilangsungkan di teater Tanah Air yang menampung sekian banyak pengunjung.

Kita lihat langsung ada sekian ratus muslim yang ada di gedung itu tidak shalat Maghrib. Padahal banyak juga yang pakai kerudung atau haji.

Begitu juga ketika terjadi pertandingan sepak bola di stadion, kita lihat waktu maghrib masuk, tetapi pemain terus saja main bola dan ribuan penonton tetap terus asyik bersorak sorai, sampai waktu Maghrib lewat.

Begitu juga kalau kita dalam perjalanan malam naik kendaraan umum antara kota, kita lihat hanya satu atau dua orang saja dari penumpang yang shalat Shubuh. Selebihnya entah mereka tahu atau tidak bahwa shalat shubuh itu wajib.

Entah mereka tahu apa tidak bahwa shalat Maghrib dan Shubuh itu wajib, yang jelas faktanya mereka tidak shalat pada waktunya.

Berapa banyak dari mereka tidak tahu bahkan yang tidak menyakini adanya hari kiamat, surga, neraka, yaumul hisab bahkan termasuk alam kubur. Berapa banyak dari mereka yang tidak tahu bagaimana sikap dan tindakan yang wajib kita lakukan terhadap Rasulullah SAW.

Dan yang paling memprihatinkan, nyaris mayoritas kaum muslimin di negeri ini tidak ada yang bisa memahami ayat-ayat Al-Quran yang mereka lantunkan. Karena mereka tidak paham bahasa Arab. Padahal 17 rakaat yang tiap hari mereka lakukan dan baca ayat Quran di dalamnya, tidak sah kalau tidak pakai bahasa Arab.

Kewajiban Tiap Muslim

Kewajiban setiap muslim adalah mempelajari isi dan esensi agama. Baik lewat majelis taklim, pengajian, diskusi, baca buku, browsing di internetatau dalam bentuk sebuah perkuliahan khusus tentang agama Islam. Perkuliahan adalah bentuk pelajaran agama Islam yang paling ideal.

Dibandingkan dengan yang lainnya seperti pengajian yang hanyadilakukan paling intensif hanya seminggu sekali, jelaslah perkuliahan itu lebih baik, karenadilakukan tiap hari. Dalam satu hari bisa jadi ada beberapa mata kuliah yang berbeda. Otomatis belajar Islam lewat perkuliahan jauh lebih intensif dari pada lewat pengajian atau majelis taklim.

Selain itu, dalam sebuah perkuliahan, biasanya dosen atau nara sumbernya adalah ada banyak dan masing-masing adalah orang yang berkualitas. Masing-masing datang dengan keahliannya dan spesifikasi keahlian bidang ilmunya.

Ada dosen khusus yang mengajar mata kuliah Aqidah, Fiqih, Ushul Fiqih, Quran, Tafsir, Hadits, Tarikh, Tsaqafah, Bahasa Arab, Sastra Arab, Logika (manthiq), Hukum Waris, Qawa'id Fiqhiyah dan seterusnya.

Jadi dengan ikut menjadi mahasiswa pada sebuah perkuliahan syariah Islam, seseorag akan mendapatkan begitu banyak materi pelajaran yang tidak akan bisa didapatnya kalau hanya sekedar ikut pengajian.

Bayangkan kalau ada seorang muallaf masuk Islam, lalu diwajibkan untuk ikut kuliah syariah seperti di atas, selama 8 semester untuk mendapatkan setidaknya 144 SKS, kalau dia sampai lulus, setidaknya ilmu pengetahuannya sudah bisa melebihi seorang ustadz kondang.

Nah, kalau mau online bukan masuk Islamnya, tapi kuliahnya yang bisa online. Silahkan kuliah di Kampus Eramuslim.Kuliah yang bisa dilakukan jarak jauh ini tentu bukan cuma buat mereka yang baru masuk Islam, buat mereka yang sejak lahir sudah secara tidak sengaja tiba-tiba jadi muslim pun tetap berlaku. Sebab ya itu tadi, betapa miskinnya umat Islam ini dengan ilmu-ilmu yang terkait dengan ajaran agama Islam.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1206589449